(S2) 8. Masakan Vanu

5.7K 562 22
                                    

Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁

Happy Reading ✨





"Mau kemana? Kita belum selesai," cegah Dewata seraya menahan tangan Vanu.

"Capek sumpah," lelah Vanu dengan menampilkan ekspresi datar.

"Begini saja, saya kasih kamu uang 10 miliyar untuk jauhi anak saya," tawar sang Ayah sembari menyodorkan tangannya pada Vanu.

Seketika itu juga, mata Vanu langsung berbinar dan semangat lahir batin.

"Oke deal!" sorak Vanu lekas menerima jabat tangan dari si Ayah.

"Vanu!!" bentak Dewata menepis tangan keduanya.

Dewata mencubit kesal kedua pipi Vanu, karena sudah menjualnya ke Ayahnya sendiri. Ia bahkan menjelaskan, jika Vanu mau menikah dengannya dan akan terus hidup bersamanya, seluruh harta warisan akan jatuh ke tangan Vanu.

"Hah?! Serius?! Oke gas ayok nikah!!" girang Vanu meloncat-loncat dan menarik tangan kekar Dewata untuk segera cari penghulu.

Dewata tersenyum meledek ke arah ayahnya sendiri, dia berhasil mendapatkan Vanu kembali, meski harta menjadi jalan keluarnya. Ia tak peduli, yang terpenting Vanu akan terus ada di dekatnya saja itu sudah cukup.

"Hah! Terserah kamu sudah!" pungkas sang Ayah yang sudah lelah dan memilih untuk naik ke lantai dua.

Kembali pada Vanu yang kedua netranya terpancar cahaya gemerlap yang menatap punuh harapan pada Dewata.

"Beneran semua warisan lo nanti jadi punya gue? Rumah ini juga? Mobil lo juga? Perusahaan lo juga?" tanya Vanu beruntun dengan antusias.

Dewata terkekeh gemas mendengarnya, di matanya sekarang, Vanu terlihat seperti seekor kucing yang ingin menguasai seluruh isi rumah dan makanan yang ada di dalamnya.

"Iya semua akan menjadi milikmu, termasuk saya," jelas Dewata dengan mencolek singkat dagu Vanu.

Vanu kembali mendatarkan ekspresinya, namun jika diperhatikan lagi, daun telinganya kini memerah tanda ia sedikit tersipu mendengar kalimat kekasihnya.

"Dan kamu juga akan jadi milik saya, tidak akan ada yang boleh menyentuh kepunyaan saya, mengerti?" lanjutnya lekas membawa tubuh Vanu ke dalam dekapannya.

Samar-samar, Vanu mengangguk di dalam pelukan Dewata, sebenarnya harta hanya sebagai alasan untuk Vanu menutupi cintanya oleh gengsi yang tak kalah besar.

"Bilang love you dulu dong, saya ga pernah dapat pernyataan cinta dari kamu loh," pinta Dewata seraya menangkup pipi Vanu hingga bibir kucing kesayangannya itu mengerucut bak ikan cupang.

"Ogah!" tolak Vanu mentah-mentah.

"Nanti saya belikan kamu motor sport," tawarnya yang sudah mulai paham dengan cara memperlakukan seorang Vanu.

Dewata selalu mengatakan, jika dia akan memberikan semua yang Vanu minta. Namun, selama ini Vanu hanya menunggu tawaran dari Dewata, yang mana harus ada timbal balik untuk kucing liar itu melakukan sesuatu pada sang majikan. Artinya Vanu akan mengutarakan cintanya yang tertutup oleh kurungan harga dirinya itu, jika Dewata yang bergerak terlebih dahulu.

Karena akan sangat mustahil untuk Vanu akan jujur, jika tidak ada sesuatu yang menjadi alasan untuk mengungkapkan perasaannya sendiri.

"Love you!" ucap Vanu cepat, lalu mendorong tubuh Dewata dan berlari terbirit-birit hendak keluar dari rumah.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang