Bab 26

691 60 5
                                    

Iris Saga masih terus mengamati Wenda yang fokus dengan layar tablet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris Saga masih terus mengamati Wenda yang fokus dengan layar tablet. Wanita itu tengah fokus menulis setiap kata yang disampaikan oleh tim Marketing dalam presentasi tengah tahun yang selalu dilakukan oleh Gunawan group.

Menyadari tatapan dari Saga yang semakin intens kepadanya, Wenda melemparkan tatapan lalu menunjuk ke layar proyektor dengan ujung dagu. Ia memberikan instruksi pada Saga untuk memerhatikan presentasi alih-alih mencuri lihat kepadanya.

Saga tersenyum tipis dan mengucapkan kalimat yang mudah terbaca dari gerakan mulut saja. Saga sedikit menutup mulut agar tidak menarik atensi anggota rapat saat itu.

Kelopak mata Wenda langsung melebar seraya memberikan peringatan pada Saga agar fokus pada rapat. Namun, tidak dipungkiri jika hati Wenda berbunga saat mendapatkan kalimat 'I Miss you' dari sang kekasih. Well, semalam Wenda ketiduran dan tidak bisa menemui Saga di apartemen. Rasa lelah yang menggantung erat di leher memaksa Wenda untuk segera terlelap setelah berbaring di ranjang.

Tidak ingin lalai dari tugasnya, Saga lantas menarik atensi pada tim Marketing yang sedang menjelaskan beberapa strategi untuk 6 bulan menuju ke akhir tahun. Biasanya akan banyak government dan coorporate yang akan mengadakan meeting.

Setelah berkutat selama satu jam di dalam ruang rapat, Saga menarik tangan Wenda sebelum keluar. Pun ia memastikan peserta rapat keluar dari ruangan terlebih dahulu.

"Sa-saga!" Wenda terkesiap sambil mengedarkan pandangan ke sekitar. Meskipun para karyawan sudah tahu jika mereka merajut kasih, tetap saja bermesraan di dalam kantor akan memperlihatkan ketidakprofesionalan mereka.

Pintu ruang rapat tertutup. Sementara Saga memeluk tubuh Wenda dari belakang. "Ah, aku kangen banget sama kamu."

"Saga! Ini di kantor loh!" seru Wenda seraya menepuk tangan Saga pelan.

"Bentar aja," ujar Saga yang enggan melepaskan pelukannya.

"Saga." Wenda menghela napas pasrah. Ia tersenyum sambil mengusap kepala Saga yang bersandar di pundaknya.

"Kamu akhir-akhir ini sibuk banget ya? Melebihi aku," protes Saga. "Kamu nggak nyiapin pesta Kimmy sendirian 'kan?"

"Enggak. Aku pasti ajak kamu buat nyiapin pesta Kimmy," jawab Wenda yang kemarin sempat menceritakan pertemuannya dengan Bianca dan Gunawan. Well, tentu saja Wenda tidak menceritakan semua kepada Saga. Ada beberapa hal yang sengaja disembunyikan.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Saga mencuri satu kecupan di pipi Wenda.

"Saga! Astaga kalau ada yang lihat gimana ih!" ujar Wenda kaget.

"Makasih ya, Sayang. Kamu udah buat hidupku lebih berwarna. Makasih juga udah sayang dan perhatian sama Kimmy."

Mengalungkan kedua lengannya di pinggang Saga seraya mendongak ke arah sang kekasih. "Kimmy 'kan juga adikku."

We Shouldn't have a kiss! (SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang