6. Latihan

76 7 0
                                    

ANNYEONGHASEYO!!!

ANNYEONGHASEYO!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♡♡♡♡♡

Selesai kelas, Mira dan Arin langsung buru-buru beranjak dari sana. Berlari menuju lapangan berkuda. Mereka baru saja mendapatkan pesan dari Senior bahwa mereka akan latihan hari ini. Sesekali orang-orang hampir saja mereka tabrak. Dengan semangat dan hati yang bergebu-gebu, mereka berlari sekencang mungkin hingga sampai di lapangan berkuda.

Masuk kedalam ruang ganti untuk memakai pakaian berkuda. Menguncir rambut mereka dan tak lupa memakai sepatu boots yang menjadi ciri khasnya. Selesai. Kini pakaian berkuda yang gagah itu telah membungkus tubuh mereka. Perasaan semangat masih terasa kental.

"Ayo, kita pasti bisa," kata Arin sebelum bangkit setelah selesai mengikat sepatu bootsnya.

Kedua gadis keluar dari ruangan, sembari memakai topi dan berjalan masuk ke lapangan. Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya mereka berdua. Cukup membuat mereka kebingungan.

Udara masih terasa dingin di kuar sini. Tapi untungnya dengan pakaian berkuda yang melekat di tubuh, udara dingin tidak sekuat itu untuk menyerang masuk.

"Kang Mira? Kim Arin?"

Pemilik nama menoleh bersama. Seorang laki-laki berseragam kuda, Mira sempat melihatnya saat pemeran. Laki-laki itu lah yang menerima surat pendaftarannya.

"Ne," jawab Mira.

"Senang bertemu dengan kalian. Aku Kim Deren, mahasiswa angkatan 21."

Kedua gadis itu menunduk memberi salam. Laki-laki bernama Deren itu cukup tampan. Pasti dia sudah punya kekasih, tebak Mira seperti itu.

"Ayo, aku akan menunjukan kuda kalian," ujar Deren sebelum berjalan.

Terukir senyum bahagia di bibir kedua gadis itu. Mereka berjalan mengikuti Deren. Perasaan semangat berkuda kembali menggebu-gebu setelah beberapa tahun telah pudar. Perasaan yang sudah lama hilang itu akhirnya kembali. Hobi yang sudah lama tidak mereka asah, kini bisa mereka asah.

Suara kuda mengerang begitu terdengar jelas di telinga mereka. Suaranya begitu dekat, sampailah mereka di kandang kuda. Ada banyak sekali kuda disini. Ada warna putih, coklat, hitam, bahkan ada yang belang. Kedua mata gadis itu berbinar-binar. Ini seperti wahana bermain bagi mereka. Sudah lama sekali tidak mendengar suara-suara kuda itu.

"Sebagai anggota baru, aku mengizinkan kalian untuk yang pertama memilih kuda. Setelah aku telusuri di angkatan kalian, hanya kalian berdua yang memiliki pengalaman berkuda. Sisanya tidak pernah, dan bahkan ada yang belum pernah menyentuh kuda," jelas Deren.

SEIRIOS: Because i like it! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang