Taehyun hanya menatap Gaeul dalam diam. Sebenarnya, ia juga tak mungkin memaksa Gaeul untuk kembali ke dunia kelam ini. Gaeul hanya ingin menjadi orang biasa. Namun, terlahir dari dua orang anggota Black Malvado membuatnya menyadari bahwa ia tak akan pernah bisa menghindari kehidupan dunia bawah apapun yang terjadi.
"Lalu, apakah itu berarti kau tidak akan kembali dan bergabung dengan kami?" tanya Taehyun pelan.
"Entahlah. Aku sendiri juga tidak yakin. Ada banyak hal yang membuatku terus bertanya, mengapa aku menghindarinya. Jika memang sedari awal aku harus terlibat, maka sebaiknya aku tak pernah mengharapkan kehidupan normal," balas Gaeul.
Taehyun tertegun sejenak. Ia mengerti sekarang. Apa yang Gaeul inginkan hanyalah kehidupan normal. Namun, keadaan memaksanya untuk meninggalkan kehidupan damai tersebut. Gaeul sudah menyadari takdirnya, tapi gadis itu masih belum bisa merelakan keinginannya.
"Kau tahu? Terkadang, tak semua hal yang kita inginkan bisa tercapai. Ada saat dimana kau memang harus merelakan impianmu. Mungkin saja apa yang kau impikan justru akan merugikan dirimu sendiri," ucap Taehyun.
"Aku tahu,"
Gaeul semakin menundukkan kepalanya. Taehyun mencoba untuk kembali berpikir agar bisa menarik hati Gaeul.
"Kau ingin ikut denganku? Aku akan mengajakmu jalan-jalan,"
♥️
Boemgyu baru saja mendapat pesan dari Taehyun untuk bersiap-siap. Taehyun tak mengatakan detailnya pada Boemgyu, namun Taehyun mengatakan bahwa hanya Boemgyu yang bisa membantunya. Boemgyu tak memiliki pilihan selain bersiap.
Sementara itu, Taehyun membawa Gaeul dengan mobil. Gaeul yang sudah begitu lama tak keluar dari rumah menatap keadaan dunia luar dengan penuh binar. Taehyun hanya tersenyum tipis melihat sepupunya yang begitu menikmati perjalanan ini.
Taehyun sampai di markas Black Malvado. Ia menjemput Boemgyu seperti yang ia rencanakan. Ia meminta Gaeul untuk tetap di mobil sebentar. Begitu masuk, Taehyun sudah disambut dengan Yujin yang sedang menjahili Jay dan Jungwon yang tertawa menontonnya. Sedangkan di sudut ruangan ada Heeseung yang sedang tertidur dan Hueningkai yang tampak mencoba mengganggunya.
Taehyun menghela nafas panjang melihat tingkah dari calon anak buahnya. Meski begitu, ia senang karena suasana markas tidak terlalu suram seperti biasanya. Bagaimanapun, mereka hanyalah anak-anak remaja yang juga ingin merasakan kesenangan. Biarkan saja mereka menikmatinya sebelum menghadapi perang besar yang mengerikan.
"Kak Taehyun sudah kembali?"
Sullyoon datang membawa beberapa camilan. Dibelakangnya, Jiwoo mengikuti dan membawa minuman dingin. Sontak, semua orang antusias dan datang menuju makanan. Taehyun tersenyum melihatnya.
"Apakah ada yang melihat Kak Boemgyu?" tanya Taehyun.
"Tadi aku melihat Kak Boemgyu bersiap. Kak Taehyun masuk saja ke dalam," jawab Sullyoon.
Taehyun mengangguk dan segera meninggalkan kerumunan orang kelaparan itu. Ia berjalan masuk dan menemukan Boemgyu yang sudah rapi. Tanpa banyak bicara, Taehyun segera membawa Boemgyu keluar. Tak lupa, Taehyun pamit dan menitipkan markas pada Sullyoon.
"Sebenarnya, kemana kita akan pergi?" tanya Boemgyu penasaran.
"Ikut saja. Kau juga harus membantuku membujuk Gaeul agar bergabung dengan kita," balas Taehyun.
"Hah?"
Boemgyu tak mengerti apa yang sebenarnya direncanakan oleh Taehyun. Namun, ia hanya percaya begitu saja. Ketika Taehyun membawanya masuk ke dalam mobil, ia bertemu seorang gadis. Taehyun segera mengenalkan keduanya agar suasana canggung tak berlangsung lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...