57

737 44 3
                                    

21+ zone
















"Ngapain?" Lisa menahan tubuh Haruto yg mengarahkannya kearah kamar.

"I know you want it.....nuna" bisik Haruto.

"Jangan sok tau, I don't want it"

"Tapi tubuhmu menggeliat..." bisik Haruto

"Itu hanya halusinasimu" umpat Lisa

"Benarkah? Trus kenapa lo......basah?" bisik Haruto membalik tubuh Lisa untuk membelakanginya, memeluk Lisa dari belakang dan....

Perlahan jemari Haruto masuk ke dalam celana jeans Lisa, membelai lembut milik Lisa dari luar panties.

"Fuck....." umpat Lisa berusaha menahan untuk tidak menggeliat.

"Gadis cantik nggak boleh ngomong kasar kalo nggak mau dihukum" bisik Haruto dengan lihai jemarinya sudah masuk ke dalam panties Lisa.

"Singkirin tangan lo"

"Seperti ini?" bisik Haruto malah dengan sengaja memasukkan satu jarinya ke dalam milik Lisa membuat Lisa tersentak.

"Gw masih marah lo diam-diam nemuin mantan lo ya, jadi....jangan berhalusinasi lo bisa...." ucapan Lisa terhenti

"Bisa apa? Hmm?"

"Lo....sinting" umpat Lisa yg justru merapatkan kedua kakinya dan membuat jemari Haruto semakin terjepit di dalam miliknya.

"Kalo marah kenapa malah dijepit hmm?"

"Fuck....." umpat Lisa.

"Lo basah beibh....lo horny, dan.....gw juga"

"Lo juga apa?" tanya Lisa dengan suara terbata

"Gw juga horny, gw kangen tubuh lo sayang, gw kangen desahan lo, gw kangen....masuk di sini, can I?" bisik Haruto.

"Fuck...." Lisa mengumpat tapi dia tidak sanggup menahan gejolak tubuhnya yg tidak bisa memungkiri dia juga rindu tubuh Haruto.

"Jangan mengumpat beibh...." Haruto mencium lembut bibir Lisa dengan satu tangannya masih di dalam milk Lisa dan satu tangan lagi meremat gundukan kenyal milik Lisa.

"Haruto udah" tangan Lisa mencegah tangan Haruto yg berada di dalam milknya.

"Hmm?"

"Gw nggak.....tahan" bisik Lisa justru menuntun jemari Haruto untuk membuka zipper jeansnya.

Dengan cepat Haruto membuka zipper jeans yg Lisa kenakan sesuai dengan arahan Lisa dan menaikkan tubuh Lisa untuk duduk di atas meja, sedikit melebarkan kedua paha Lisa hingga dia bisa melihat dengan jelas panties Lisa yg sudah sangat basah.

"Sshhh..." Lisa memejamkan matanya kala jemari Haruto bergerak naik turun dengan lembut membelai miliknya yg masih terbungkus.

"Boleh dibuka?" bisik Haruto, Lisa mengangguk malu.

"Hhhmmmm....." Lisa menggelinjang hebat mendapat foreplay dari lidah Haruto di miliknya.

"Lo yg terbaik" lirih Lisa

"Terbaik dalam hal apa?"

"Bikin gw, puas" bisik Lisa di telinga Haruto dan sengaja membuka lebar kedua pahanya membuat Haruto tau betul apa yg Lisa inginkan setelah ini.

"Marahnya dilanjutin nanti aja ya, Sekarang...mendesah dulu, oke" bisik Haruto bersamaan dengan miliknya menghentak kuat milik Lisa.

"Akkkhhh.." jemari Lisa mencengkeram kuat punggung Haruto.

"Fuck....lo masih sempit aja beibh, meski udah sering gw masukin"

"Suka?"

"Banget...."

"Kalo gitu hentak lebih kenceng" bisik Lisa.

"As your wish beibh, jangan nangis kalo besok nggak bisa jalan" ucap Haruto mengabulkan permintaan Lisa hingga di kamar Lisa hanya ada suara desahan dan decitan meja tempat Lisa dan Haruto bercinta.








🦋🦋

"Fuck.." umpat Lisa melihat pantulan dirinya dari cermin, penuh kissmark di lehernya ulah seseorang yg kini masih terlelap.











🦋🦋

Haruto mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai mengusik tidurnya.
Saat matanya sudah terbuka sempurna, Haruto menahan senyum ketika mengingat yg terjadi semalam.

Tapi tunggu......dimana dia?
Tidak ada suara sama sekali dari dalam kamar, Haruto turun dari ranjang dan berjalan mencari keberadaan Lisa, tapi nihil.

"Kemana dia?"
Lisa pergi, tanpa ucapan apapun, tanpa meninggalkan pesan juga
"Mungkin karna terburu-buru" ucap Haruto masih mencoba berpositif thinking.










🦋🦋

Sudah hampir sore hari, bahkan Haruto sudah menyelesaikan kuliahnya hari ini. Tapi....
Masih belum ada kabar dari Lisa.

"What the fuck....nomor gw masih di block?" umpat Haruto saat mencoba menelfon Lisa
Bahkan semua sosmed Haruto juga masih di block.

Lisa sudah lulus, sudah tidak bisa menemukan dia di kampus.

"Apa mungkin di kantor kejaksaan?"
"Shit.....kantor segede itu gimana gw nyarinya coba?"









"Dia beneran nganggep gw cuma partner sex doang" umpat Haruto menyandarkan punggungnga.








🦋🦋

"Rose...."

"Hmm? Tumben lo ngajak gw hangout?"

"Cuma lo team netral yg bisa gw mintain pendapat" lirih Lisa menyesap secangkir americano.

"Tentang?" tanya Rose menaikkan sebelah alisnya, Lisa cuma melirik Rose sesaat.
"Haruto?" Lisa mengangguk kecil.

"Gw benci dia bohongin gw dan nemuin mantannya secara diem-diem tapi....gw nggak bisa nolak keberadaan dia, satu sisi dari gw juga menginginkan dia"

"Menginginkan dalam hal apa?"

"Gw kayak.....kayak kecanduan semua hal tentang dia Rose, dan gw nggak bisa berhenti"

"Dalam hal making love?" tanya Rose menatap serius Lisa dan Lisa mengangguk kecil.
"Tapi perasaan lo sendiri gimana ke Haruto?"

"Entahlah.....gw rasa malah tubuh gw yg lebih butuh dia daripada perasaan gw"

"Astaga Lisa" Rose malah tebahak mendengar celetukan jujur bestie nya barusan.
"Yaudah sih jadi partner sex aja, nggak usah jadi pacar, nggak perlu pakai perasaan, jadi nggak akan sakit hati"

My Partner Having Fun (Lalisa-Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang