Vomment follow wowok9091
Happy Reading ✨
Sebuah kecupan hangat mendarat di bibir kenyal Vanu. Hingga yang tadinya hanya sebuah kecupan singkat menjadi lumatan kasar, membuat lidah Dewata menerobos masuk ke dalam mulut hangat kucing liarnya itu.
"Emmhh..." erang Vanu yang mulai merasakan sesuatu yang lembut nan manis di dalam mulutnya.
Dewata menjauhkan wajahnya dan menjilat bibir bawahnya dengan erotis.
Salah satu tangan nakalnya mulai menjamah masuk ke dalam kaos Chanel berwarna putih yang dikenakan Vanu.
Jemari besarnya perlahan menemukan titik kenikmatan yang masih belum menegang itu.
Vanu menggeliat geli dan merasakan rangsangan yang tak asing, meski kedua matanya setia tertutup rapat.
Dewata bersiul sesaat menyingkap kaos yang dikenakan Vanu ke atas, terekspos kedua buah ceri yang mulai menegang itu.
"Kucci kucci lucu sekali~" gemas Dewata memelintir kedua ceri milik Vanu.
"Mmhh...anghh..." desahan Vanu terlepas begitu saja.
Tak sampai di situ, Dewata semakin giat memainkan kedua titik kenikmatan milik Vanu hingga meraup salah satu yang menegang itu, lalu titik yang satu lagi Ia setia memainkan dengan cabul.
Vanu menggeliat hingga membusungkan dadanya, dan tentu kelopak matanya yang tertutup rapat seakan alam bawah sadarnya tak mampu membangunkannya.
Tangan kekar Dewata mulai menurunkan celana serta dalamannya yang dikenakan Vanu hingga terekspos sebuah batang yang kini setengah menegang itu.
Dewata mengabaikan Mr.P milik Vanu, justru beralih pada bunga seruni yang terlihat gatal ingin digaruk.
Si tengkulak mulai menjilat kedua jarinya, detik kelima Ia mulai memasukan secara perlahan pada lubang kenikmatan milik si kucing liar.
"Ngghh..." Vanu merasakan rangsangan dari bagian bawah yang membuatnya merasa ingin lebih, meski Ia setia dengan bunga tidurnya.
"Sial, sempit sekali Van, jari saya sampai ga bisa digerakkan," bisik Dewata dan mulai mengangkat salah satu kaki atletis Vanu.
Lubang yang sebelumnya kering kini mulai lembab dengan sendirinya, Dewata tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan lekas melepas kedua jemarinya.
"Ah," sentak Vanu yang mulai merasa kekosongan.
Dewata tersenyum miring terkesan jahil.
"Iya, iya, ini saya kasih yang lebih besar, kalau kamu belum puas dengan jari saya," ucap Dewata percaya diri.
Tanpa aba-aba dan Vanu yang masih setia dalam tidurnya itu, dan entah sejak kapan Dewata telah mengeluarkan barang bagusnya.
Hingga satu hentakan ia kerahkan menubruk diantara selangkangan Vanu, membuat sang empunya tersadar detik itu juga.
"AAAKKHH!! Ahngh!! Ha-Haahh??!!"
Jelas Vanu terperanjat bukan main sesaat kesadarannya mulai aktif kembali.
Di tengah gelapnya malam, hanya bermodalkan cahaya rembulan yang menembus masuk melewati kaca jendela ruang tamu. Masih setia pada posisi tiduran di atas sofa.
Vanu melihat ke arah bawahnya yang kini salah satu kakinya bertengger di bahu Dewata, dan di antara selangkangannya telah tertanam sesuatu yang sangat panas nan besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Dewata [END] ☑️
DiversosVanu yang seorang preman pasar dengan nekatnya memalak rentenir kelas kakap yang ada di kotanya. Membuat dia terjebak dalam hubungan 'bayar hutang' bersama dengan Om-Om rentenir. "Nice ass, kitty~" "Om jangan Om!! Gua cuma becanda tadi!! Kyaakk koe...