Vomment follow
Happy Reading ✨
Gaffi lekas menggandeng tangan Vanu dan menyeretnya ke belakang menjauhi si Mantan.
Vanu yang kelimpungan saat mengetahui keduanya saling kenal, menanyakan pada Gaffi.
"Dia itu lelaki kampret busuk!! Jangan deket-deket dia, Dek!" titah Gaffi yang masih merangkul tangan Vanu.
"Dih, sapa juga yang mau deketin Om cabul ini, emoh!" ledek Vanu dengan meludah di depan Dewata.
"Hahh.. jangan merusak nama baik orang, kamu sendiri yang sudah selingkuh dari saya," bela Dewata tak mau kalah.
"Heh! Lo ga loyal sama gue! Dari awal lo ga cinta kan sama gue?!" bantah Gaffi menunjuk ke arah mantannya.
Dewata memijat pangkal hidungnya, memang benar mereka sempat berpacaran.
Namun Gaffi yang salah paham terhadap Dewata, jika si tengkulak itu sudah tidak mencintainya, memilih pergi dengan lelaki lain.
Dewata adalah seoang biseksual, dan dipertemukan dengan Gaffi yang seorang gay.
Baru tiga bulan berpacaran mereka memutuskan hubungan perkara hal sepele, hingga kini menjadi musuh.
"Woi udah-udah malah berantem di sini! Mau lo apa Om?! Pergi sana jangan usik hidup gue lagi! Ayo Mas, cari lagi aja di sebelah sana," lerai Vanu lanjut merangkul pinggang Gaffi dan berjalan menjauhi Dewata.
Sayangnya sebuah tangan besar menarik lengan Vanu hingga membuat tubuhnya terseret kebelakang menubruk sesuatu yang bidang.
Dewata menarik ujung bibirnya dan mendekap Vanu dari belakang kuat.
"Asu!! Lepasin anjing!! Mau lo apa sih?!"
"Mau saya kamu, Kitty..."
"Heh! Ngapain lo pegang-pegang dedek gue?! Lepasin jurik!!" bentak Gaffi seraya menarik salah satu kaki Vanu.
Ical, Pupuy, dan Baban yang melihat dua orang pria tengah memperebutkan Bos mereka, tak tahu harus merespon apa. Mereka hanya bisa mematung di pojokan.
Detik kelima Ical melihat benda kecil berwarna merah hitam yang sedang dimainkan oleh seekor kucing jalanan. Ia mendekati kucing itu, memincingkan matanya dan...
"Bos ketemu Bos! Plesdisnya!!"
Sontak seluruh insan yang ada di gang itu, tadinya ribut sendiri kini berpindah atensi pada Ical yang berlari mencapit flashdisk di tangannya.
Gaffi lekas mendekat dan memastikan jika itu memang benar flashdisknya.
"Wah! Bener! Makasih ya!" girang Gaffi saat benda yang Ia cari-cari sudah ketemu.
Disaat semua atensi fokus pada Gaffi, Dewata lekas membekap mulut Vanu dan diam-diam menyeretnya pergi dari tempat itu, seakan menculiknya.
"Mmpphhh!!!"
Vanu memberontak hebat, nihil tenaganya kalah jauh dengan proporsi tubuh si tengkulak ini.
Bak deja vu, Dewata menghempaskan tubuh Vanu masuk ke dalam mobil bagian kursi belakang.
Bedanya kini dia ikut masuk ke dalam sana, menutup pintunya kembali, detik kedua Ia menindih tubuh Vanu dari atas.
"Lo udah gila ya?! Minggir gak?! Gue udah pringatin elo jangan coba-coba cari masalah sama gue!! Gue yang punya wilayah ini!!" sergah Vanu seraya memukul brutal dada Dewata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta Tahta Dewata [END] ☑️
AcakVanu yang seorang preman pasar dengan nekatnya memalak rentenir kelas kakap yang ada di kotanya. Membuat dia terjebak dalam hubungan 'bayar hutang' bersama dengan Om-Om rentenir. "Nice ass, kitty~" "Om jangan Om!! Gua cuma becanda tadi!! Kyaakk koe...