"Beberapa tahun yang lalu, Black Malvado belum dipimpin oleh ayahmu. Ayahmu mengambil alih kepemimpinan setelah pemimpin sebelumnya mati,"
Jungwon mengangguk mendengar informasi baru. Heeseung berbaik hati memberikan informasi rahasia itu.
"Katanya, Black Malvado dulu tidak seperti ini. Mereka hanyalah kelompok liar yang tak jauh berbeda dengan Black Reaper. Namun, ayahmu dengan segera mengubah semuanya. Itulah awal mula kebangkitan Black Malvado," jelas Heeseung.
"Lalu, apa yang terjadi setelah itu? Jika ayah yang merubah Black Malvado, bukankah berarti ayah bertentangan dengan pemimpin sebelumnya?" tanya Jungwon.
Benar juga, bahkan Heeseung belum sempat berpikir sampai situ. Ia kagum dengan pemikiran Jungwon yang begitu cepat.
"Aku tidak tahu bagaimana jelasnya. Tapi yang jelas, ada seorang detektif dan partnernya yang mendapat tugas untuk menyelidiki Black Malvado. Mereka menemukan berbagai fakta mengejutkan. Namun, tak dijelaskan bagaimana mereka menyelesaikan semua ini," kata Heeseung.
Jungwon mengerutkan keningnya bingung. Tidak dijelaskan? Lalu bagaimana dia akan mencari tahu semua ini? Tiba-tiba, Soobin datang masuk dan menghampiri mereka berdua. Ia tersenyum lembut pada Jungwon, kemudian membelai rambutnya.
"Yang dilakukan ayahmu hanyalah mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. Black Malvado sebenarnya adalah milik ayah Minho. Beliau yang mendirikan organisasi tersebut. Namun, ada seseorang yang merebutnya. Dan berakhirlah Minho harus bekerja keras untuk merebut Black Malvado dari tangan orang yang salah—"
Soobin menjeda perkataannya, membuat Jungwon dan Heeseung penasaran.
"Sosok detektif yang menyelidiki Black Malvado itu adalah ibumu, Jungwon. Sedangkan partnernya adalah pamanmu, yaitu Changbin. Saat itu, Minho sedang menyusup ke dalam Black Malvado dan mencari celah untuk merebutnya. Minho tidak sendiri, ada banyak orang yang bersamanya, termasuk aku," jelas Soobin.
"Jadi, dulu ibu adalah..." Heeseung cukup terkejut dengan fakta itu.
"Ya, aku juga anggota Black Malvado. Bahkan aku masih melanjutkannya sampai sekarang,"
Perkataan Soobin barusan membuat Jungwon dan Heeseung terkejut. Bagaimana mungkin selama ini mereka tidak mengetahuinya?!
"Apa lagi yang paman ketahui soal ini?" tanya Jungwon penasaran.
"Seharusnya semua ini sudah selesai setelah kami berhasil membunuh pemimpin Black Malvado sebelumnya. Namun entah bagaimana ternyata masih ada yang tersisa. Anak dari pemimpin Black Malvado yang lama itu ingin membalaskan dendam ayahnya. Dan target utamanya adalah Minho. Kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kami juga tak mengira bahwa orang itu akan melibatkan kalian," jelas Soobin.
Bahu Jungwon turun seketika. Ia menghela nafas lesu. Mengapa semua ini semakin rumit?
"Lalu apa yang bisa kami lakukan untuk membantu?" tanya Heeseung ketika melihat Jungwon lesu.
"Jika kalian memang ingin mengerti dan menyelesaikan semua ini, maka terjunlah lebih dalam,"
Yeonjun masuk tiba-tiba dan mengatakan hal itu. Tentu saja Jungwon dan Heeseung mengangkat sebelah alisnya penuh tanya.
"Apa maksud ayah?" tanya Heeseung.
"Changbin memutuskan untuk kembali mengaktifkan cara lama Hunter Organization untuk menyelidiki suatu organisasi, yaitu mengirimkan anak-anak atau keturunan dari orang-orang yang terlibat secara langsung—"
Yeonjun menatap Jungwon.
"—Seperti bagaimana ibu dan pamanmu yang dikirim untuk menyelidiki Black Malvado. Changbin akan mengirim satu agennya untuk pergi menyelidiki bersama satu orang detektif," jelas Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...