(S2) 15. Om Dewata

7.5K 582 66
                                    

Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁

Happy Reading ✨

"Sumiyatiii??!!! Kamu masih hidup?!!" pekik Diana semakin mendekap erat tubuh Vanu.

Dewata dan David saling melempar lirikan bingung, sedangkan Vanu sedikit terkejut dan memilih untuk menepuk punggung wanita yang jauh lebih tua darinya untuk melonggarkan pelukannya.

"Sumiyati, mendiang Ema- Ibu saya, Tan. Saya anaknya," jelas Vanu berusaha menenangkan isak tangis calon ibu mertuanya itu.

"APA?!"

Diana lekas menangkup wajah Vanu dan melihatnya dengan seksama.

"Ah, benar, kamu laki-laki. Maaf, soalnya wajah kamu sangat mirip dengan ibu kamu, tapi ini versi maskulinnya."

Sang Ibu menyeka air matanya dan kembali membawa tubuh Vanu ke dalam dekapannya.

"Saya tidak tau kalau Sumiyati mempunyai anak yang begitu tampan seperti ini. Semenjak menikah, saya sudah tidak tau kabarnya. Tapi, betapa terkejutnya saya saat scroll fesbuk tiba-tiba ada berita sepasang suami istri yang tertabrak truk minyak pada saat berjalan di trotoar. Waktu lihat nama korbannya ternyata...," Diana tak sanggup melanjutkan kalimatnya dan semakin meraung dalam isak tangisnya.

David mengusap lembut punggung istrinya yang bergetar hebat. Vanu yang melihat itu ikut terbawa emosi, matanya mulai memanas hendak menumpahkan air matanya yang terbendung, mengingat kejadian dimana dia menjadi sebatang kara.

Tentu Dewata menyadari akan hal itu, ia mengusap lemput kepala Vanu dan diletakkan di bahunya.

"Kamu tidak punya saudara lagi?" tanya Diana usai meredakan tangisannya.

Vanu menggeleng dengan bibirnya yang bergetar, ia tak mampu berbicara sekarang.

"Begitu ya, kalau saja saya mengenal kamu dari dulu. Sudah saya angkat menjadi anak saya," imbuhnya sekali lagi seraya mengusap salah satu rahang tegas Vanu.

Alis David menukik tajam, ia yang penasaran hubungan istrinya dengan Ibu Vanu lekas membuka suara.

"Sebenarnya apa hubungan kamu sama ibunya bocah sialan ini, Sayang?"

Diana menampar mulut David lumayan kencang. Wanita itu marah karena sudah menyebut Vanu sebagai bocah sialan.

"Maaf...," rintih David dengan menutup mulut itu.

"Sumiyati... Dia adalah gadis yang sangat cantik dan mandiri. Saya bertemu dengan dia pada saat saya kuliah dan melakukan PPL untuk mengajar di salah satu SMA. Yah, dia murid saya, dan saya tertarik dengan gadis yang penuh ambisi itu. Sampai akhirnya, kita saling mencintai dan memilih terjerat dalam suatu hubungan khusus."

"APAAA???!!!"

Sontak ketiga pria dengan umur yang berbeda itu memekik terperanjat tak karuan mendengar pernyataan Diana.

"Sa-sayang?! Maksudnya, ibu Vanu mantan kamu?!" panik David dengan mengguncang kedua bahu istrinya.

Air mata Vanu seketika mengering tak menyangka jika ibunya dulu seorang penyuka sesama jenis. Pantas saja, Diana begitu tersayat ketika menceritakan masa lalunya itu.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang