"Mana sih flash disk nya, katanya di meja dekat tv" ucap Lisa mencari di meja yg agak pendek sehingga Lisa harus sedikit menunduk untuk mencarinya.
"Lisa?" Lisa kaget mendengar suara seseorang yg barusan menyapanya. Karna Lisa tau pasti itu bukan suara Haruto.
"Pak...Ssaaaamm?" suara Lisa bergetar menoleh kearah belakang. "Bapak bilang sedang tidak ada di rumah?" ucap Lisa dengan langkah yg automatis mundur karna saat ini pak Sam melangkah maju.
"Hm...iya tadinya mau ada urusan diluar, tapi tiba-tiba orang yg mau saya temui membatalkan janjinya, dan saya....lupa memberitahu kamu" ucap santai pak Sam dengan senyum mesumnya.
"Lalu kenapa bapak menggembok rumah bapak dari luar?"
"Oh itu....itu karna....saya lupa" "Kenapa Lisa? Sini duduk, katanya mau ambil flashdisk...kamu perlu revisi tugas kamu secepatnya kan? Sini duduk...."
"Sial....horor banget senyum mesumnya" "Haruto mana sih malah ngilang" gerutu Lisa dalam hati yg masih melangkah mundur.
"Saya...pulang aja deh pak"
"Loh kenapa buru-buru? Sudah sampe sini kan? Nggak jadi ambil flashdisk nya?"
"Nggak deh pak, lain kali aja..."
"Buru-buru itu kenapa.....? Mending disini dulu temenin saya, saya....kesepian" ucap pak Sam menahan lengan Lisa.
"Pak....jangan kurang ajar ya, saya bisa laporin bapak ke polisi" bentak Lisa.
"Nggak usah jual mahal, saya tau perempuan seperti apa kamu. Suka jalan gonta ganti laki-laki kamu fikir kamu perempuan baik baik hmm?"
"Saya berteman dengan semua orang bukan berarti saya murahan, dan bapak nggak berhak menjudge saya" marah Lisa.
"Saya tau keluarga kamu berantakan, makanya kamu butuh pelarian untuk semua masalah kamu, dan saya bisa..memberikan perlindungan sekaligus kehangatan buat kamu, Lalisa....." ucap pak Sam menarik lengan Lisa dan menjatuhkan tubuh Lisa pada sebuah sofa.
Bughhh...... "Anjing....brengsek.....dosen mesum lo, berani- beraninya nyentuh punya gw, bosen hidup lo" ucap Haruto dengan satu tendangannya membuat pak Sam tersungkur dan kini membabi buta memukuli pak Sam hingga kaos dan jaket Haruto berlumuran darah.
.........
"Kenapa nggak dilawan? Kenapa cuma diem dan nangis?"
"Gw.....takut..." lirih Lisa sesegukan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sekarang percaya sama ucapan gw?" lirih Haruto membawa Lisa dalam pelukannya.
"Maaf...."
"Cukup percaya sama gw.....nuna" "Dan jangan pernah sembarangan jalan sama cowok lagi"
"Tapi gw nggak suka dikekang"
"Yes I know, tapi lo denger sendiri kan? Nggak sedikit laki-laki yg nganggep nuna murahan karna jalan gonta ganti cowok"
"Gw kan nggak ngapain ngapain sama mereka, tuh dosen aja yg mesum"
"Nuna.....bisa nggak nurut, hmm?" "Oke....boleh jalan tapi gw harus selalu ikut, sama kayak yg dulu hyung gw lakuin kan?"
"Tau darimana?"
"Ya tau aja pokoknya"
"Tapi gw belum ngijinin boleh enggaknya"
"Dan gw maksa....Lalisa, gw nggak mau kecolongan, harus gw yg nyolong"
"Enak aja kalo ngomong" kesal Lisa memukul lengan Haruto.
"Awh.....sakit, tuh memar kan" Haruto meringis kesakitan.
"Lagian....bisa bisanya kena pukul balik sih?"
"Sengaja sih"
"Sengaja apa?"
"Sengaja biar gw luka-luka"
"Trus kalo udah luka?"
"Biar bisa modus minta diobatin lo lah"
"Dasar....." "Eh btw pak Sam mati nggak ya"
"Penting ya nuna perlu tau? "
"Penasaran aja, lo mukulin nya sampe kayak gitu"
"Nggak tau, mati mungkin....."
"Jangan sampai matilah...."
"Kenapa jangan? Dia udah ngelecehin nuna masih aja dibelain, heran"
"Bukan belain dia, cuma nggak mau lo kenapa kenapa kalo sampe dia mati"
"Gw kenapa emang? Ditangkep polisi misalnya gitu?" Lisa mengangguk. "Nggak papa asal karna ngelindungin nuna"
"Dih.....mau modus lo ya" kesal Lisa menekan bekas Luka di pipi Haruto.
"Awh....sakit beneran ini, buset deh kasar bener kalo sama gw, eh nggak papa deh, gw suka cewek yg kasar....lebih agresif biasanya" bisik Haruto terkekeh.
"Bisa ngomong yg lebih manfaat nggak?"
"Nggak bisa....udah setelan dari pabriknya gini, hehehe"
"Haruto...."
"Hmmm?"
"Really thanks for everything, gw nggak tau gw gimana kalo lo nggak ada"
"Kembali kasih nuna"
"Tapi tadi lo kemana dulu coba? Lama banget nongolnya, nunggu gw di grepe dulu ya?"
"Heem....."
"Jahat banget...."
"Bukan jahat....biar nuna liat sendiri, dan bisa percaya ucapan gw" "Nggak satupun laki-laki bisa tahan berduaan doang sama lo tanpa hasrat ingin merkosa lo, termasuk gw"
"Ruto.....nggak lucu "
"Gw nggak lagi ngelucu.....gw serius, contohnya sekarang....lagi sakit ginipun gw tetep horny liat lo"
"Nuna....biar gw bersihin jejak si brengsek dari tubuh lo"
