Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁Happy Reading ✨
"Om!! Oomm!!!"
Vanu mengacak-acak lemari baju kekasihnya dan berteriak kencang memanggil Dewata yang masih ada di dalam kamar mandi.
"Kenapa, Kitty? Saya masih belum bilas," jawab Dewata menyembulkan kepalanya yang penuh busa dari balik pintu kamar mandi, bahkan kedua matanya masih tertutup.
"Lu punya kemeja putih kagak?! Gue mau pinjem!" balas Vanu masih dengan suara kencangnya.
"Ada di lemari gantungan, sebelahnya jas-jas." Usai mengatakan itu, Dewata lekas kembali masuk dan membilas kepalanya karena rasa perih menusuk matanya.
Akhirnya, Vanu mencari ke bagian lemari yang ada di sebelah lagi, tanpa membereskan baju-baju Dewata yang berceceran di lantai.
Setelahnya, ia menemukan apa yang dirinya inginkan. Vanu lekas memakai kemeja putih milik Dewata, dan hanya memakai celana pendek.
Kemeja yang ukurannya lumayan jauh lebih besar dari pada tubuh Vanu, membuatnya berdecak kesal melihat dirinya yang terpantul di kaca cermin saat ini.
Lengan baju yang begitu panjang hingga jemari tangannya tertelan, bahkan celana pendeknya pun tertutupi oleh panjang kemeja yang sampai di atas lutut Vanu.
Di saat yang bersamaan, Dewata keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamar itu. Ketika tangannya tengah mengusak rambut basahnya dengan handuk, mendadak handuk yang dipegang Dewata terjatuh dan rahangnya pun ikut terjatuh.
"Wo-wow," sanjung Dewata sesaat melihat Vanu dengan penampilan yang terkesan erotis sedang bercermin itu.
"Om! Kagak ada yang kecilan lagi apa? Gue jadi kayak orang-orangan sawah ini!!" sentak Vanu mendekat ke arahnya.
"Kamu imut sekalii!! Pakai boyfriend shirt!" gemas Dewata lekas mendekap erat tubuh kucing kesayangannya itu hingga sang empunya kehabisan napas.
"Najis bangst!!!"
"Kita morning sex dulu, yuk?"
Tangan Dewata mulai bergerak cabul, meremat bongkahan pantat Vanu dari balik baju kemejanya.
"Asuuu!!! Gue bilangin buaapak lo yee!!"
Vanu mendorong Dewata dan memilih untuk kembali merogoh isi lemari, kini beralih ke lemarinya sendiri. Ia mengambil jas almamaternya dan memasang celana kain berwarna hitam. Mencoba untuk membuat kemeja besar itu pas di badannya.
"Hm, ga papa lah gini aja, kagak keliatan juga," kata Vanu kembali bercermin ria.
"Kamu mau kemana? Tumben rapi gitu? Biasa juga kalau kuliah cuma pakai kaos sama celana jeans."
"Gue ada acara seminar, disuruh ikutan, katanya strescodenya suruh pake ginian."
"Dresscode, Sayang..."
Mendengar penjelasan Vanu, Dewata teringat kembali dari kata 'seminar' yang diucapkannya. Ia lekas menanyakan kembali jika seminar yang akan diikuti adalah ajakan dari kakak tingkatnya yang mereka temui di cafe kapan hari itu. Benar saja, Vanu mengangguk dan hendak menyampirkan ranselnya di pundak.
"Boleh tidak, kalau saya minta jangan pergi ke seminar itu?" pinta Dewata dengan menarik kecil jas almamater Vanu.
"Emang napa sih? Katanya bakal dikasih makanan di sana, ya kali nolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Dewata [END] ☑️
РазноеVanu yang seorang preman pasar dengan nekatnya memalak rentenir kelas kakap yang ada di kotanya. Membuat dia terjebak dalam hubungan 'bayar hutang' bersama dengan Om-Om rentenir. "Nice ass, kitty~" "Om jangan Om!! Gua cuma becanda tadi!! Kyaakk koe...