Chapter 36: Penjelasan Sebelum Pergi

26 9 0
                                    

Ruangan itu jadi begitu sunyi karena ucapan Yujin. Tentu saja, siapa yang tidak akan merasa bingung, heran, dan ketakutan ketika Yujin mengatakan tentang membunuh manusia dengan begitu entengnya. Apalagi beberapa saat kemudian dia tersenyum. 

Tapi, kebingungan itu dapat Yujin mengerti karena mereka memang baru mengalami bencana ini beberapa hari yang lalu. Tidak sepertinya yang sudah berjuang dalam hidup dan mati selama lima tahun.

Jadi, tentu saja Yujin masih sangat memahami kalau mereka belum siap dengan semua kekerasan dan kekejaman ini. Bahkan Wonyoung yang tadinya bilang kalau ia ingin belajar bertarung langsung merasa ragu. 

"Bagaimana?" Yujin bertanya sambil menatap Wonyoung. Tentu saja ia akan sangat merasa terbantu kalau Wonyoung memang ingin bertarung. Itu artinya beban yang harus dia tanggung untuk melindungi mereka semua akan berkurang. 

Tapi, dia tak mengharapkan kalau dia akan bergerak secepat ini. Jadi, Yujin yakin kalau motivasi Wonyoung itu hanya keinginan sesaat tanpa didukung oleh perasaan ingin bertahan hidup yang nyata. 

"Aku siap!" 

Namun, di luar dugaan Yujin, ternyata Wonyoung menjawab dengan ucapan siap. Dia jadi bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada nya sampai begitu dia bangun, ada niatan itu tercipta dalam hatinya. 

"Wonyoung, apa sesuatu terjadi padamu semalam? Kau melihat sesuatu?" tanya Yujin yang langsung merasa curiga. 

Wonyoung menggertakkan rahang. Apa dia harus mengatakan tentang wanita misterius semalam?

Tapi tak ada gunanya untuk menyembunyikan itu. Pada akhirnya Yujin harus mengetahui soal itu karena apa yang wanita itu katakan sangat penting. 

"Ya, ada seseorang yang menemuiku," kata Wonyoung. 

Wajah Yujin - yang sebelumnya tersenyum karena mendengar niatan Wonyoung - kini berubah jadi kaku. Dia menutup kembali pintu kamar mereka dan berjalan ke arah Wonyoung.

"Katakan pada kami apa yang terjadi," Yujin berkata dengan suara berbisik karena dia tahu apapun yang Wonyoung alami sepertinya harus tetap jadi rahasia di antara mereka untuk sekarang. 

"Ada wanita misterius yang berdiri di atas gedung itu tadi malam." Wonyoung menunjuk ke arah gedung di sebelah kamar mereka.

Wonyoung mulai bercerita tentang wanita itu. Bagaimana bayangan nampak selalu menutupi wanita itu sehingga dia tak bisa melihat wajahnya. 

Lalu Wonyoung menceritakan tentang bagaimana suara wanita itu masuk ke dalam kepalanya dan mengatakan apa yang dia dengar semalam. Wonyoung masih sangat ingat akan perkataan wanita itu sehingga ia bisa menceritakan nya kepada Yujin dan teman-temannya dengan jelas. Karena sesuatu seperti yang ia alami semalam memang bukan sesuatu yang bisa ia lupakan dengan mudah.

Dahi Yujin berkerut dalam. Siapa wanita itu? Kenapa dia bisa tahu tentang Anugerahnya? Ditambah lagi wanita itu bisa menggunakan kekuatan telepati sekuat itu kepada Wonyoung. 

Wanita itu jelas bukan manusia biasa. Bahkan Yujin beranggapan kalau wanita itu bahkan bukan manusia. 

"Apa dia jahat? Kalau dia jahat kurasa kita semua sedang berada di dalam bahaya besar," kata Jiwon dengan suara tegang. Matanya terbuka lebar menatap ke arah teman-temannya dengan penuh kekhawatiran.

"Aku pikir dia tidak jahat. Setidaknya untuk sekarang," Gaeul menanggapi. "Kalau dia memang bermaksud buruk, dia tidak akan memberikan peringatan pada Yujin. Dan semalam kita tertidur pulas, hanya Wonyoung yang bangun. Wanita itu punya banyak peluang untuk mencelakai kita kalau dia mau." 

Apa yang Gaeul katakan memang masuk akal. 

"Jadi wanita itu punya tujuan lain kepada kita?" tanya Rei. 

"Sepertinya begitu," Yujin menjawab dengan dahi yang masih sibuk berpikir. "Kurasa kita tidak perlu terlalu mencemaskan wanita itu untuk sekarang." 

"Yujin benar. Aku juga berpikir kalau apa yang Wonyoung usulkan tadi benar," kata Gaeul sambil melihat ke arah Wonyoung. Wonyoung tersenyum melihat orang mendukungnya. 

Yujin tersenyum lalu mengangguk. "Hm! Aku akan mulai mengajari kalian bagaimana bertarung dengan baik. Percayalah, setelah menjalani latihan dariku para zombie level 1 itu tidak akan jadi masalah."

Mereka semua langsung menoleh ke arah Yujin bersamaan. 

"Zombie level 1?" tanya Wonyoung.  "Aku tidak tahu kalau zombie punya level, Yujin. Kau sepertinya lupa memberitahu kami soal itu." 

Yujin menampar dahinya. "Astaga! Aku lupa tentang itu. Okay, aku akan mulai menjelaskannya. Tapi sebaiknya kita juga melibatkan gadis-gadis di kamar sebelah karena mereka juga harus tahu."

Lalu, Yujin memanggil kelima gadis yang sudah resmi jadi rombongan mereka dan mengumpulkan mereka dalam satu kamar. 

Yujin menjelaskan kalau zombie-zombie itu dibagi ke dalam beberapa level. Level 1 - yang paling rendah - adalah zombie biasa yang berkeliaran. Kemudian ada zombie yang sudah berevolusi menjadi raksasa setinggi tiga meter lebih dan punya beberapa kemampuan yang merepotkan.

Setelah itu, para zombie dengan level yang lebih tinggi akan muncul seiring berkembangnya bencana ini. Seiring bertambahnya level mereka, maka kekuatan zombie-zombie itu akan jadi semakin membahayakan. 

Penjelasan itu cukup sederhana jadi mereka semua mudah mengerti. Pengetahuan baru itu membuat mereka jadi semakin ketakutan menghadapi apa yang akan terjadi di masa depan. 

"Tunggu!" Chaewon menginterupsi, menatap Yujin dengan curiga. "Darimana kau bisa dapat informasi ini?" 

Yujin sudah tahu kalau dia akan dapat pertanyaan itu. Wonyoung, Rei, Jiwon, Gaeul, dan Hyunseo terdiam dengan wajah kaku. 

"Kami diculik oleh beberapa orang pria yang sepertinya ada kaitannya dengan bencana ini. Mereka menculik orang-orang untuk kemudian diserahkan ke pihak yang lain. Aku mendapatkan informasi ini dari mereka," jawab Yujin. "Kalau kalian tidak percaya tanya saja pada teman-temanku." 

Teman-temannya langsung mengkonfirmasi ucapan Yujin. Menyadari kalau mereka tak akan mengatakan hal yang lain selain mendukung ucapan Yujin, Chaewon dan teman-temannya memutuskan menyerah.

"Baiklah. Kita sudah membuang banyak waktu di sini. Ayo bersiap pergi," kata Yujin.

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang