(S2) 16. End✨

10.4K 604 51
                                    

Follow wowok9091
Vote sama komen yang banyak kalau mau saya up tiap hari🔪😊🫰

Happy Reading ✨



"Ananda Vanu Madava, 18 Januari 2001... Ananda Rusdi Septian..."

Vanu yang namanya terpanggil, lekas naik ke atas panggung lengkap dengan pakaian jubah hitam serta topi segi limanya.

Sekilas pemuda itu melirik ke arah Dewata yang duduk di kursi wali yang heboh sendiri dengan tepuk tangannya yang sedari awal tak kunjung berhenti.

Wajah merahnya tak dapat Vanu tutupi, setelah sampai dihadapan ketua Rektornya, Vanu menunduk, dan si Ketua memindahkan tali topi anak didiknya yang tadinya di sebelah kiri menjadi ke kanan. Diakhir, mereka bersalaman, dan Vanu membuat simbol metal di tangannya sembari melihat ke arah kamera.

"Yang bener kamu kalau udah lulus, Jangan lanjut jadi preman lagi!" ujar sang ketua Rektor mencubit telinga Vanu.

"Duh! Iye iye, Pak!"

Usai pergelaran acara, para wisudawan dipersilahkan untuk keluar dari gedung acara.

Tubuh Vanu langsunh diterjang oleh Dewata sesaat dirinya baru saja hendak keluar dari ruangan.

"Selamat wisuda, Sayang, saya cinta kamu!" sorak Dewata mengangkat tubuh Vanu dan berputar 3 kali.

"Bangst! Masih banyak orang begok!!"

"Ga papa biar semua orang tau, kalau kamu sebentar lagi akan jadi istri saya."

"Kyaaakk!! Lepasiinn gue dugoong!!"

Dewata yang masih cengengesan dengan santainya menggotong tubuh Vanu keluar dari gedung dan membawanya untuk segera masuk ke dalam mobil. Menghiraukan seluruh pasang mata yang menatapnya penuh akan tanda tanya besar.

Singkat cerita, Vanu yang masih lengkap dengan pakaian toga wisudanya dihempaskan di atas kasur sesaat mereka tiba di kediamannya.

"Mnghh!!" Vanu mengerang tertahan di dalam mulut Dewata yang terus menekan tubuhnya dari atas.

"Ah! Gue baru lulus udah diterkam aje!! Kasik istirahat kek!" bentak Vanu menjauhkan wajah kekasihnya itu sekuat tenaga.

"Saya cemburu kamu salaman sama rektornya tadi, pake acara cubit-cubit telinga lagi," dalih Dewata kembali memakan mulut Vanu.

Benar, Vanu memutuskan untuk menerima lamaran Dewata ketika dirinya sudah selesai menempuh pendidikan sarjananya. Membutuhkan waktu 5 tahun lebih untuk Dewata dan Ibunya menunggu Vanu segera lulus, kecuali David yang justru semakin sumringah setiap harinya, bahkan dia menghambat proses pengerjaan skripsi Vanu hingga tak kunjung usai.

Sekarang, masa-masa itu telah berakhir. Kini keduanya akan resmi menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi.

"Sayang! Ayo kita ke studio dulu buat foto bareng! Bercumbunya nanti dulu, ih!" sergah Diana yang tanpa permisi membuka pintu kamar anaknya.

Vanu memanfaatkan keadaan untuk mendorong tubuh Dewata dan lekas berlari ke arah Diana meminta perlindungan.

"Anaknya tuh, Bu! Suruh kebiri aja biar ga sangean mulu!" adu Vanu pada sang Ibu.

"Udah, udah. Sekarang foto dulu! Mana topi togamu, Sayang? Ini juga rapikan lagi bajunya. Bentar kamu kok buluk, Ibu kasih bedak dulu, ya," Diana merapikan penampilan Vanu layaknya seorang Ibu dan anak.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang