6. Ampun Om

27.9K 1.3K 42
                                    

Vomment follow wowok9091

Sekali lagi plis bocil jangan maksa baca ini!! Khusus 1821+🔞
Dan yang ga suka 3some bisa ditinggal aja⚠️⚠️⚠️

Happy Reading ✨

"Sakit goblok!! Gue bilang jangan sentuh gue!! Gue ini Top!!! Keluarin cepet, Marmoyo!!"

"Hush! Diem, Van! Mulutmu ini dari tadi tereak mulu! Mau gua staples?!" sergah Gaffi tak kalah garang dengan menampar mulut Vanu.

"Gue kagak mau disodok pokoknyaaaa!!"

Kedua pria yang lebih dewasa hanya dapat hela napas beratnya, teramat alot untuk membujuk si bayi preman ini.

"Katanya mau uang? 1 M saya pastikan akan masuk ke rekeningmu, kalau kamu menurut sekarang," tegas Dewata yang masih belum mengeluarkan jarinya.

"Gue ga punya rekening, Blok!!"

"Ya pake cash ege!!" kesal Gaffi akhirnya semakin mengapit pinggang Vanu dengan kedua kakinya.

Lanjut tangannya bergerak membuka lebar bongkahan pantat Vanu agar Dewata cepat melaksanakan tugasnya.

"Gaaakk maaooo!!!!"

Vanu berteriak dan meronta hebat, membuat Gaffi kewalahan menahannya.

Dewata menggerakan kedua jarinya sedikit kasar, mengaduk-aduk di dalam sana. Detik pertama Ia menemukan prostat milik Vanu, lekas ditekan hingga membuat sang empunya terperanjat.

"AAAKKHH!! Sa..keeth.. Ah.. stop...hngh..."

Gaffi ikut tersentak ketika Dewata menyerang titik lemah milik Vanu, membuat batangnya yang tertanam di dalam lubang Gaffi semakin tegak dan keras.

"Aah~ haha..kamu gemes ternyata kalo jadi boti, Van. Woi, mantan! Cepet masukin! Udah becek itu, kan?" titah Gaffi pada Dewata untuk segera menyatukan asetnya ke dalam tubuh Vanu.

"Om! plis Om! Stop! yu brik mai hart Om!!"

"Sstt... Rileks, nanti juga kamu bakal minta nambah," bisik Dewata seraya mengarahkan asetnya yang ukurannya lumayan istimewa itu, pada permukaan bunga seruni milik Vanu.

Perlahan namun pasti, glans milik Dewata mulai masuk dengan mudahnya di lubang yang sudah becek itu.

"AAARRGG!! Jancok!! Gue santet lo semua sumpah! Keluarin anj- AAHHNNGG!!"

Vanu membelakkan matanya sesaat keseluruhan dari batang besar itu menerobos masuk ke dalam.

Kini ketiga tubuh itu saling terjerat satu sama lain. Badan Vanu bergetar hebat, Ia menggila merasakan rangsangan dari bagian depan dan belakang diwaktu yang bersamaan.

Kebas dan perih yang dirinya rasakan di dalam bunga seruni itu, Vanu menitihkan air matanya. Hingga cairan merah mencuat dari sela lubang kenikmatannya.

"Jangan kasar, Tan! Dia masih first time! Cup cup cup rileks ya, Van. Ayo, tarik napas terus buang pelan-pelan." Gaffi menepuk-nepuk punggung Vanu menenangkannya.

"Uughh... Baji..ngan.. gue aduin... Ke Pak Hansip biar digebuk..warga lo pada..."

"Hansip komplek sini teman SD saya."

"Bacot kutil badak! Cepet keluarin tiang monas lo setaan!!"

Berbanding terbalik dengan perintah Vanu, Dewata justru semakin memasukan asetnya ke dalam hingga tak menemukan jalan lagi.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang