(S2) 11. Sengaja

5.8K 488 16
                                    

Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁

Happy Reading ✨










David yang menguping dari balik pintu kamar anaknya itu, menggigit kuku jarinya kesal. Rencana liciknya gagal dan justru semakin mempererat hubungan anaknya dengan Vanu. Pasalnya, dia begitu antusias ketika dirinya yang sengaja mengekori Vanu, hingga mendapatkan foto bocah itu berpelukan dengan kakak tingkatnya pada saat di jalan.

"Ck, Dewa sudah terlalu dibutakan oleh bocah sialan itu!" dengusnya dan lekas melengos pergi masuk ke kamarnya yang ada tepat di sebelah kamar anaknya.

Beralih pada Vanu dan Dewata yang kini keduanya tengah berpelukan di kasur dengan damai.

Kucing liar itu menimpa dan memeluk kuat tubuh Dewata dari atas. Terus menerus melontarkan kata,

"Gue benci lo..."

Anak itu masih sesegukan tak kunjung menghentikan isak tangisnya. Entah apa yang membuat pertahanannya semakin meluruh. Namun, Dewata justru mengulas senyum sembari mengelus lembut kepala serta punggung Vanu dan membalas,

"Iya, saya juga cinta kamu..."

Semburan merah menghiasi daun telinga hingga leher Vanu. Ia semakin mengeratkan kedua tangan serta kakinya mendekap tubuh Dewata dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang kekasihnya.

"Vanu..."

Tak ada jawaban dari Vanu, ia setia menempel bak cicak di atas tubuh Dewata.

"Kitty..."

"....."

Nihil.

"Sayang serius, pelukannya nanti lagi ya, saya kebelet...," panik Dewata dengan tidak rela sedikit mendorong tubuh Vanu agar ia bisa menuntaskan dulu panggilan alamnya.

Tetap tidak ada respon dari Vanu. Alih-alih kucing liar itu justru semakin menyamankan posisinya di atas tubuh Dewata.

"Kitty... Saya teramat bahagia saat kamu manja ke saya seperti ini. Rasanya juga tak ingin lepas darimu. Tapi, kamu mau, kalau saya kencing di sini?"

Vanu mendudukan tubuhnya, namun tidak menyingkir dari tubuh kekasihnya. Ia dengan sengaja duduk dan menekan selangkangan Dewata dengan bongkahan pantatnya yang masih terbungkus oleh celana. Membuat sang empunya meringis.

"Gue bisa ubah kencing lo itu jadi p3ju."

Sontak Dewata membelakkan mata serta meruntuhkan rahangnya mendengar kalimat boombastic yang baru saja dilontarkan Vanu.

"Ma-maksud kamu?" gagap Dewata kesulitan menelan ludahnya sendiri.

Vanu menyeringai dan lekas menurunkan resleting celana Dewata. Dalam benaknya, kapan lagi dia bisa melecehkan orang yang selalu melecehkannya itu. Vanu juga seorang pria.

"Lo lucu kalo gugup gitu, Om," goda Vanu sembari mencapit dagu Dewata yang sedikit berjenggot halus itu.

Dewata merinding kaku, masalahnya dia tengah menahan panggilan alamnya, ditambah aksi Vanu yang tidak seperti biasanya.

"Kitty, kamu mau saya buat lumpuh berhari-hari, hm?" ancam Dewata tak mau kalah seraya meremat cabul bongkahan buah persik milik Vanu.

Detik kedua, tangan besarnya bergerak menarik tengkuk belakang Vanu dan meraup bibir favoritnya dengan rakus. Vanu membalas lumatan Dewata dan bertarung lidah di dalam mulut mereka.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang