33. Maaf

3.5K 221 16
                                    

"ACA!" kaget Leon saat melihat berkas yang sudah ia kerjakan semalaman basah terkena teh yang Aca bawa.

"KAMU INI APA APAAN HAH! BISA NGGA SIH SEKALI AJA NGGA BIKIN ABANG REPOT? ABANG CAPEK ACA!"
______________________________________

"M-maaf Aca, Aca minta maaf, Aca ngga sengaja, maaf" ucap Aca dengan badan bergetar, ini pertama kalinya Aca mendapat bentakan dari kakak sulungnya.

"BI! BIBI!" Teriak Leon memanggil asistennya.

"Iya tuan" jawab sang asisten saat memasuki ruangan Leon.

"Bawa Aca ke kamarnya!" Perintah Leon.

"A-abang maaf, Aca ngga sengaja hiks... Jangan marahin Acaaa hiks" ucap Aca tersedu-sedu.

"Kembalilah ke kamar dan tidur!" Ucap Leon tak terbantahkan.

"Abang... Hiks"

Leon tak menanggapi Aca, Leon bahkan tak mau menatapnya sedikit pun.

"Mari nona biar bibi antar"

Aca yang takut akan kemarahan Leon hanya bisa menuruti perintahnya untuk kembali ke kamar.

***

"Sudah, nona tenang dulu ya, mata nona sudah sembab ini juga sudah malam, sebaiknya nona tidur saja ya" bujuk asisten untuk menenangkan Aca yang sedari tadi menangis.

"Hiks... Tapi, tapi Abang marah bi... Hiks... Aca udah nakal hiks"

"Tidak, nona tidak nakal, lagian itu kan tidak sengaja"

Aca hanya bisa menangis semalam, rasa sakit di perutnya sampai tak Aca tanggapi lagi karena pikirannya penuh akan kemarahan Leon, sebelumnya Leon tak pernah semarah ini padanya.

'pasti Abang kamu setiap hari kerepotan ngurusin kamu yang manja'

Kata kata Luna terus terngiang-ngiang di kepala Aca.

"Bener kata Luna, Aca emang cuma bisa nyusahin Abang Abang Aca" ucap Aca pada dirinya sendiri sembari menatap kosong langit langit kamarnya.

"Hiks... Mommy... Aca mau mommy hiks..."

"Perut Aca hiks... sakit mommy..."

"Aca takut hiks... Aca takut Abang udah nggak sayang Aca lagi, hiks... Aca nda mau mommy..."

***

Kini Aca berangkat ke sekolah dengan diantar supir, semua abangnya sibuk dengan urusannya masing-masing, bahkan untuk sarapan pun Aca hanya sendiri di meja yang besar yang biasanya ramai dipenuhi canda tawa.

Saat tengah memandang ke arah jendela di mobil itu, tiba tiba Aca melihat Leon yang tengah berada di seberang jalan dengan tangan yang memegang ponsel tepat ditelinganya.

"Pak berhenti dulu pak itu ada bang Leon" ucap Aca tiba tiba.

"Memang mau- nona jangan keluar non, NONA AWASSS!"

"Abang Leon..." Panggil Aca sambil berlari menghampiri Leon.

TINNN...

BRAKKK!!!

"ACA!" Kaget Leon dan langsung melempar handphonenya dengan asal, Leon bergegas menghampiri Aca yang sudah tergeletak tak berdaya.

"Adek bertahan ya, Abang mohon!" Pinta Leon, kini matanya sudah berkaca-kaca tak tega melihat gadis kecil yang biasanya ceria kini tergeletak tak berdaya.

ME AND MY possesive FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang