Jungwon masih menatap tak percaya sosok yang berada di hadapannya saat ini. Benarkah ini adalah sosok ibunya? Apakah ini hanya mimpi? Apakah ini benar-benar nyata? Jungwon bahkan tak berkedip ketika menatap sosok yang ia duga sebagai ibunya.
"Kau pikir dua bocah itu bisa membantumu mengalahkanku? Seharusnya kau menyadari seberapa jauh kemampuanmu dan juga pengalaman mereka di dunia ini," ujar Gemini.
Jisung tersenyum tipis.
"Sebaiknya kau tidak menilai kemampuan seseorang sebelum melihatnya sendiri," balas Jisung.
Tangan Jisung bergerak cepat memberikan pisaunya pada Yujin dan mengeluarkan pistol dari saku celananya. Yujin dengan cepat menangkap rencana yang dibuat Jisung. Sedangkan Jay menangkap arah pandangan Jisung yang tertuju pada Jungwon. Ketiganya bergerak cepat dibawah perintah sang detektif.
Yujin melesat cepat untuk melakukan pertarungan jarak dekat dengan Gemini. Jisung yang akan mendukung dari belakang sambil mencoba menyusun rencana baru. Sedangkan Jay berusaha mengambil celah untuk menghampiri Jungwon yang berada jauh di belakang Gemini.
"Sialan kalian semua!" seru Gemini marah.
Yujin bergerak ke kanan dan kiri untuk mengecoh Gemini. Ia berusaha bergerak dengan kecepatan yang konstan agar Jisung bisa menembak. Melihat Gemini yang fokus dengan dua orang itu, Jay segera melesat menghampiri Jungwon.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jay khawatir.
Jungwon hanya mengangguk pelan. Kakinya masih sedikit gemetar karena ketakutan. Jay menoleh ke belakang sesaat, berniat untuk memeriksa keadaan. Namun, ia terkejut ketika Gemini melayangkan pukulan tepat di wajahnya. Jungwon juga tak kalah terkejut. Ia menatap semua orang yang telah berhasil dikalahkan oleh Gemini.
"Cih, mereka tidaklah sulit bagiku! Kau pikir kau berharap pada siapa?" ujar Gemini seraya mendekati Jungwon.
"Aku akan melakukan apapun yang kau minta! Tapi jangan lakukan apapun pada mereka!" seru Jungwon tiba-tiba.
Jay membelakkan matanya setelah mendengar perkataan Jungwon. Ia mencoba bangkit, namun kepalanya terasa sakit. Sedangkan Jungwon mencoba untuk bangkit meskipun terasa sulit. Gemini berjalan mendekat.
"Ikut denganku tanpa perlawanan. Maka aku akan membiarkan mereka bebas," kata Gemini.
Jungwon mengeratkan genggaman tangannya. Sejujurnya, ia merasa sangat takut untuk saat ini. Namun hanya ini yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan semua orang.
"Jangan..."
Tak ada yang bisa menghentikan Jungwon. Putra Minho itu mengangguk ragu. Ketika ia berjalan mendekati Gemini, ia segera melayangkan pukulan tempat di tengkuk musuhnya. Sayangnya, Jungwon bukanlah petarung yang memiliki fisik kuat. Pukulan seperti itu tidak terlalu berarti bagi Gemini. Tapi setidaknya serangan itu berhasil membuat Gemini sedikit goyah.
"Kurang ajar!"
Gemini berseru marah. Jungwon segera berlari menjauh. Namun, kakinya tak sengaja tersandung. Jungwon terjatuh menghantam tanah. Gemini menyeringai lebar dan hendak menembak putra Minho itu.
Disaat itu pula Yujin bangkit dan menendang pistol Gemini hingga terlempar jauh. Gemini menggeram kesal dan langsung memukul wajah Yujin. Sang gadis kembali tersungkur. Gemini mencekik leher Yujin hingga gadis itu kesulitan bernafas.
"Kau pasti anak Choi Soobin, kan?! Kau dan orang tuamu tak jauh berbeda! Kalian benar-benar suka sekali menggangguku!" seru Gemini kesal.
Yujin berusaha keras melepaskan tangan Gemini dari lehernya. Namun tenaganya sudah berkurang karena pasokan udara yang menipis. Perlahan, Yujin menghentikan perlawanannya. Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana caranya bertahan hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi : Revenge
Fanfiction[Sequel REMI] Seharusnya, kisah ini telah berakhir sejak kematian Ace. Semua masalah seharusnya selesai jika sumbernya telah hilang. Namun, bagaimana jika orang-orang terdekat Ace berniat untuk membalaskan dendamnya pada mereka yang terlibat dalam p...