39

490 44 0
                                    

Sudah pukul 2 siang, tapi Lisa baru saja terjaga dari tidur lelapnya. Itupun karna suara bel pintu apartmentnya yg sangat berisik.
Jangan sampai ada yg bertanya kenapa Lisa baru bangun jam segini. Apalagi sampai ada pertanyaan apa yg Lisa lakukan semalam sampai dia susah bangun.

Lisa mengerjapkan matanya perlahan,matanya masih enggan terbuka. Tapi suara bel itu benar-benar berisik, semoga bukan orang iseng yg mengusik tidurnya atau Lisa akan benar-benar murka.

Dengan langkah gontai dan mata setengah terpejam, Lisa berjalan ke arah pintu. Siapapun tolong Lisa agar tidak mengumpat pada tamunya kali ini.

"Lisaaaaaa....." teriak Jennie dan Rose bersamaan.

"Astaga.....pagi-pagi udah teriak-teriak"

"Pagi lo bilang Lisa? Liat nih jam berapa?" Rose menunjukan jam yg melingkar di pergelangan tangannya, nyatanya saat ini sudah lebih dari tengah hari.

"Yaaa tapi ini pagi buat gw" jawab enteng Lisa.

"Haruto bilang lo sakit, makanya nggak ngampus" tanya Rose mendudukan dirinya pada sebuah sofa.

"Sakit apa Li?" tanya Jennie menatap Lisa yg duduk agak jauh dari mereka berdua.

"Gw nggak sakit...."

"Trus kenapa nggak ngampus?"

"Males aja, hehehehe"

"Lalisa si manusia ambis yg biasanya hujan badaipun tetep ngampus tiba-tiba nggak ngampus cuma karna males?" teriak Rose.

"Ya....kan semangat orang naik turun Rose" jawab enteng Lisa.

Jennie perlahan berjalan kearah Lisa, mengamati dengan seksama wajah Lisa dan...

"Ini penyebabnya?" celetuk Jennie menunjuk kearah beberapa tanda merah di leher Lisa.

"Astaga.....jebol Li?" teriak Rose menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Dan yg ditanya cuma nyengir sambil garuk-garuk kepala tanpa dosa.

"Bestie gw udah gede" Jennie tersenyum lebar mengacak-acak poni Lisa.

"Kok bisa sama Haruto sih Li pecah telurnya, gw masih nggak nyangka deh" ucap Rose

"Emang kenapa kalo sama Haruto?"

"Yaa.....masih nggak nyangka aja, soalnya dia kan umurnya di bawah lo, nggak nyangka aja gw dari sekian banyaknya cowok yg deketin lo, lo luluhnya sama brondong" Rose terbahak.

"Ya nggak tau.....semua ngalir gitu aja, gw juga nggak nyangka bakalan nyangkut sama brondong" Lisa ikutan terkekeh.

"Nah...kan....Lo aja nggak nyangka gimana kita, ya nggak Jen?" Rose menatap Jennie yg cuma ngangguk-angguk.

"Ditambah sekarang pecah telurnya sama Haruto lagi, makin makin gw nggak nyangka" Rose melanjutkan kalimatnya.

"Emang nyangkanya mesti sama siapa coba?" Lisa mengernyit kan alisnya.

"Kirain lo bakal pecah telurnya sama Yuta tau..." celetuk Rose.
"Eh....sorry....gw salah ngomong kayaknya" ucap Rose kikuk menampar mulutnya sendiri karna mendapat tatapan penuh tanya dari Lisa dan Jennie.

"It's oke Rose" Jennie malah tertawa.

"Gw yg nggak oke, kok bisa lo mikirnya ke Yuta coba? Ada hubungan juga enggak sama dia" protes Lisa mode ngambek.

"Iya nggak ada hubungan, tapi kalian sedeket itu, yakali lo bisa tahan nggak diapa-apain minimal kena peletnya lah...."
"Jennie juga nggak ada hubungan apa-apa kan? Kena juga tuh"

"Nggak semuanya harus kena peletnya kan Rose?" Lisa dengan semua bantahannya.

"Tapi sebagian besar, lo doang kayaknya yg enggak, makanya lo aneh" cibir Rose.

My Partner Having Fun (Lalisa-Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang