Chapter 21: Tanpa Ampun

74 15 0
                                    

Yujin langsung menyadari kalau apa yang ada di depannya itu adalah zombie yang sudah berevolusi. Dia tahu apa yang menyebabkan zombie itu berevolusi jadi monster seperti ini, itu adalah karena sifat aslinya ketika masih jadi manusia.

Berdasarkan pengetahuan yang dia miliki sampai sekarang, seorang manusia yang punya sifat jahat punya potensi lebih tinggi untuk berevolusi menjadi zombie level selanjutnya. 

Yujin sendiri tidak mengerti bagaimana sifat manusia bisa berpengaruh pada perubahan mereka ketika menjadi zombie. Tapi Yujin tak pernah berniat mencari tahunya lebih jauh karena dia sibuk bertahan hidup.

"Grrrhh..." zombie itu mengeluarkan suara geraman yang terdengar seperti geraman singa, atau binatang buas lain. Matanya yang merah seperti diselimuti darah menatap Yujin seolah sudah menetapkan dia sebagai mangsa.

Biasanya Yujin akan jadi lebih waspada dan memilih untuk kabur dulu. Baru memikirkan cara untuk membunuh zombie itu. 

Akan tetapi, sekarang Yujin tak berpikir dirinya perlu bersembunyi dengan kekuatan yang dia punya sekarang.

Yujin mengambil pistolnya dan membidik. Tiba-tiba, zombie level 1 yang sudah berevolusi itu berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi. 

Tanpa membuang waktu Yujin membidik dan menembak.

*BANG!* 

Kepala zombie itu terantuk ke belakang setelah peluru menghantam dahinya. Dia berhenti sesaat karena serangan itu. 

*BANG!*

*BANG!*

*BANG!*

Yujin menembak lagi sebanyak tiga kali sambil berjalan mendekat ke arah zombie itu, dan semua tembakannya mengenai sasaran di tubuh si zombie. 

Si zombie yang menyadari kalau Yujin sudah berada di dekatnya segera melanjutkan lari di tengah rentetan tembakan Yujin. 

"HRAAAHHH!!!" 

Zombie itu juga mengeluarkan suara teriakan dari mulut yang lebar sambil berlari. 

Yujin tahu kalau zombie yang terlihat seperti itu tak akan bisa mati dengan mudah hanya karena tembakan di dahi yang mengenai otaknya. Itu karena dia akan berevolusi menjadi zombie dengan level yang lebih tinggi lagi. 

Yujin tak tahu tentang ini karena dulu dia tidak kembali ke apartemennya. Jika dia tahu lebih awal, maka Yujin akan memilih untuk tidak ke sini. Karena kemungkinan besar orang tua mereka sudah mati dimakan zombie ini.

Tapi sekarang dia sudah ada di sini jadi tak ada gunanya menyesal. Dia hanya harus membunuh zombie ini dan mencari orang tua mereka dengan harapan kecil yang tersisa. 

Yujin menjatuhkan pistolnya karena senjata itu sudah tak efektif lagi sekarang. Yujin mengambil belati dari pinggang nya dan menghampiri si zombie. 

Begitu sudah sangat dekat, zombie itu mengayunkan kedua tangannya yang sudah ditumbuhi cakar panjang. 

*BUAGH!*

Yujin menendang zombie itu tepat di dada dan mendorongnya beberapa meter ke belakang sebelum cakar itu mengenainya. 

Kemudian dia berlari menghampiri zombie itu, mengambil alih inisiatif untuk menyerang. 

Zombie itu berlari lagi ke arah Yujin sehingga jarak mereka terpotong dengan cepat.

Yujin mengayunkan belatinya ke arah tangan si zombie yang terayun ke arahnya. 

*CRAAAT!* 

Tebasan Yujin hampir memutuskan tangan si zombie. Kini tangan kiri zombie itu hanya memiliki dihubungkan oleh sedikit tulang dan daging karena Yujin menebas dengan kekuatannya yang sudah setara empat kali lipat kekuatan manusia biasa. 

Mereka bertarung di tengah koridor apartemen yang sempit. Zombie itu benar-benar menunjukkan karakteristik monster ganas yang hanya tahu cara menyerang karena otak yang rusak. 

Darah dan ludah berceceran dari mulutnya yang lebar, menambah kesan menjijikkan pada zombie ini. 

Sementara itu, Yujin yang sedang bertarung dengannya hanya memasang ekspresi tenang meski sedang berhadapan dengan monster buas ini. Karena dia tahu, dia akan menang. 

Beberapa detik mereka bertarung, zombie itu menderita lebih banyak luka daripada Yujin. 

Tangan kirinya sekarang sudah putus dan jatuh ke atas lantai. Sementara tangan kanannya tinggal sedikit lagi untuk menyusul. 

Yujin menendang kepala zombie itu sampai membentur tembok. Lalu dia menerjang dan mencekik leher si zombie dan menebas satu tangannya yang tersisa dengan belati. 

Yujin menempelkan zombie itu ke tembok dengan mencekik lehernya. Karena kedua tangannya yang sudah putus, zombie itu tak bisa lagi menyerang dan hanya bisa mengayunkan tangannya tanpa arah di samping Yujin. 

Yujin menatap wajah si zombie yang penuh darah dan buruk rupa. Dia menyeringai. 

"Dasar monster jelek," gumamnya. 

*CRAATT!* 

Belati Yujin menembus bagian bawah lehernya sampai ke otak. Ada suara yang hendak keluar dari mulut zombie itu tapi tercekat oleh belati Yujin. 

Melihat kalau zombie itu belum mati, Yujin menarik belatinya dan menusuknya berkali-kali di kepala. 

Sekuat apapun zombie akan mati jika terpisah dengan bagian otaknya, atau ketika otaknya hancur. Sejauh yang Yujin tahu dari kehidupan sebelumnya. 

*CRAATT!*

*CRAATT!*

*CRAATT!*

... 

Setelah menerima berkali-kali tikaman dari Yujin, kepala zombie itu sudah berubah menjadi daging cincang tak terbentuk. Darah dan cairan otak tercecer di dinding, lantai, dan wajah Yujin. 

Dia melepaskan cekikannya pada leher zombie itu dan membiarkannya jatuh di atas lantai. 

[ Kau mendapatkan 15 Exp! ]

Yujin menyeringai puas melihat notifikasi itu. 

Setelah memastikan kalau zombie itu mati dan tak ada lagi zombie di sekitar, Yujin memanggil teman-temannya untuk keluar ke koridor.

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang