Felix merawat Jungwon dan Jake yang masih belum sadar saat ini. Setelah pamit untuk mencari Jungwon, Jake belum memberinya kabar lagi hingga waktu yang cukup lama. Dan tiba-tiba saja, ia mendapat telepon dari Sunghoon. Sunghoon mengatakan bahwa Jungwon dan Jake baru saja menghadapi beberapa orang yang ia yakini adalah anggota Black Reaper. Tanpa banyak berpikir, Felix langsung saja menjemput mereka bertiga.
"Apa yang terjadi ketika kau bertemu dengan mereka, Sunghoon?" tanya Changbin.
"Kupikir ada beberapa orang yang menyerang mereka. Dan secara mengejutkan, mereka berhasil membunuh 5 orang," jawab Sunghoon.
Changbin dan Felix terkejut mendengarnya. Apakah itu mungkin untuk anak yang tidak tahu cara menggunakan senjata dengan baik dan benar? Dan lagi, 5 orang bukanlah lawan yang mudah bagi amatiran seperti Jungwon dan Jake, kecuali jika lawannya pun juga seorang amatiran.
Changbin tadinya masih berada di markas untuk mengurus beberapa hal, namun ia segera pulang ketika istrinya menghubunginya dan mengatakan bahwa anaknya terluka.
"Sepertinya keadaan semakin tidak aman, terutama untuk anak-anak kita," ucap Felix pada Changbin.
"Benar. Beruntung Jungwon dan Jake dapat mengatasi—Tunggu, apakah mereka melawan dengan tangan kosong? Rasanya tidak mungkin. Jake dan Jungwon bukanlah seseorang yang memiliki kekuatan fisik yang baik," gumam Changbin.
Bukannya mengejek, tapi memang seperti itulah kenyataannya. Jungwon benar-benar bukan anak yang memiliki ketahanan fisik kuat. Jake mungkin sedikit lebih baik dari Jungwon, tapi keduanya tak jauh berbeda. Sunghoon menggeleng pelan.
"Sepertinya tidak. Lawan mereka mendapat luka tusuk dan luka tembak. Aku yakin mereka menggunakan senjata," balas Sunghoon.
"Tapi siapa yang memberi mereka senjata? Kurasa aku harus berterima kasih pada orang itu," kata Changbin.
Sunghoon hanya mengangkat bahu. Ia hanya datang saat mereka sudah mencapai batasnya. Ia tidak tahu kemana mereka pergi sebelumnya.
"Kurasa Jungwon pergi menemui seseorang. Jake tadi pamit untuk menjemput Jungwon karena Sullyoon mengatakan bahwa ia, Jungwon dan Haewon bertengkar," gumam Felix.
Changbin mengangkat sebelah alisnya mendengar hal itu. Setahunya, Lee bersaudara itu jarang sekali bertengkar.
"Apa yang membuat mereka bertengkar? Apa itu berkaitan dengan Taehyun?" tanya Changbin.
Felix mengangguk. Mereka semua kembali terdiam, sampai akhirnya ada seseorang yang mengetuk pintu kediaman keluarga Seo itu. Changbin segera membuka pintu. Ia terkejut ketika melihat siapa yang datang berkunjung.
"Kak Yeonjun? Heeseung? Mengapa kalian datang?" tanya Changbin.
"Heeseung yang mengajakku kemari. Entah mengapa, tapi katanya ia hanya khawatir dengan Jungwon," jawab Yeonjun seadanya.
Changbin terdiam mendengarnya. Apakah Heeseung memang memiliki firasat sebagus itu? Changbin pun mengajak ayah dan anak itu untuk masuk dan menuju ke kamar Jake. Felix pun tak kalah terkejut ketika melihat suaminya membawa tamu. Heeseung menatap Jungwon dan Jake bergantian.
"Kurasa mereka mengalami banyak hal. Ibu memberi Jungwon pistol dan pisau. Jika tebakanku benar, mereka memegang masing-masing satu senjata. Akan terlalu beresiko untuk orang yang tak memiliki pengalaman jika membawa dua senjata sekaligus tapi membiarkan yang lain tak bersenjata,"
Heeseung menjelaskan sekilas. Kemudian ia sedikit menurunkan kerah baju Jungwon.
"Jungwon tidak mendapat terlalu banyak luka memar. Namun ada bekas memerah di lehernya. Lawannya itu pasti berusaha mencekiknya agar ia kehilangan kesadaran. Jika seperti ini kondisinya, maka Jungwon pasti memegang pistol dan mendukung dari jauh—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...