14 - Generasi Baru

120 21 3
                                    

"Kak Heeseung!"

Yujin memeluk Heeseung dengan erat. keduanya sudah lama sekali tidak bertemu. Yujin menatap seseorang yang berada di samping sang kakak.

"Ah, kau ingat permintaan yang aku katakana tempo hari? Dialah orang yang akan kau bawa ke Amerika. Namanya Lee Jungwon," kata Heeseung.

Yujin mengangguk dan mengamati Jungwon dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jungwon yang merasa ditatap pun hanya menunduk gugup. Meskipun Yujin adalah seorang perempuan, namun aura dominasinya sangatlah kuat. Jungwon merasa sedikit terintimidasi.

"Jangan menatapnya seperti itu. kau membuatnya takut," seru Heeseung.

Yujin langsung tertawa mendengarnya. Ekspresi wajahnya berubah seketika. Jungwon bisa sedikit bernafas lega. Sedangkan Heeseung hanya menghela nafas lelah. Mereka pun mulai berjalan menjauh.

"Sebenarnya aku memiliki banyak sekali pertanyaan. Tapi sepertinya kita harus pergi dengan selamat dulu dari tempat ini," bisik Yujin.

Heeseung dan Jungwon mengangguk. Mereka sangat menyadari bahwa ada seseorang yang mengawasi dan mengikuti mereka. Yujin mulai mempercepat langkahnya, diikuti Heeseung dan Jungwon. Namun, orang yang mengikuti mereka pun juga melakukan hal yang sama.

Beruntung Yujin tidak membawa banyak barang. Ia hanya akan singgah sebentar di Korea, kemudian kembali lagi ke Amerika. Beberapa barang dan kebutuhannya masih ada di rumah.

"Yujin, aku percaya padamu," ucap Heeseung.

Yujin mengangguk yakin mendengar ucapan sang kakak. Ia harus mencari cara agar bisa terlepas dari pandangan orang yang mengikuti mereka. Sayangnya, bandara sedang dalam keadaan sepi. Jadi akan sangat sulit untuk menyelinap kabur. Jika memang begini keadaannya, maka ia harus menghadapi orang itu secara langsung.

"Lari!"

Yujin memberi aba-aba pada Heeseung dan Jungwon. Sedangkan dirinya berbalik dan mengangkat senjata. Heeseung langsung menarik tangan Jungwon menjauh. Apapun yang terjadi, ia percaya pada sang adik. Adiknya telah merasakan kerasnya dunia. Ia yakin Yujin pasti bisa jika hanya mengatasi penguntit kecil seperti ini.

Yujin sedikit terkejut karena orang yang mengikuti mereka memiliki wajah khas ras Kaukasoid. Apa mungkin orang ini telah mengikutinya dari Amerika? Jika itu benar, maka ia harus lebih berhati-hati mulai sekarang.

"I'm sorry, Sir. But, didn't you know that stalking someone is very rude?" Yujin memberikan tatapan tajamnya.

"Oh come on, kid! I even came all the way from America just to follow you guys!" balas pria itu dengan seringai jahatnya.

Yujin mendecih pelan. Bagaimana bisa ada seseorang yang berhasil mengikutinya sampai ke Korea?! Dan hei, tadi pria itu berkata bahwa dia bukan hanya mengikuti Yujin. Apakah ini berarti pria ini menargetkan salah satu dari mereka bertiga?

"Don't disturb us! I warn you not to mess with us!" kata Yujin memperingatkan.

Pria itu tertawa lebar. Yujin semakin bersiaga, takut jika pertarungan akan pecah tiba-tiba. Bagaimanapun, seorang penjahat tidak akan peduli jika ia harus bertarung dimanapun. Tapi Yujin harus tetap berhati-hati dimanapun ia akan melakukan pertarungan.

"I won't stop until I catch my target!" ujar pria itu sebelum pergi meninggalkan Yujin.

Yujin masih mengangkat senjatanya sampai pria itu benar-benar tak terlihat. Ia menghela nafas panjang setelah kepergian pria tersebut. Ia bergegas pergi untuk menyusul Heeseung dan Jungwon. Namun, ia berhenti tiba-tiba karena sesuatu terlintas di benaknya.

'Apakah mungkin pria itu mengincar Jungwon? Kak Heeseung tidak akan meminta bantuanku jika itu bukan hal yang mendesak,'

♣️

Remi : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang