"Aku tahu maksud kedatanganmu kemari, Taehyun,"
Taehyun meneguk ludahnya kasar mendengar perkataan Chaeryeong barusan. Beban di bahunya semakin terasa berat. Chaeryeong sangat menyayangi putrinya. Taehyun tak yakin akan berhasil meyakinkan ibu Eunchae itu.
"Tapi apa kau yakin ingin membawa Eunchae ke dunia berbahaya ini? Kau tahu, dia hanyalah gadis kecil yang masih kehilangan arah," gumam Chaeryeong pelan.
Taehyun tersenyum tipis.
"Mungkin Bibi Chaeryeong belum menyadarinya, tapi Bibi Ryujin langsung mengetahuinya. Eunchae terlahir dari dua orang sniper hebat. Seorang sniper biasanya memiliki insting dan ketenangan yang besar. Eunchae terlahir dengan keduanya. Hanya saja kalian masih belum membuka jalan dan memberi kepercayaan padanya," jelas Taehyun.
Chaeryeong menghela nafas.
"Sejak aku mengikuti jejak Ryujin untuk hidup di dunia bawah, aku terus mengkhawatirkan anak kami nantinya. Anak ini akan menyandang marga Ryujin yang telah memiliki gelar sebagai seorang sniper hebat. Baik aku maupun Ryujin tidak ingin membebankan gelar sniper pada putri kami. Namun setelah melihatmu, sepertinya aku menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dihindari," kata Chaeryeong.
Taehyun mengangguk pelan.
"Terlahir dari seorang veteran dunia bawah saja sudah menjadi beban tersendiri bagi kami. Bukan berarti kami harus menjaga kehormatan orang tua kami sebagai seorang veteran. Tapi kami perlu mencari cara bertahan hidup agar tidak terus bergantung pada kalian. Sudah waktunya bagi kalian untuk beristirahat. Kini biarkan kami yang menjaga kalian dan dunia bawah," ucap Taehyun.
Chaeryeong tersenyum tipis mendengarnya. Sungguh, ia tak henti-hentinya kagum pada sosok putra sulung Minho yang akan menjadi masa depan Black Malvado. Kepribadiannya benar-benar mencerminkan bagaimana sosok pemimpin yang baik.
"Aku percayakan Eunchae padamu. Dia akan baik-baik saja dibawah kepemimpinanmu. Tolong jaga dan arahkan dia dengan baik. Jika terjadi sesuatu padanya, jangan pernah menyembunyikannya dariku,"
Taehyun tersenyum lebar dan mengangguk mendengar ucapan Chaeryeong. Sekarang, ia hanya perlu mengajak satu orang lagi untuk bergabung!
♥️
Tok! Tok! Tok!
Taehyun dengan sabar menunggu sang tuan rumah membuka pintu. Tak lama setelahnya, Hyunsuk membuka pintu dan mempersilahkan Taehyun untuk masuk. Jika kalian bertanya-tanya mengapa Taehyun mendatangi rumah Hyunsuk, maka jawabannya—
"Kau ingin menemui Gaeul? Aku sarankan sebaiknya kau berhati-hati. Dia sedang dalam keadaan hati yang tidak baik. Tadi pagi dia baru saja bertengkar dengan ayahnya," kata Hyunsuk.
Taehyun mengangguk pelan. Park Gaeul adalah putri tunggal Jihoon dan Hyunsuk yang seusia dengan Taehyun. Menurut informasi yang diberikan Hyunsuk, Gaeul hampir tidak pernah keluar rumah kecuali sangat terpaksa atau keadaan darurat. Yang Taehyun tahu, gadis itu memiliki bakat murni untuk menjadi seorang pembunuh. Namun, sudah sejak beberapa tahun yang lalu Gaeul terakhir kali melatih kemampuannya.
"Dia berada di kamar. Kamar di lantai dua, paling ujung," kata Hyunsuk.
Taehyun mengangguk. Dengan tenang, ia melangkah menuju kamar Gaeul. Berdasarkan apa yang ia dengar dari Hyunsuk dan Jihoon, Gaeul memiliki beberapa trauma hebat. Itu juga yang menyebabkan dia tidak mau keluar dari rumah. Dan sepertinya Taehyun harus berusaha lebih keras untuk membujuk gadis itu.
Tok! Tok!
Taehyun mengetuk pintu kamar Gaeul pelan. Namun, ia tak kunjung mendapat jawaban dari sang pemilik kamar. Ia mencoba mengetuk sekali lagi. Dan masih belum ada jawaban. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk membuka pintu kamar tersebut. Beruntung sang pemilik tak mengunci kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...