37. Kabar Duka

561 32 0
                                    

Jangan lupa vote

Tiktok: inisialmu<3
WP: Hanissalsabila
IG:Hnslsbla_

Okei happy reading....

37. Kabar Duka

.
.
.
.
.
.
.
Kini semua anak Alaska dan juga kedua keluarga masih terus duduk di ruang tunggu pasien. Semuanya turut hadir kecuali tiga sahabat Adinda.

Mereka masih terus merenungi kejadian pagi hari sampai malam ini. Mereka hanya bisa berdoa semoga hari ini cepat berlalu dan berganti hari esok.

Dan harapan mereka teman-temannya akan segera sembuh dan kembali seperti semula.

Dengan kondisi Regan yang kritis, Alvian yang dengan luka jahit, dan kini Adinda yang masih belum sadar.

Sempat dibuat syok karna Adinda mengalami pendarahan bahkan hampir kehilangan janinnya.

Tapi dengan cepat keluarga mengatasi itu semua. Tentu nereka tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Apalagi itu mengenai cucu pertama dari kedua keluarga. Siapa yang tidak bahagia dengan kabar gembira itu bukan? Dan siapa yang tidak akan sedih ketika tahu kabar bahagia itu akan hilang?

Pikiran mereka berkecamuk kacau. Banyaknya peristiwa hari ini membuat mereka menginap di rumah sakit.

Sudah 3 jam lamanya setelah operasi Regan selesai. Tapi belum ada tanda-tanda Regan akan siuman.

Ceklek

Suara knop pintu ruangan Adinda terbuka menampakkan seorang dokter yang baru saja selesai memeriksa Regan.

"Dengan keluarga pasien atas nama Reganta Alvarendra?"

"Saya ibunya dokter, b-bagaimana keadaan anak saya dokter?" Tanya Clara

Dokter tersebut melepas stetoskop di lehernya dan menghela nafas pelan.

"Peluru dari dalam perutnya berhasil dikeluarkan. Tapi..."

Perkataan nya terjeda membuat semua orang semakin dilanda rasa khawatir yang begitu dalam.

"T-tapi apa dokter? Tolong beritahu kami." Ucap Brion mendekati sang dokter

"Maaf kan saya..." Ujar dokter tersebut sambil menunduk.

"Dokter katakan dengan jelas! Anak saya kenapa?!" Pekik Clara

"Clar, sabar Clara. Dengarkan dulu penjelasan dokter.." Ucap Zira mengelus lengan Clara yang sudah mengeluarkan air mata.

Bahkan kini anak Alaska yang masih disana benar-benar dalam keadaan jantung yang semakin berdenyut dengan cepat.

"Dokter jangan diam saja!! Ada apa dengan Regan?!!" Sentak Kayden tiba-tiba

"Mohon bersabar. Saya disini hanya seorang dokter dan juga manusia biasa seperti kalian semua. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi...mungkin Tuhan lebih menyayangi putra kalian pak. Saya mohon maaf sebesar-besarnya... Pasien atas nama Reganta Alvarendra sudah dinyatakan tiada.." Jelas dokter tersebut

Degh..

Seketika tubuh Clara melemas mendengar nya. Tatapannya kosong dipenuhi bulir air mata yang terus mengalir tanpa sepatah suara pun keluar dari mulutnya.

"Ngga ...ngga mungkin dokter ..." Jawab Clara yang hampir saja terjatuh jika tidak ditopang oleh Zira.

"Sekali lagi mohon maaf. Saya izin pamit ke ruangan lain.." ucap dokter itu dan berlalu meninggalkan ruangan Regan

REGANTA ALVARENDRA [ON GOING]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang