(S2) 10. Selingkuh

6.5K 530 22
                                    

Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁

Happy Reading ✨












Gusar yang dirasakan Vanu saat ini. Ketika dirinya berada di atas motor gagah milik Axl lengkap dengan helm fullfacenya.

'Helmnya wangi gak kek punya Garda, bauk bapak-bapak.' batin Vanu yang kini duduk tegap dengan melipat kedua tangannya, enggan berdekatan dengan Axl yang sedang menyetir di depannya.

Perihal dirinya yang tak kunjung mendapat jemputan dari Dewata maupun Garda, alhasil kakak tingkatnya ini yang menawarkan tumpangan padanya.

"Eh, Bang! Anterin ke markas gue aja, deketnya pasar Sidomulyo!" ucap Vanu dengan suara kencang dari balik helmnya.

Axl yang tak memakai helm itu hanya mengangguk dan melajukan motornya lebih cepat. Membuat Vanu panik karena dirinya nyaris terjungkal ke belakang. Lantas muncul gerakan refleks untuk memeluk perut Axl detik itu juga agar mendapat keamanan dalam berkendara.

Sesampainya di pojok pasar yang dituju, Vanu yang masih memeluk erat perut kakak tingkatnya itu, membuat ketiga anak buahnya yang tengah memakan rujak di markas, menjatuhkan rahangnya tak percaya.

"Set dah! Lo bawa motornya kagak bisa santai apa?! Gue hampir nyium aspal, Ege!!" sentak Vanu dengan memukul punggung Axl.

Dibalas kekehan kecil dari Axl, lalu mereka mulai turun dari motor dan bergerak menuju basecampnya.

"Bo-Bos?!!" gagap Ical seraya mengguncang tubuh Vanu.

"Apaan?!" tepis Vanu yang merasa kesal dengan guncangan Ical.

"Bos selingkuh?" terka Pupuy memandang horor Bosnya itu.

"Heh! Sapa lo?! Pelakor?! Kagak ada tempat buat lo ye! Bos Vanu cuma buat Om Dewata!! Harta, Tahta, Dewata!!!" gertak Baban seraya mencengkram kuat kerah baju milik Axl.

Sedangkan yang dibentak hanya diam dan mengerjapkan matanya. Lain halnya dengan Vanu yang kebelingsatan lekas membekap mulut Baban dengan tidak manusiawi.

Bisa gawat jika kakak tingkatnya itu tahu akan hubungannya dengan Dewata yang lebih dari sekedar 'Anak dan Bapak'.

"Haha, sori, Bang. Ini curut-curut gue emang kagak ada yang bener mulutnya. Tengkyu udah anterin gue, yak," dalih Vanu tersenyum kecut dan berharap Axl akan segera pulang.

Namun, langkah Axl justru menuju ke dalam markas dan duduk di bangku panjang yang ada di sana tanpa permisi.

"Ternyata preman zaman sekarang imut-imut, ya?" celetuknya dengan senyuman rupawan sesaat melihat ketiga pemuda yang lebih mungil darinya.

"KITA SANGAR!!" elak Ical, Baban, dan Pupuy serempak.

"Mau coklat?" tawar Axl kembali dengan menyodorkan satu kotak coklat berukuran sedang yang baru saja ia keluarkan dari tasnya.

Melihat coklat mahal dan menggiurkan di depan mata mereka, sontak ketiga preman itu mendekat ke arah Axl dengan air liurnya yang menetes.

Vanu hanya bisa menepuk jidatnya, tak kuasa melihat para anak buahnya yang terlena hanya karna seonggok coklat. Sangat kekanak-kanakan.

"Sini ikut makan," ajak Axl sembari menepuk-nepuk bangku di sebelahnya.

Mau tak mau ia ikut duduk, meski tak memakan coklatnya, Vanu hanya mengistirahatkan bokongnya saja.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang