53

384 39 10
                                    

"Ashhh masak mesti gw contohin dulu sih" ucap Bright melangkah dan menusuk Yuta satu kali tepat di perut sebelah kiri bawah.

Mata Yuta membelalak menahan sakit, meski darah mulai membasahi bajunya yg perlahan berubah warna menjadi merah, tapi Yuta tetap diam.

"Ayo bales gw..." bisik Bright dengan smirknya.

Suara sirine polisi dan ambulance saling bersautan dan suaranya yg semakin kencang menandakan polisi semakin dekat dengan keberadaan mereka kini.

🦋🦋

"Bekas rumah sakit terbengkalai?"
"Kita harus menyebar, tempat ini sangat luas, rawan pelaku bisa meloloskan diri"

"Pak polisi, tapi kita hanya menyelamatkan Lisa dari satu orang gila yg punya obsesi tinggi, kenapa sampai membawa pasukan sebanyak ini?" Tanya Haruto kebingungan.

"Kamu belum tau?"
"Pelaku....pernah terlibat dalam tiga kali kasus pembunuhan di negaranya, Thailand"

"Apa? Tiga kali kasus pembunuhan?"

"Iya, ketiga korbannya adalah wanita, kekasih dari laki-laki yg membuatnya tertarik"

"Tapi....bagaimana dia bisa lolos, bukannya seharusnya dia di penjara?"

"Itu yg masih kami pelajari, kami juga sudah meminta pemerintah kita untuk mendeportasi dia agar kembali ke Thailand"

"Shit.....kenapa Lisa sebodoh itu mau percaya ucapan orang itu"











🦋🦋

"Mampus lo...bentar lagi lo akan membusuk di penjara" cibir Lisa dengan posisi masih tertindih kursi.

Dan Yuta yg mulai kehilangan banyak darah hanya diam tidak bergeming, mulai kehilangan keseimbangannya, berlutut....hanya menatap tajam kearah Bright dengan satu tangannya menahan pendarahan di perutnya.

"Diem lo.....jalang" marah Bright mencabut pisau dari perut Yuta dan berjalan berbalik kearah Lisa dan menancapkan pisau itu tepat di lengan kiri Lisa yg masih di posisi meringkuk di lantai dengan kursi yg menindihi tubuh kecilnya.

"Aaaargkhhhhh" teriak Lisa.

"Harusnya langsung gw robek mulut lo biar nggak berisik lagi, jalang" ucap Bright dengan smirknya.

"Bangsat...." marah Yuta menendang sekuat tenaga hingga tubuh Bright terpental dan menghantam tembok.
"Lo pengen gw bales kan?" Yuta mencengkeram kuat leher Bright dengan tatapan membunuh, tatapan yg belum pernah Lisa lihat sebelumnya. Sebegitu kuatnya cekikan dari tangan Yuta hingga tubuh Bright sedikit terangkat dari atas tanah.

"Lo...sebegitu penasarannya dengan apa yg udah gw lakukan ke Ravi atau si tua mesum itu hmm? Gw tunjukin...." ucap Yuta menyeret tubuh Bright yg mulai melemas, mengambil satu botol besar berisi cairan obat dan memecahkan botol itu tepat di kepala Bright.

"Good....." Bright malah tersenyum lebar meski wajah dan tubuhnya kini penuh luka dan darah
"Lo itu......menarik, sayangnya gw nggak tertarik sama lo, lo tau kenapa? Karna lo..... Tolol...." ucap Bright dengan smirknya.

"Dan gw nggak pernah tertarik menjadi orang yg membuat lo tertarik.....makhluk najis " sarkas Yuta.

"Lo tau apa yg membuat lo tolol?" ucap Bright kearah Yuta dengan sedikit melirik kearah Lisa.
"Saat lo....bela mati-matian seseorang yg lo percayai saat bibirnya bilang suka sama lo, tapi dia bisa mendesah di ranjang sama adek lo sendiri" bisik Bright.

My Partner Having Fun (Lalisa-Haruto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang