37

609 48 16
                                    

"Dia nyimpen foto kamu naked dan kamu masih nanya kenapa mesti dihapus?" bentak Lisa dengan wajah memerah dan tatapan membunuh.
"Fuck you" umpat Lisa melempar tas selempang nya ke arah tubuh Haruto.
"Turunin aku disini" bentak Lisa tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Beibh....dengerin dulu" Haruto memberhentikan laju mobilnya dan menahan lengan Lisa.

"Nggak usah pegang-pegang" bentak Lisa menampik tangan Haruto.

"Okey okey....tanpa nyentuh, tapi dengerin aku dulu hmm?"
Lisa yg tadinya kekeh mau turun dari mobil akhirnya luluh dan mencoba mendengarkan ucapan Haruto.

"Nuna.....aku brengsek, dari awalpun semua udah aku ceritain ke nuna, nggak ada yg aku tutupin, bahkan tentang orang itu tadi....siapa namanya? Ya.....itulah"
"Bahkan di malam itu aku nanya ke nuna? Kalo nuna bilang enggak ya nggak akan aku lakuin"

"You're lie" bentak Lisa.

"Kapan aku pernah bohongin nuna? Sebutin gih kalau memang aku pernah"

"Kalo aku ngelarang, kamu nggak akan ngelakuin?" tanya Lisa.

"Menurut nuna sendiri?"
"Mau aku jelasin kayak gimanapun juga percuma kalau intinya nuna nggak pernah percaya sama perasaanku ke nuna" ucap Haruto kembali melajukan mobilnya.

"Satu hal yg perlu nuna catat, kejadian itu....sebelum kita officiall, dan aku akui aku sebrengsek itu"
"Tapi setelah kita memiliki status yg jelas, aku nggak pernah melanggar janjiku, aku-nggak-pernah-making-love dengan cewek lain"

"Katamu akan menuruti semua ucapanku?" tanya Lisa.

"Yes madam....."

"Kalo gitu hapus fotonya, kalo perlu bakar ponselnya, bakar sekalian sama pemiliknya juga boleh" bentak Lisa.

"Buset....pacar aku psychopath ternyata" Haruto terkekeh melihat Lisa mode cemburu buta seperti ini.

"Nggak lucu" Lisa memicingkan matanya.

"Iya.....nanti aku bakar ponselnya Nayeon, nanti nuna lihat deh biar lega"

"Good..." ucap Lisa kembali menatap jendela luar.

"Nuna mau nggak foto aku kayak gitu juga" Haruto nyengir.

"Big No.....buat apaan coba? Nggak ada yg lain yg lebih manfaat gitu daripada harus nyimpen kayak gituan?".

"Ini juga penting dan bermanfaat loh"

"Sebelah mana manfaatnya?" Lisa mengernyitkan dahinya.

"Bisa-buat-bahan-kalau-nuna......lagi ingin" bisik Haruto tersenyum mode mesum.

"Ngapain nyimpen foto kalau aku punya orangnya langsung" celetuk Lisa membuat Haruto kaget dan mengerem laju mobilnya secara mendadak.

"Kenapa mendadak berhenti sih? Bahaya tau" kesal Lisa yg hampir saja kepalanya terbentur dashboard mobil.

Haruto bergerak perlahan semakin mendekat kearah Lisa, sangat dekat hingga Lisa bisa merasakan hembusan nafas Haruto yg membuat Lisa perlahan menutup matanya.

Haruto mengecup sesaat daun telinga Lisa yg membuat bulu kuduk Lisa meremang.

"Nuna"

"Hmm?" perlahan Lisa membuka matanya.

"Udah sampe, kenapa malah nutup mata?" bisik Haruto kemudian memundurkan duduknya menjauhi Lisa, reflects Lisa menoleh keluar jendela.

"Shit...." umpat Lisa malu tingkat dewa, ditambah oknum yg barusan membuatnya salting kini menatapnya dan mengulum senyum, rasanya Lisa ingin mengubur diri.

My Partner Having Fun (Lalisa-Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang