14. Karangan Bunga

9.6K 951 22
                                    

Vote rek! Follow wajib komen tinggalkan jejak yang banyak nyampah juga gapapa kok

Happy Reading ✨


Vanu menghentikan langkahnya ketika Dewata menurut pada perkataannya.

Si kucing liar menengok ke arah Dewata yang kini berjalan menuju mobilnya yang terparkir di depan pasar. Lalu ia berdecak kecil dan kembali menaruh atensinya pada musuhnya itu.

"Woi! By one lo sama gue! Ga usah libatin yang lain kalo emang lo cowok!" bentak Vanu mencengkram kerah baju Bagas.

"Hahaha! Oke lah minggu depan kita tanding tanpa senjata di lapangan depan, gimana?" tawar Bagas tersenyum menyeringai dan masih duduk di tanah.

"Ngapain nunggu minggu depan anjir! Kelamaan!!" sergah Vanu semakin murka.

"Ya susun rencana lah bego!"

"Lo mau nyantet gue dulu kan? Biar gue kejang-kejang pas hari H! Ngaku lo!"

"Plis Van ini 2023!!" sela Gaffi ikut masuk dalam pertikaian.

"Hah... Oke, awas lo maen curang! Dan lo lonte hansip! Ga usah ikut campur! Ga usah bantuin dia!" ancam Vanu menunjuk Gaffi.

"Lo juga kalau gitu! Jangan minta bantuan Dewata kalo mau lawan sama ayang gue!" balas Gaffi membantu Bagas bangkit dari posisinya.

Setelah pertikaian di siang hari yang begitu terik itu akhirnya selesai dan akan dilanjut pada minggu depannya.

Sedangkan, Dewata yang baru saja tiba di samping mobilnya, membuka pintu mobil dan mendapati sebuket bunga mawar merah yang begitu besar nan indah.

"Apa saya cari istri saja, ya?" gumam Dewata sembari membuang karangan bunga tersebut ke tong sampah yang ada di dekat mobilnya terparkir.

Kembali pada Vanu yang sedari tadi dirinya tak dapat melepaskan dekapan Ical kian terus menempel padanya bak anak kera yang tak ingin kehilangan induknya.

"Huwee!! Booos, gue takut!! Kok dia bisa bebas secepat itu!!" rengek Ical memeluk leher Vanu dan melingkarkan kedua kakinya di pinggang Bosnya.

Sedangkan Pupuy dan Baban menawarkan botol susu dan mainan bayi berusaha menenangkan Ical.

Garda setia pada kamera handphonenya, sedari awal fokus merekam bayi yang sedang tantrum itu.

"Plis lah, Cal!! Lo itu preman bego!! Stop kebiasaan lo ini!! Cup cup cup ayok, mending sekarang kita begal orang dulu buat refreshing," pungkas Vanu beranjak bangun dari duduknya dan lekas keluar dari markas, tentu Ical setia menempel pada dirinya.

____________________

Setelah setengah hari mereka merebut harta orang dengan profesional, kini Vanu beserta ketiga anak buahnya ditambah Garda, hendak kembali ke rumah masing-masing.

Pupuy dan Baban pulang berjalan kaki karena tingga di satu kos yang sama, sedangkan Garda mengantar Ical terlebih dahulu, lalu ia akan kembali mengantar Vanu setelahnya.

Tinggallah Vanu sendiri di markasnya. Karena suntuk dan bosan ia berjalan keluar dari pasar menikmati langit senja yang begitu menenangkan.

Harta Tahta Dewata [END] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang