17. Perjodohan Regan?

692 20 0
                                    

Up nya dikit dikit dulu ya hehe

Don't copy paste 🔥

Jangan lupa follow sebelum baca dan follow tiktok aku untuk spoiler chapter terbaru

Bay the way tau cerita ini dimana?📩

Jangan lupa kasi vote dan jangan lupa tinggalkan komentar di paragraf yang kamu suka ◜⁠‿⁠◝⁠ ♡

Akan ada part chat daily di chapter acak jadi jangan lupa baca chat dailynya karna itu nyambung dengan jalan cerita.

HAPPY READING LEADER◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿

17. Perjodohan Regan?

.
.
.
.
.
.
.
.
"HEH MALING BUNGA!!"

Adinda lansung mendongak mendengar perkataan ibu-ibu yang menyebutnya maling.

"Kenapa kamu nyuri bunga mawar saya!!." Ucap wanita paruh baya yang seumuran dengan mamanya itu berkacak pinggang

"M-maaf buk tadi saya udah ijin tapi ibuknya ga dengerin. Saya sampe teriak loh buk." Jawab adinda cemberut

"Kamu ga pernah ijin !! Dasar anak remaja ga tau sopan santun!" Ibu-ibu itu marah ditambah membawa rotan di tangannya.

"Ada apa ya buk?." Tanya Regan

Ketika Regan kembali ke mobil ia tak mendapatkan Adinda disana. Dan mengingat Adinda yang ingin melihat bunga mawar.

Tetapi yang dia lihat adalah Adinda yang sedang diomeli oleh ibu-ibu komplek pemilik bunga mawar itu.

"Ganteng banget anak ini! Kayak Oppa Oppa Korea ya ampun!" Batin ibu-ibu itu

"Ini nih nak ganteng, perempuan ini mencuri bunga mawar saya. Padahal saya tanam sendiri dengan penuh kasih sayang." Ucap ibu-ibu itu tersenyum kikuk pada Regan sedangkan melayangkan tatapan julid pada Adinda

Regan menghela nafas pasrah dan menatap Adinda. Yang ditatap pun menunduk dengan muka tertekuk .

"Maafin pacar saya ya buk. Apa perlu saya bayar bunganya?" Tanya Regan sopan

"Iih anak perempuan ini ternyata pacarnya mas ganteng ini ternyata." Julid ibu-ibu kepada Adinda

"Saya ngga minta bayaran." Regan akhirnya menghela nafas lega

"Tapi bunga itu tetep saya ga ikhlas." Adinda lansung melotot mendengar nya dan Regan kembali gusar dengan perkataan ibu-ibu itu

"Kak ayo kita pergi dari sini." Rengek Adinda memegang ujung baju Regan

Regan pun mengelus Surai rambut Adinda lembut.

"Lalu bagaimana kami akan mengganti bunganya buk?! Tadi dibayar ibunya ga mau!."
Sungut Adinda dengan bibir mengerucut membuat Regan gemas dengan tingkahnya yang balik mengomeli ibu-ibu itu.

Ibu itu tersenyum kemenangan mendengar pertanyaan yang dilayangkan Adinda padanya.

"Saya ga minta bayaran ya!"
"Saya mau mas gantengnya ketemu saya anak cantik saya." Ucap ibu-ibu tersenyum manis pada Regan.

REGANTA ALVARENDRA [ON GOING]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang