"Sekarang apa rencanamu, Minho?"
Minho berulang kali menghela nafas ketika mendengar pertanyaan Changbin. Mereka berdua mencoba melakukan penyelidikan bersama secara rahasia. Tak ada seorang pun yang mengetahuinya, bahkan bawahan mereka sendiri.
"Semua orang sudah mulai bergerak. Bahkan aku yakin putra-putriku pasti juga mulai mencari arah dengan cara mereka sendiri," gumam Minho.
"Apa yang membuatmu sangat yakin seperti itu?" tanya Changbin.
"Aku mengenal mereka dengan baik. Dan aku tahu bagaimana potensi mereka akan digunakan. Taehyun adalah anak yang cerdas dan mudah menyesuaikan diri. Dia pasti akan melakukan sesuatu meski keadaan tidak menguntungkan baginya. Haewon mungkin bukan seorang pemikir seperti yang lain, namun dia memiliki insting yang kuat. Dia adalah petarung terbaik diantara saudara-saudaranya. Dia tahu kemana naluri membawanya,"
Minho mengambil nafas sejenak.
"Jungwon adalah kebalikan dari Haewon. Dia adalah pemikir terbaik diantara yang lain meskipun sama sekali tak memiliki kemampuan bertarung. Aku yakin dialah yang akan menemukan jalan keluar dari semua ini,"
"Lalu bagaimana dengan putri bungsumu?" tanya Changbin lagi.
"Jika boleh kukatakan, maka dialah yang paling harus diwaspadai. Dia mungkin bersikap seolah yang paling bodoh, namun sebenarnya dialah yang memegang semuanya. Tak ada yang bisa menebak pikiran dan rencananya," jawab Minho.
Changbin hanya mengangguk sebagai balasan.
"Rencanaku saat ini hanyalah mengikuti apapun yang dilakukan oleh dia,"
♣️
"Argh!"
Taehyun berteriak keras ketika Ryujin tak sengaja memukul perutnya. Ryujin sama sekali tak memberi keringanan pada Taehyun. Ia tahu, sosok Taehyun akan menghadapi banyak sekali hal berat dan berbahaya jika menjadi penerus Minho nanti. Sebab itu ia harus melatih Taehyun tanpa belas kasih.
"Aku harap kau tidak tumbang sebelum menjatuhkanku!" Ryujin terus memancing agar Taehyun tidak menyerah.
Dengan seluruh tenaga yang tersisa, Taehyun berusaha untuk menyerang Ryujin. Namun seluruh serangannya terus meleset. Akhirnya, Ryujin menghentikan dan mengakhiri sesi latihan kali ini. Taehyun langsung merebahkan tubuhnya di atas rerumputan. Ia tak peduli lagi. Yang ingin ia lakukan hanyalah beristirahat.
"Tidak buruk untuk seseorang yang sama sekali belum pernah terjun ke dalam dunia bawah,"
Boemgyu datang dan ikut merebahkan diri di samping Taehyun yang hampir memejamkan mata. Taehyun hanya melirik sekilas Boemgyu tanpa ada niat untuk membalas perkataannya.
"Sebenarnya mengapa kau tetap bersamaku setelah melarikan diri dari keluargamu?" tanya Taehyun heran.
"Itu memang keputusanku. Sebaiknya kau tidak perlu ikut campur," balas Boemgyu acuh.
Taehyun hanya mengangkat bahunya acuh. Lagipula, ia hanya bertanya. Tidak masalah jika Boemgyu tidak mau menjawabnya. Ini adalah masalah yang cukup pribadi, sehingga Boemgyu memiliki hak untuk menjawab atau tidak.
"Aku juga ingin menggagalkan semua rencana busuk keluargaku,"
Ucapan tak terduga dari Boemgyu membuat Taehyun menoleh penasaran. Boemgyu mengatakan bahwa ibu dan kakaknya memiliki banyak rencana gila untuk menguasai dunia bawah, termasuk menyingkirkan semua keturunan Minho.
"Hanya kau dan keluargamu yang menjadi harapan terakhir untuk menghentikan mereka. Aku harap kau tak mengecewakan semua orang," ujar Boemgyu seraya pergi meninggalkan tempat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...