2. Sosis Sonais

26.1K 1.8K 94
                                    

Vomment and follow wowok9091

Happy Reading ✨

Vanu memberontak berharap segera kabur dari om-om cabul ini. Nihil, tenaganya tak sebanding.

Dewata membalikan badan pemuda berandal itu, lalu sedikit mencekik leher Vanu.

"Kau sudah berurusan denganku, jangan harap bisa lepas begitu saja."

Vanu menatap sengit lawan yang ada dihadapannya. Detik kedua mendadak tubuhnya melayang.

"Cok! Turunin anjeng! Gua minta maap, gua salah! Udah beres kan!!" panik Vanu yang kini dirinya digendong ala karung beras oleh si tengkulak itu.

Dewata membawa pemuda itu menuju arah mobilnya terparkir. Pintu mobil bagian belakang dibuka, tubuh Vanu dilemparkan ke dalam sana, detik pertama pintu ditutup kembali.

"Woi!! Pantek!! Bukain asu!! Gua laporin damkar mampus lo!" teriak Vanu dari dalam mobil seraya menggedor-gedor kaca mobil.

Dewata masuk ke kursi kemudi dan lekas menjalankan mobilnya, menghiraukan amukan dari kucing liar yang baru saja Ia pungut.

Sampai di sebuah rumah dengan gaya modern yang cukup besar dan luas. Dewata menitahkan anak buahnya untuk mengambil alih mobilnya.

Dewata kembali menggotong Vanu yang terus memberontak di bahu lebarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dewata kembali menggotong Vanu yang terus memberontak di bahu lebarnya. Tentu kucing liar itu tak henti-hentinya memukul punggung lebar itu. Membuat tangannya kebas sekarang.

Tiba di sebuah kamar selaras dengan gaya modern nan di dominasi warna putih. Dewata menghempaskan tubuh Vanu ke kasur king size yang ada di kamar itu.

"Om mau ngapain Om?!!!"

"Nyicip bentar...," jawab Dewata dengan menjilat bawah bibirnya.

Vanu kembali bergidik ngeri, alarm tubuhnya memperingatkan jika dia dalam bahaya sekarang. Dirinya lekas menendang aset kebanggaan milik Om mesum itu.

Sayang, belum sempat kakinya mendarat di selangkangan Dewata, celananya ditarik paksa dan kini terekspos celana dalam putih milik Vanu.

"BUUAANGSAT!! Lo mau apain gua, Burhaan?!! Balikin celana gua jingan!! Inget Om! Kue apem lebih nikmat dari pada sosis sonais!! Sadar yuk!!" panik Vanu yang terus berusaha meraih celananya.

Dewata tergelak tak kalah kencang, hingga rahangnya hampir copot.

"Aduduh rahangku.. Kamu gemesin banget sih! Bhahaha!!"

Vanu menggertakan giginya dan mendesis layaknya kucing yang sedang terancam.

Dewata menggaruk bawah dagu Vanu dan mengusap pucuk kepalanya. Benar-benar diperlakukan seperti anak kucing.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang