14. Peraturan Orang Kaya

69 4 0
                                    

ANNYEONGHASEYO!!!!

ANNYEONGHASEYO!!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♡♡♡♡

Senyum itu masih terukir di sana. Suara bantingan pintu kamar terdengar cukup kuat. Di baliknya ternyata ada seorang gadis yang sedang bahagia hari ini. Perasaan bahagia yang menggebu-gabu. Dia tertawa sendiri, berjalan kesana-kemari, merebahkan tubuhnya di kasur, lalu bangkit lagi.

Gadis itu melampiaskan rasa bahagianya dengan cara apapun. Kini dia terlungkup, dengan wajah di letakan di atas bantal. Berteriak disana, agar orang-orang tidak mendengar suata teriakannya.

"Mira, lo gila!" teriaknya masih kesenangan.

Karena beberapa menit yang lalu, dia benar-benar berani untuk mencium Ranza. Dan satulah yang membuatnya masih tidak habis pikir, laki-laki itu sama sekali tidak menunjukan reaksi marah padanya.

Mira mengubah posisinya menjadi rebahan, menatap langit-langit kamarnya. Lagi dan lagi dia masih mengingat kejadian beberapa menit yang lalu yang membuatnya menarik selimut untuk menutupi wajahnya.

"Udah-udah, cukup Mira cukup," peringatan pada dirinya sendiri. Teringat ada tugas yang harus dia kerjakan. Tugas Profesor Lim.

Mira berjalan menuju komputernya. Mencoba untuk melupakan sejenak kejadian beberapa menit yang lalu. Mira hanya mengerjakannya sedikit, lalu berahli ke tugas yang lain. Itu karena dia belum mengetahui keseluruhan karakter Ranza.

Sambil di temani beberapa cemilan yang selalu ia sediakan di kamarnya. Jarinya masih mengetik, sesekali menulis di buku. Mengerjakan semua tugas yang ada. Mencoba untuk fokus dan melupakan kejadian tadi.

Tanpa di sadari waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa jam menunjukan pukul 10 malam. Sudah sekitar 4 jam Mira berada di meja belajarnya. Satu notifikasi membuyarkan fokusnya. Ia meletakan bolpoin itu di atas buku, lalu berahli untuk melihat notifikasi apa itu.

Nafasnya tertahan, notifikasi itu berasal dari Ranza. Ya, lelaki itu mengirimkan pesan padanya.

Ranza.
Kamu udah tidur?

Sontak membuat Mira membeku sesaat. Kedua sudut bibirnya terangkat, ia tersenyum salah tingkah. Jari jempolnya mengetik balasa.

Mira.
Belum.

Buru-buru Mira meletakan ponselnya, segera menyimpan file tugas, menutup buku, dan bangkit dari sana menuju ke kasurnya. Ia merebahkan tubuhnya, serentak dengan notifikasi masuk.

Ranza.
Kalo boleh tau kamu lagi ngapain?

Mira.
Ngerjain tugas.

SEIRIOS: Because i like it! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang