⚠️ Cerita ini dapat menyebabkan perut butterfly, hati meleyot, sedikit tetesan air mata mungkin, dan menghalu di luar batas normal❤️
°~°~°~°~°
Namanya Mira Ayunda Kang. Dia memiliki darah campuran Korea-Indonesia. Gadis berdarah campuran itu memilik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡♡♡♡♡
Mira baru saja tiba di kelas. Di sambut oleh teman-temannya.
"Kamu habis dari mana?" Ranza bertanya. Tak biasa jika Mira tiba di detik-detik kelas akan di mulai. Biasanya Mira selalu datang lebih cepat dari ini.
Mira menjatuhkan bokongnya di samping Ranza. "Habis dari toilet."
Bohong. Tepatnya, Mira baru saja bertemu dengan Sehun. Mungkin memang itu adalah cara terbaik agar Ranza tidak di ganggu lagi oleh Sehun. Mira sudah memikirkannya beberapa hari ini. Dan merasa, ini adalah keputusan yang tepat.
"Kamu duluan aja ke kantin, aku harus ngeprint tugas Profesor Lim," kata Ranza saat kelas sudah selesai tepat pada jam makan siang. Menyandang tasnya berniat untuk melangkah keluar.
"Tugas kamu udah selesai?" Mira bertanya tidak menyangka. Bangkit berdiri seraya menyandang tasnya.
"Iya, tinggal di print."
"Wah, cepat banget!" puji Mira. Kurang dari 5 hari tugas itu di kumpulkan, dan Ranza sudah menyelesaikannya. "Kalo aku aja yang ngeprint boleh?"
"Kamu yang ngeprint?" Ranza bertanya memastikan. Sepertinya ia salah dengar.
"Iya, di rumah Gomo punya printer. Mau aku print-in tugasmu?"
"Emangnya gapapa?" Ranza merasa tidak enak. Walau cuma 1 lembar kertas saja, tapi tetap saja dirinya merasa tidak enak.
"Ya gapapa dong." Mira menjawab semangat.
"Yaudah, nih." Ranza memberikan benda kecil kepada Mira. Sebuah flashdisk. "Maap kalo aku kurang tau kamu gimana."
"Yaelah, gapapa kali. Santai aja, kita juga sama-sama mulai mengenal satu sama lain," ujar Mira mencoba membuat Ranza nyaman. Lelaki itu masih merasa segan kepadanya. Mira menyadari hal itu. Bahkan dari sejak Ranza menyuruhnya untuk tidur, dengan hati-hati lelaki itu merangkai kata-kata agar Mira tidak salah paham dan sakit hati saat membacanya.
Lelaki bertutur kata baik. Itulah Ranza.
"Kantin yuk?" ajak Mira karena perutnya berbunyi lumayan kuat.
Ranza tertawa kecil. "Ayo," lalu melangkah bersama menuju kantin.
Seperti biasa, kantin memang selalu ramai. Tepat saat mereka memasuki pintu, semua sorot mata mengarah ke mereka.
![SEIRIOS: Because i like it! [END]](https://img.wattpad.com/cover/338070165-64-k425137.jpg)