(S2) 12. Dijebak

5.8K 460 45
                                    

Vote Rek! Wajib follow wowok9091
Komen dan tinggalkan jejak yang banyak, nyampah juga gapapa kok😁

Happy Reading ✨



"Sama saya aja, Van," ucap Axl yang mendadak muncul di belakang gerombolan gadis-gadis tersebut.

Lantas Vanu teralihkan atensinya pada kakak tingkatnya itu. Sedangkan, para mahasiswi yang baru saja berbincang dengan Vanu kini berkusu-kusu dan berteriak kecil membicarakan ketampanan serta karisma yang terpancar dari ketua BEM di kampusnya.

"Em... O-oke..."

Vanu menjawabnya dengan ragu, karena ia tak enak hati, jika harus menolak ajakan orang yang sudah menyelamatkan kehidupan kampusnya.

"Maaf, ya cantik~ Gue sama beliau aja minta ajarnya," ucap Vanu tersenyum genit dan melambaikan tangannya pada para gadis tadi yang hendak berpamitan pulang.

Axl tersenyum hangat dan mendudukan tubuhnya di pinggir gazebo. Lalu, kembali mengajak adik tingkat favoritnya itu.

"Ke cafe aja gimana? Saya traktir."

Mendengarnya, Vanu nampak berpikir. Setelahnya ia mengangguk, membuat Axl tersenyum puas.

Baru saja Axl menawarkan tumpangan pada Vanu, ditolak halus olehnya dan berdalih jika Vanu membawa motornya sendiri hari ini.

Tanpa membuang waktu lagi, Axl mengendarai motornya sendiri diikuti Vanu di belakangnya. Mereka tiba di sebuah Hidden Bar, yang membuat Vanu bertanya riuh di dalam benaknya.

Axl memarkirkan motornya dan mulai membuka helmnya.

"Bang? Katanya di cafe? Ini kan bar?" tanya Vanu celingak-celinguk melihat gedung mewah yang berdiri di depannya.

"Hm? Kamu baru tau? Anak kampus memang tongkrongannya di sini kalau ngerjain tugas," ujar Axl membantu Vanu membuka kait helmnya.

Spontan, Vanu menepis tangan Axl, ia bergegas membuka helmnya sendiri dan menyusul kakak tingkatnya itu.

Saat baru menginjakkan kaki memasuki ruangan gelap yang nyatanya di luar masih terang-benderang, Vanu tak melihat pelanggan wanita seorang pun. Ia mendapati para pria paruh baya dan anak-anak sepantarannya tengah menari asal dan menegak botol minuman dengan gila.

Jujur, semasa hidupnya dia juga tak jarang mengunjungi tempat seperti ini menggunakan uang haramnya dalam bersenang-senang dengan wanita.

Namun, ini kali pertamanya, ia mengunjungi tempat yang memang diperuntukkan untuk melepaskan penat dengan rasa air keras yang memabukkan serta bermain dengan wanita penghibur. Justru pemain wanitanya sendiri tak muncul bahkan pelayannya pun penuh akan pemuda perkasa.

Sedikit menaruh rasa curiga seraya menatap punggung Axl yang berjalan di depannya yang sesekali menyapa teman-temannya yang tengah menari di bawah bola lampu besar.

Tanpa mereka sadari, terdapat seseorang yang menguntit mereka berdua dari belakang. Orang itu nampak memakai coat panjang berwarna cream, comboy hat di kepalanya, serta kacamata hitam. Yang mana penampilan itu, justru membuatnya semakin mencolok.

"Bang? Ini bar apaan dah? Lontenya kagak ada sama sekali apa?" tanya Vanu yang berpikir jika kakak tingkatnya itu ingin mengajaknya bersenang-senang di dalam bar, mengapa memilih bar yang tak ada wanitanya?

Axl menoleh ke belakang menghadap Vanu, dan hanya memberikan senyuman sebagai jawaban. Setelahnya, ia kembali berjalan menuju ruangan VIP yang ada di dalam bar tersebut.

Terlihat empat pemuda yang sepertinya satu universitas dengannya. Karena Vanu sering melihat mereka makan bersama di kantin kampusnya bersama dengan Axl.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang