38. Bulu Tangkis

58 3 0
                                    

Ada 3500 kata di chapter ini
jangan skip narasi⚠️
Happy reading❤️

♡♡♡♡♡

Semua anggota bulu tangkis sudah berlatih, tapi sayangnya hanya empat tim saja yang lolos. Sudah termasuk Ranza dan Yohan di dalamnya. Memang peraturan dalam kompetisi Manwol University seperti itu. Hanya orang terpilih dan hebat yang bisa lolos untuk mengikuti kompetisi ini. Dan untuk permainan bulu tangkis hanya di bolehkan empat tim saja selama kompetisi berlangsung, hingga menentukan siapa tim yang akan bertahan sampai Final.

Ganda putra adalah kategori yang di pakai di dalam kopetisi ini. Yang artinya permainan yang dimainkan oleh dua orang pemain putra dengan dua orang pemain putra dari tim lawan.

Udara kota Seoul sudah menghangat. Tenda-tenda telah di pasang di depan gedung-gedung kampus. Banyaknya Mahasiswa yang datang untuk menyambut hari pertama kompetisi Manwol University yang di selenggarakan hari ini sampai 10 hari kedepan. Permainan pertama yang akan di laksanakan pada hari pembukaan adalah Bulu tangkis.

Lampu sorot sudah menyala, bersinar terang ke arah lapangan. Penonton mulai masuk ke dalam stadion khusus yang telah siapkan oleh kampus sebagai tempat kompetisi berlangsung. Untuk permainan Bulu tangkis akan di laksanakan selama dua hari.

Hadiah yang akan di dapatkanpun tidak main-main, uang tunai sebesar 35juta won atau sekitar 400juta rupiah, untuk setiap pemenang. Juga tentu saja yang membanggakan sebagai lambang dari seorang pemenang adalah sebuah Medali Emas.

Mira, Arin, Jihyo dan si pelawak Nahoon kini telah memasuki kursi penonton di stadion permainan Bulu tangkis. Hawa menegangkan sudah menyelimuti tubuh mereka walau sebenarnya pemainan belum di mulai.

"Tumben kamu pake topi?" Arin bertanya. Menyenggol pelan lengan Mira yang duduk di sampingnya.

Mira terdiam sebentar sebelum menjawabnya dengan kekehan kecil. "Lagi pengen saja, kok."

Hari ini penampilan Mira sedikit berbeda dari biasanya. Jelas sekali telihat, gadis itu sudah seperti idol yang tengah menyamar. Lihat, pakaiannya serba hitam. Jaket hitam, kaos dalamannya hitam, celana jeans hitam, dan sepatu boots hitam. Topi yang dia kenakanpun juga berwarna hitam, ada huruf alfabetnya yang bertuliskan SEIRIOS.

Ketiga temannya yang lain cuma membaca saja dan tidak memperdulikan apa arti dari kata tersebut. Mereka berpikir itu hanya merek atau nama keren-kerenan saja.

Segerombolan Mahasiswi masuk sedikit membuat suara keributan. Betapa terkejutnya Mira saat melihat mereka datang tidak dengan tangan kosong. Ada enam gadis, mereka semua memegang sebuah Hand banner yang sudah ada satu hurufnya di sana. Dan saat keenam Mahasiswi itu telah duduk di kursi penonton bagian samping. Barulah Mira bisa melihat satu-persatu huruf di Hand banner itu.

Ada huruf R, A, N, Z, A, dan gambar hati di ujungnya. Mira ternganga tidak percaya. Tanpa di sadari, dia sampai berdiri begitu membaca jelas tulisan alfabet di Hand banner yang di pegang oleh Mahasiswi yang duduk di kursi penonton sebrang sana.

"Wow, wow, Mira tenang." Arin mencoba menenangkan Mira dengan menarik tangannya untuk kembali duduk.

"Sejak kapan Ranza punya fans?" Mira bertanya langsung ke intinya.

Bukannya menjawab, sahabatnya itu malah memasang wajah jail dan senyum menyebalkan. "Bukannya Ranza memang sudah terkenal sejak dia berkerja di Sunlovehi? 30% Mahasiswi yang datang ke sana, sebenarnya berniat untuk bertemu dengan Ranza."

Helahan nafas kasar meluncur dari bibirnya. Itu memang benar tidak bisa di pungkiri, Mira tidak menyadari hal itu. Mau tidak mau Mira harus menanggu resikonya, karena dia berpacaran dengan lelaki yang namanya sedang naik. Setelah di perhatikan, dua di antara segerombolan Mahasiswi di sana adalah gadis yang tidak sengaja pernah membelanya pada keesokan hari hubungan mereka berakhir.

SEIRIOS: Because i like it! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang