7. Pasar

71 7 0
                                    

ANNYEONGHASEYO!!!

ANNYEONGHASEYO!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡♡♡

"Hai," sapa Mira kepada laki-laki yang sedang duduk santai sendirian di dalam kelas. Padahal kelas masih lama di mulai.

"Hai," balas laki-laki itu.

"Gue boleh duduk di sini?" Mira bertanya hati-hati menunjuk kursi kosong di sampingnya.

"Boleh," jawabnya sopan.

Detik setelahnya, Mira menjatuhkan bokongnya tepat di sebelah Ranza. Ada perasaan senang saat berada di dekat Ranza. Perasaan ini mirip dengan perasaan yang pernah dia rasakan waktu SMA. Namun, Mira belum menyadarinya.

Mira melirik hati-hati, mencuri-curi pandang kepada Ranza. Laki-laki itu tampan, garis rahangnya adalah favorit Mira. Hidungnya yang mancung membuat side profilenya menjadi sempurna. Bagaimana bisa seorang pangeran berada di sini. Dan Mira baru menyadari, sudah beberapa hari ini Ranza tidak pernah mengenakan kacamata lagi setelah pujiannya di depan gerbang waktu itu.

Mengingat Ranza benar-benar mengikuti apa yang dia bilang hari itu, entah kenapa membuat Mira menjadi senyam-senyum sendiri.

"Mira."

Pemilik nama langsung menoleh. "Iya?"

Ranza tidak melanjutkan perkataannya. Laki-laki itu terdiam mematung saat Mira menatap dengan jarak sedekat ini. Seakan ia tenggelam di matanya.

"Ranza?"

Suara Mira yang memanggil namanya mampu membuatnya terbangun dari lamunan. "Iya?"

"Lo gapapa?" tanya Mira khawatir.

"Ah, iya aku gapapa. Hm.. nanti selesai kelas kamu.. kemana?" Ranza bertanya dengan sangat hati-hati. Itu karena ini pertama kalinya dia mencoba untuk dekat dengan seorang perempuan. Teman sekelas SMAnya ada banyak perempuan, tapi dia tidak terlalu dekat. Hanya sekedar say hai saja, baginya itu sudah cukup.

"Selesai kelas?" Mira berdehem seakan berpikir apa yang akan di lakukannya setelah kelas selesai. "Nggak ada kemana-mana sih, palingan langsung pulang ke rumah."

Jawaban Mira ini mampu membuat Ranza semangat. "Mau jalan-jalan?"

Sesuai tebakannya. Ingin sekali Mira mengibas rambutnya ke belakang seakan bangga dengan tebakannya yang benar. "Boleh, tapi masalahnya gue nggak bawa helm," teringat dirinya pergi ke kampus dengan bus.

Helahan nafas pelan meluncur dari bibir Ranza. Raut wajahnya seperti memikirkan solusi dari masalah ini. "Kamu tenang aja, serahkan itu sama aku."

Mira tersenyum, sepertinya Ranza telah menemukan solusinya. "Ok."

°~°~°~°~°

Mira berdiri sendirian di taman gedung fakultasnya. Menunggu Ranza yang sempat izin sebentar. Katanya sih mau ke parkiran mobil, tapi sudah sekitar 5 manit laki-laki itu belum balik juga. Mira sama sekali tidak merasa kesal saat menunggunya. Sesekali Mira hanya memainkan ponselnya, mengecek ada berita apa saja hari ini, agar membuatnya tidak bosan menunggu.

SEIRIOS: Because i like it! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang