Chapter 5: Anugerah Sistem

164 41 0
                                    

Selama perjalanan, Yujin tidak mengharapkan kalau perjalanan mereka akan mulus.

Dia tahu, kalau meskipun sebagian besar zombie itu sudah pergi ke tempat zombie di level 1,5 masih ada beberapa zombie yang berkeliaran di sekitar sini.

Jadi Yujin memperingatkan teman-temannya untuk tetap berhati-hati.

"Seberapa jauh lagi gedung olahraga itu?" Wonyoung bertanya.

"Tidak terlalu jauh. Tapi tidak bisa dibilang terlalu dekat juga," Yujin menjawab dengan tenang.

"Katakan saja seberapa jauh!" Jiwon menyahut dengan tidak sabar.

"Sekitar lima ratus meter."

Jiwon menghela napas nya. "Itu sangat jauh."

"Jumlah zombie yang ada di sini tinggal sedikit. Jadi kau tak perlu terlalu takut," ucap Yujin.

"Meski begitu bukan berarti mereka hilang sepenuhnya, kan?" Kata Rei.

"Jangan khawatir. Aku akan melindungi kalian," ucap Yujin dengan raut wajah yakin.

Melihat keyakinan di wajah Yujin, mereka bertiga merasa jauh lebih tenang.

Meski mereka tidak tahu apa dasar dari rasa percaya diri Yujin, mereka sudah melihat bagaimana Yujin mengatasi zombie yang tadi menyerang mereka.

Yujin terlihat seolah sudah punya pengalaman begitu lama. Tak ada kesan ketakutan di dalam dirinya.

Mereka berjalan sedikit lebih jauh lagi. Tiba-tiba ketika mereka sedikit lagi sampai di persimpangan jalan, mereka melihat seorang wanita muncul dari arah sebelah kiri.

Dia berlari ke arah mereka dengan raut wajah ketakutan.

"LARI!" Teriaknya.

Mereka berempat langsung ikut merasa panik. Tapi Yujin langsung tahu kalau dia pasti sedang dikejar oleh gerombolan zombie.

'Ini buruk!' Batin Yujin.

"Ayo lari!" Yujin langsung mengajak teman-temannya berlari tanpa memastikan apa yang sebenarnya mengejar wanita itu.

Wonyoung, Rei, dan Jiwon pun langsung memacu kaki mereka. Jadilah sekarang ada lima orang yang berlari bersama menghindari bahaya yang mendekat.

Ternyata yang muncul itu bukan gerombolan zombie. Melainkan sebuah zombie yang sangat besar bahkan tingginya mungkin hampir mencapai lima meter.

Yujin yang berada di bagian paling belakang gerombolan itu menoleh. Matanya kemudian melebar menyadari apa yang muncul dari balik persimpangan itu.

'Apa-apaan?! Bagaimana ada zombie sebesar itu di sini sekarang?!'

Zombie sebesar itu pasti adalah zombie yang berada di level 2. Harusnya, zombie itu belum muncul di tahap awal seperti ini. Tapi, apa yang terjadi?

"GRAAAHHHH!!!"

Zombie itu mengeluarkan teriakan yang begitu keras dan mengerikan. Suara benturan kakinya yang besar ke jalanan aspal juga terdengar keras, menandakan betapa berat dirinya.

"ARRGHHH!!!"

Wonyoung dan Jiwon mulai berteriak karena kepanikan mereka meningkat setelah ikut menoleh. Mungkin karena didorong oleh rasa penasaran, mereka juga memutuskan untuk menoleh. Dan mereka langsung menyesali perbuatan mereka.

Wonyoung dan Jiwon berlari semakin cepat karena di dorong oleh rasa takut. Namun itu akan jadi hal yang buruk karena jadi tak menyadari ketika mereka sudah kelelahan dan kehabisan napas.

"Sebelah sana!" Wanita berambut pendek itu menunjuk ke arah sebuah gang sempit di seberang jalan.

Tanpa berpikir panjang, mereka langsung mengikutu wanita itu.

Tapi tiba-tiba Wonyoung tersandung.

