30. Baby!

1K 25 0
                                    

Up nya dikit dikit dulu ya hehe

Don't copy paste 🔥

Jangan lupa follow sebelum baca dan follow tiktok aku untuk spoiler chapter terbaru

Bay the way tau cerita ini dimana?📩

Jangan lupa kasi vote dan jangan lupa tinggalkan komentar di paragraf yang kamu suka ◜⁠‿⁠◝⁠ ♡

Akan ada part daily chat di chapter acak jadi jangan lupa baca daily chatnya karna itu nyambung dengan jalan cerita.

HAPPY READING LEADER◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿


30. Baby!

"Semua yang terjadi itu adalah kehendak Tuhan. Apapun yang ditakdirkan untuk kita jalani dengan ikhlas. Maka kau akan mendapatkan hikmahnya "

~Adinda Violetta Rayyanzi

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Parkiran SMA Maroline saat ini begitu ramai. Siswa-siswi berhamburan keluar untuk pulang kerumah masing-masing.

"Rel,El jadi kan jenguk Dinda ke rumah sakit?."

"Hm."

"Jadi dong."

"Kita mampir ke indomei dulu beli makanan,cemilan apa kek ."

"Oke deh . Biar ada cemil nanti." Ujar Eliza

Saat hendak melangkah teriakan Seseorang berhasil membuat mereka berhenti.

"WEY!!."

Salsha hanya memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang meneriakinya. Dia tidak mood melawan nya bicara.

"Kita boleh ikut kan kerumah sakit?."

"Ga puas Lo bikin onar?!." Cerca Salsha

"Cha!." Peringat Naurel

Salsha hanya dapat menghela nafas jengah. Dia benar-benar tidak menyukai gadis itu.

"Maaf sha kalo kehadiran gw bikin mood Lo jadi ga bagus hari ini. "

Salsha tak menjawab dan hanya memberi tatapan sinis pada kedua gadis itu.

"Kayaknya kalian jenguknya pas Dinda udah pulang dari rumah sakit aja deh. Soalnya sekarang kondisinya masih belum stabil." Sahut Eliza

"Tapi kan kita pengen liat keadaan Dinda."

"Lo pengen liat apa pengen buat dia makin drop?!!" Sarkas Salsha sambil menatap tajam

"Eh Lo! Kita udah coba buat baik-baik ya minta maaf dengan tulus!"

"Diva udah!." Peringat Ghina

"Ini yang namanya tulus? Cih! Makan Sono tulus tuli Lo!!." Sinis Salsha

"Cha udah!." Naurel memberi tatapan tajam pada salsha sedangkan yang ditatap pun hanya menye menye tidak peduli.

"Ghina, Diva. Yang dibilang Eliza bener. Kalian jenguknya pas dia udah pulang aja. Bisa kan?."

"Mm yaudah kalo gitu, kita pergi dulu. Kabari sesuatu tentang keadaan Dinda. thanks ya rel."

Naurel hanya mengangguk dan kedua gadis itu lansung pergi. Tapi Salsha masih melayangkan tatapan sinis pada diva .

"Kenapa sih Lo izinin dia?!" Kesal salsha

"Udah deh gausah marah-marah!." Peringat Naurel

Drrt Drtt

REGANTA ALVARENDRA [ON GOING]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang