ANNYEONGHASEYO!!!!
Libur musim panas akhirnya tiba. Sudah lebih dari seminggu Mira dan Ranza pulang-berangkat bareng ke kampus. Ranza tidak bosan-bosan untuk terus menaklukan hati Mira, walau sering di respon dingin, bahkan tidak di respon sama sekali. Tapi seorang Ranza tidak seputus asa seperti dulu, dia masih terus berusaha menyembuhkan hati yang telah dia lukai.
Pesannyapun beberapa sudah di balas oleh Mira. Walau singkat dan terkesan irit bicara seperti y, g, oh, mungkin, entah. Tapi mampu membuat Ranza merasa perjuangannya tidak sia-sia.
"Liburan musim panas ini kamu tidak pulang, Sayang?" Sunhi bertanya saat mendengar suara langkah kaki yang lamban menuruni anak tangga. Dengan pandangan mata ke arah buku yang sedang dia pegang, duduk bersantai di ruang tamu. Sunhi sangat hafal dengan langkah kaki cucu perempuannya itu.
"Tidak." Mira berbelok ke arah dapur. Dia ingin membuat sesuatu yang dingin. Musim panas Korea mampu membuat dirinya merasa haus. Mira tidak ingin pulang, dia tidak suka berada di rumah sel itu. Yang ada di akan seperti seekor burung di dalam sangkar.
Mira berjalan ke arah ruang tamu setelah membuat minuman dingin berupa sirup dengan sedikit es. Menjatuhkan bokongnya di samping Sunhi.
"Kamu tidak ada niat untuk keluar? Jalan-jalan misalnya?" Sunhi bertanya. Tidak biasa melihat Cucunya berada di rumah, sudah dua hari ini Mira menghabiskan waktu di rumah saja.
"Lagian juga mau kemana?" Mira meneguk air sirupnya.
Sunhi melepas kaca mata, menutup bukunya. Berdiam sebentar untuk berpikir. "Coba kamu ajak Ranza. Mungkin dia tahu tempat yang cocok di kunjungi saat musim panas."
"Halmeoni.." lirih Mira memperingatin. Dia tahu kalau Halmeoninya ini memiliki niat baik untuk memperbaiki hubungannya dengan Ranza.
Sunhi tertawa kecil. Dia tahu kalau cucu perempuan selalu menghindar kalau membahas tentang Ranza. "Halmeoni hanya memberi saran, Sayang."
Tidak ada balasan lagi dari Mira. Gadis di sampingnya hanya diam menikmati sirup yang di buatnya. Sunhi tidak bisa memberi nasihat kepada Mira untuk memulai duluan memberi respon pada Ranza. Itu hanya akan membuat Mira salah mengerti. Nantinya dia akan berpikir kalau Sunhi lebih menyayangi Ranza di banding dirinya. Bagaimana pun juga, Sunhi tidak boleh terus ikut mencampuri hubungan kedua Cucunya itu.
"Bagaimana kalau ke pantai? Halmeoni akan siapkan kendaraannya. Kamu bisa ajak teman-teman kamu." Sunhi memberi saran. "Kabarin saja Halmeoni kalau kamu berminat." Mencium puncuk kepala Cucunya sebelum bangkit dari sana.
Meninggalkan Mira yang masih duduk diam di sofa ruang tamu dengan sirup di gelasnya yang tinggal sedikit.
°~°~°~°~°
Setelah mendapatkan saran dari Sunhi, Mira langsung menghubungi teman-temannya untuk kerumah. Sekarang mereka telah berada di pondok kayu kecil di belakang rumahnya, tepat di depan mereka terdapat kolam renang. Tempat ini memang cocok untuk bersantai.
"Pantai?" Arin bertanya saat Mira menceritakan semua yang di sarankan Sunhi. Gadis itu duduk bersila di pondok.
"Ya." Mira menjawab, duduk di pinggir kolam renang dengan kaki yang menyentuh air.
"Kau mengajak kami saja, Mira?" Jihyo bertanya memastikan dengan tangan yang memegang ponsel. Sepertinya dia sedang mengirim pesan.
"Emangnya kalian mau ngajak siapa lagi?" Mira bertanya, menoleh kebelakang.
Arin dan Jihyo saling pandang. Terukir senyum bahagia di bibir mereka, seakan mendapatkam kesempatan emas yang tidak boleh di sia-siakan.
"Aku boleh ajak Yohan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIRIOS: Because i like it! [END]
Teen Fiction⚠️ Cerita ini dapat menyebabkan perut butterfly, hati meleyot, sedikit tetesan air mata mungkin, dan menghalu di luar batas normal❤️ °~°~°~°~° Namanya Mira Ayunda Kang. Dia memiliki darah campuran Korea-Indonesia. Gadis berdarah campuran itu memilik...