*BRUKK!*

Karena terjatuh ketika sedang berlari kencang, maka luka pun tak bisa terhindarkan.

Wonyoung terluka di bagian wajah dan kedua tangan.

"Ayo, Wonyoung!" Rei langsung bergerak cepat dan meraih tangan Wonyoung untuk menariknya berdiri.

Namun Wonyoung yang kesakitan tak bisa berdiri dengan cepat. Dia bahkan langsung terjatuh lagi karena sengatan rasa sakit di kakinya.

Semua itu sudah cukup untuk membuat zombie raksasa itu memotong jarak sangat cepat ke arah mereka.

Yujin menggertakkan giginya. 'Aku harus mengalihkan perhatiannya!'

Yujin berkata pada Rei dan Wonyoung. "Aku akan mengalihkan perhatiannya. Kalian segera lari ke gang itu!"

"Tapi, Yujin!"

Meski Rei memanggilnya, Yujin sudah berputar dan berlari ke arah sebaliknya.

"Sebelah sini!" Yujin berteriak sekuat tenaga sambil mengayunkan parangnya.

Zombie itu langsung mengalihkan sepasang mata merah darah yang semula mengarah para teman-temannya kepadanya.

Yujin menelan ludahnya. Namun dia bisa dengan cepat menenangkan diri.

Dia sudah pernah membunuh zombie level 2. Mereka memang besar. Namun kelemahan mereka bisa terlihat dengan jelas.

Yujin tahu bagaimana mengalahkan zombie level 2 itu. Namun sekarang kondisi tubuhnya sudah ter-reset. Jadi otot-ototnya tidak sekuat saat ketika dia masih berada di kehidupannya sebelumnya.

"Grrrhhh..."

Entah atas alasan apa, Yujin yang seorang diri seolah lebih menarik daripada ketiga temannya dan satu orang wanita yang baru bergabung dengan mereka itu.

Jadi, Yujin segera berlari ke arah yang berlawanan dari teman-temannya.

Zombie itu pun langsung mengejarnya.

*DRAP!*

*DRAP!*

*DRAP!*

*DRAP!*

Suara langkah kaki raksasa itu menggetarkan tanah. Yujin tahu kalau maut sedang berada tepat di belakangnya.

Tapi, dia masih bisa berpikir dengan tenang.

'Tenanglah. Kau sudah pernah mengalahkanya. Kau akan bisa mengalahkannya sekali lagi!'

Yujin berkata pada dirinya sendiri untuk menenangkan pikiran.

Ia berlari dan melompati beberapa mobil. Kemudian zombie raksasa itu mengejar dan melemparkan mobil-mobil itu, yang mengalahi jalannya.

Kemudian Yujin melihat gang lain yang terletak di antara toko dan sebuah gedung.

Tanpa pikir panjang, Yujin segera berlari ke arah itu dan masuk ke dalam.

Di dalam gang, dia melihat jendela yang terbuka. Yujin pun langsung melompat masuk ke jendela itu sebelum si zombie bisa melihatnya.

Si zombie akhirnya tiba pada gang itu. Dia masuk dan mendorong tubuh besarnya sekuat tenaga supaya bisa masuk ke dalam gang mengikuti aroma Yujin.

Sementara itu, Yujin mencoba mengendalikan napasnya dengan menutup mulut sambil duduk di bawah jendela itu.

"Grrhh..."

Dia mendengar suara geraman si zombie yang berada tepat di atas kepalanya. Seolah bisa memergokinya kapan pun.

Saat itulah, tiba-tiba sesuatu muncul di depan mata Yujin.

[ Kau telah terdaftar sebagai salah satu penerima Anugerah Sistem. ]

Yujin mengerutkan dahinya menatap tulisan berwarna biru itu. Sebuah tulisan yang hanya bisa dia lihat sendiri.

~~~

AN: Mulai dari sekarang mungkin kalian sedikit bingung tentang kekuatan Yujin. Karena ini adalah hal yang agak beda dari fanfiction yang lain.

Terimakasih buat para reader tercinta. Semoga kalian menikmati fanfiction yang penuh kekurangan ini.

:)

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang