Vomennt! Wajib Follow wowok9091
Happy Reading ✨
"Aahh...hngh... Ah... Ah... Van... lebih..cepethh!!"
"Mau lebih dalam lagi, Mas?"
"Iyaahh..."
Vanu mempercepat gerak temponya hingga kasur berdecit hebat. Membuat seseorang yang ada di bawahnya menggila akan kenikmatan.
Setelah beberapa tembakan dari benih kejantanan mereka berdua keluar. Vanu merebahkan dirinya seraya memberikan lengannya sebagai bantalan pada pria yang lebih tua darinya.
"Lo mantep banget Van! Besok ke sini lagi ya dedek gemes. Nanti Mas Gaffi kasih uang segepok!" puji Gaffi sembari mengusap rahang milik Vanu
"Widih beneran, Mas? Gas lah, mau minta berapa ronde nich?" balas Vanu yang tangannya meremas-remas bongkahan pantat milik Gaffi.
Sang surya telah menampakkan dirinya menerangi langit yang sebelumnya menggelap.
Vanu membuka matanya saat cahaya tertembus dari sela-sela gorden. Ia melihat Gaffi yang masih tertidur di lengannya.
Detik ke lima dia menarik tangannya perlahan dan lekas mengenakan pakaiannya yang tergeletak asal di lantai.
Sembari bersiul, Vanu keluar dari apartemen mewah itu. Bersenandung riang menghitung beberapa lembar kertas berwarna merah dengan gambar soekarno nyengir di sana.
Beginilah kegiatan kucing liar itu. Mereka yang tak bekerja dan tak memiliki keluarga akan mencari cara apa pun untuk mendapatkan uang demi bisa bertahan hidup.
Begitu pun dengan pemuda ini, dia adalah Vanu Madava seorang yatim piatu yang setelah lulus SMA mengambil profesi sebagai preman pasar.
Semalam secara kebetulan, Vanu yang seperti biasa memalak orang yang berjalan sendirian di gang kecil, dan orang itu adalah Gaffi seorang manager di salah satu perusahaan yang ada di kotanya.
Gaffi menelisik pemuda tampan yang sedang menghadangnya, membuat otak cabulnya memikirkan hal lain. Ia mengajak Vanu untuk menyerahkan tubuh dan uangnya jika Vanu mau ikut bersamanya.
Vanu yang memang merasa diuntungkan tentu menerima tawaran itu. Toh, dia juga tak masalah jika harus memasukan asetnya pada lubang yang sejenis dengannya. Yang utama adalah uang, uang, dan uang.
Alhasil Vanu memakai sekaligus mendapat uang dari Gaffi saat ini.
.
.
Kakinya melangkah keluar dari area apartemen mewah itu. Tangannya bergerak seakan memanggil ojol yang kebetulan ada di sekitar sana."Aterin gua, Pak. Ke pasar Sidomulyo sana."
Bapak yang memakai jaket hijau dan helm senada itu mengangguk serta menghidupkan mesin motornya.
Vanu sampai di pasar, Ia membawa kakinya ke tempat basecamp miliknya bersama anak-anak buahnya, yang berada di pojok pasar.
Dia disambut oleh ke tiga anak buahnya Ical, Baban, dan Pupuy.
Dengan senyuman tengilnya Vanu memamerkan segepok uang yang baru saja Ia dapat pada teman-temannya itu.
"Dih, si Bos malak ga ngajak-ngajak!"
"Laper Bos... Beliin lontong sayur laa"
"Astagfirullah Bos duit haram pasti ya! Kuy, sabi lah ngamer kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Dewata [END] ☑️
RandomVanu yang seorang preman pasar dengan nekatnya memalak rentenir kelas kakap yang ada di kotanya. Membuat dia terjebak dalam hubungan 'bayar hutang' bersama dengan Om-Om rentenir. "Nice ass, kitty~" "Om jangan Om!! Gua cuma becanda tadi!! Kyaakk koe...