18. Ngapain?

684 21 0
                                    

Up nya dikit dikit dulu ya hehe

Don't copy paste 🔥

Jangan lupa follow sebelum baca dan follow tiktok aku untuk spoiler chapter terbaru

Bay the way tau cerita ini dimana?📩

Jangan lupa kasi vote dan jangan lupa tinggalkan komentar di paragraf yang kamu suka ◜⁠‿⁠◝⁠ ♡

Akan ada part chat daily di chapter acak jadi jangan lupa baca chat dailynya karna itu nyambung dengan jalan cerita.

HAPPY READING LEADER◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿

18. Ngapain?

"Setiap orang memiliki takdirnya sendiri: satu-satunya keharusan adalah mengikutinya, menerimanya, ke mana pun ia membawanya."

~Adinda Violetta Rayyanzi

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok

Tok

Tok

Sudah berapa kali Regan mencoba memanggil pemilik rumah namun tidak ada sahutan dari dalam. Hal itu membuatnya semakin merasa panik dan khawatir.

Dengan nafas yang memburu jaket yang tidak terpakai dengan rapi menambah kesan raut khawatir dari wajah laki-laki itu.
Karna terlalu lama menunggu Pemilik rumah,akhirnya terpaksa mendobrak pintu rumah Adinda

Dan disana benar-benar terlihat gelap,sepi dan sunyi. Dia benar-benar merasa bersalah tidak bertanya lebih dahulu dengan siapa Adinda dirumahnya. Mengapa ceroboh sekali? Pikirnya.

"DINDA!!." Teriak Regan dari lantai satu.

Dia bahkan tidak tau pasti letak kamar Adinda. Yang dia yakini hanyalah Adinda pasti kamarnya berada di lantai dua. Ia pun lansung berlari menuju lantai dua dan mendobrak satu persatu kamar lantai dua.

"Arghhh!! Kenapa gw telat!!." Regan mengacak rambut nya frustasi. Dia benar-benar takut akan terjadi sesuatu pada Adinda

Prangg

"Dinda!!."
"Gw yakin dia ada di kamar ini." Meskipun gelap tapi dia bisa meraba ukiran pintu kamar itu yang bertuliskan nama Adinda.

Brakk!

"Dinda!."

"Kak Regan!." Pekik Adinda

"Lo gapapa?"tanya Regan yang lansung memeluk Adinda
"Tadi itu suara apa?."

"Tadi itu suara vas bunga jatuh kak dari balkon kamar." Jawab Adinda

"Kenapa rumah gelap kayak gini? Kenapa ga bilang kalau lagi sendiri?." Rentetan pertanyaan dilayangkan oleh Regan

"I-iya e-mang ini pertama kali sih aku sendiri dirumah kak." Cicit Adinda

Regan menghela nafas lega. Dia benar-benar bersyukur tidak ada yang terjadi pada Adinda. Dia lansung menggendong Adinda dan meletakkan nya di kasur.

Regan pergi menuju balkon untuk menutup pintu balkon kamar Adinda.

"Kakak mau kemana lagi?." Tanya Adinda yang melihat Regan akan membuka kenop pintu

"Mau ngepet!."

"Hah?." Cengo adinda

"Mau nutup pintu sama periksa lampu."

REGANTA ALVARENDRA [ON GOING]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang