Chapter 12: Gadis Gila

137 32 0
                                    

Yujin didorong masuk ke dalam truk bersama teman-temannya. Di dalam truk itu Wonyoung, Rei, Jiwon, dan Gaeul masih belum sadarkan diri dan hanya berbaring di atas lantai truk yang kotor.

Ada seorang pria kurus yang mengawasi mereka. Meski kurus, dia nampak percaya diri karena memegang sebuah pistol. Pria itu berpikir kalau ada apapun yang terjadi, dia hanya tinggal mendodongkan pistolnya ke arah mereka dan itu akan membungkam mereka seketika.

Yujin mendengus dan mengutuk di dalam hatinya. Sayangnya Yujin masih ingin tahu siapa orang-orang misterius ini. Kenapa mereka bisa memiliki persiapan sebagus ini padahal bencana zombie ini baru terjadi beberapa jam saja?

Dia tidak melawan karena ingin megetahui itu. Dan jika mereka membawanya ke tempat persembunyian mereka, maka kemungkinan besar dia juga bisa mendapatkan persediaan senjata api dan amunisi mereka.

Kedua hal itu merupakan hal yang sangat penting di dunia yang sudah jadi seperti ini. Karena itu alih-alih merasa takut karena diculik, Yujin merasa kalau ini adalah peluang langka yang menguntungkan untuknya.

"Hei, setelah kulihat-lihat, kalian semua cantik-cantik."

Ketika Yujin sedang fokus dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba pria kurus itu mengatakan sesuatu yang membuat dia mendongak.

Yujin melihat tatapan mata penuh nafsu dari pria itu. Matanya menatap ke arah teman-temannya yang masih pingsan dengan kurang ajar.

Gigi Yujin menggertak melihat apa yang dia lakukan. Di dalam hatinya sudah berkecamuk keinginan untuk menusuk kedua bola mata pria itu dengan garpu lalu menariknya keluar.

Tapi dia tak bisa melakukan itu dulu sebelum sampai di markas mereka. Sekali lagi Yujin mengerahkan segenap kemampuan untuk menahan amarahnya ketika teman-temannya dan dirinya dipandang dengan cara yang kurang ajar.

"Fuuuhh..." Yujin menghembuskan napas panjang. 'Tenanglah, Yujin. Ketika kau sudah bisa mendapatkan lokasi senjata dan amunisi mereka, kau akan punya kesempatan untuk membunuh mereka semua.'

Yujin mencoba untuk menenangkan diri dengan cara yang sudah dia kembangkan di kehidupannya yang sebelumnya. Yaitu berbicara dengan dirinya sendiri dari sudut pandang orang ketiga. Dengan begitu dia akan merasa lebih tenang.

Pria itu juga menatap Yujin dengan seringai menjijikkan yang menampakkan gigi yang menguning.

"Apa yang kau lihat?" Yujin bertanya dengan nada dingin. Tatapannya nampak menajam seperti pisau yang siap meluncur ke jantung pria itu.

Si pria kurus sebenarnya merasa kaget dengan tatapan itu. Mata itu seperti mata seseorang yang sudah melewati banyak kesengsaraan dan kesulitan. Dan bukan tatapan mata seorang gadis yang ketakutan karena diculik.

*Gulp.*

Pria itu menelan ludah yang tiba-tiba terasa sangat keras. Tapi dia tak ingin terlihat kaget di depan Yujin - yang merupakan tawanannya dan harusnya takut padanya - jadi pria itu menguatkan suara untuk membalas.

"Jalang sialan! kau berani menatapku seperti itu?!"

Pria itu berdiri dan mendekat ke arah Yujin. Selama itu Yujin masih terus menatapnya tanpa mengalihkan tatapan.

*DAKK!*

Pria itu menggunakan gagang pistolnya untuk memukul pipi Yujin. Membuat kepalanya terantuk ke samping.

Yujin merasakan rasa besi di dalam mulutnya, pertanda kalau sekarang ada darah di dalam mulutnya.

Tapi, alih-alih menangis atau kerakutan seperti yang pria itu harapkan, Yujin mengarahkan tatapan yang sama seperti sebelumnya ke arah pria itu.

Ditambah dengan seringai buas di bibir yang diselimuti darah, Yujin terlihat seperti binatang buas yang terluka.

Pria itu menatap Yujin dengan mata melebar. Dia tak percaya pada apa yang dia lihat.

Bagaimana gadis ini bisa seberani ini di hadapannya yang memegang pistol dan jelas-jelas bisa menyiksanya jika dia mau? Pria itu tak tahu.

Kemungkinan kalau Yujin merupakan gadis yang telah terlahir kembali, dengan pengalaman bertahan hidup di dunia yang hancur, tentu saja tak akan pernah terlintas di pikirannya.

"D-Dasar gadis gila!"

Merasa kalau dia sudah tak punya kuasa lagi untuk memberikan ancaman pada Yujin, pria kurus itu mundur dan duduk kembali di kursinya.

Secara tak sadar, dia juga mengambil jarak lebih jauh dari Yujin. Dia juga menghindari untuk menatap mereka dengan tatapan yang kurang ajar seperti tadi.

~~~

Yujin memperkirakan kalau mereka berkendara sekitar sepuluh menit sejak lokasi kejadian.

Karena jendela truk yang ditutup rapat, Yujin tak bisa melihat rute mereka.

Tapi itu tak penting. Karena  dia tahu kalau dia bisa menemukan jalan untuk kembali nanti.

Sayangnya, keberadaan mereka di sini juga beraeti kalau waktu untuk pulang dan menemui orang tua mereka jadi makin lama. Itu membuat Yujin merasa cemas. Dan teman-temannya pasti akan merasakan kecemasan yang lebih parah dari pada dia.

Yujin tahu kalau dia pasti bisa mengalahkan pria kurus yang memegang pistol itu. Lalu kabur dengan melompat dari truk ini. Dengan kekuatan misterius bernama Anugerah Sistem yang dia miliki Yujin yakin itu bukan masalah.

Tapi, teman-temannya tak punya kekuatan itu. Dan mereka juga bukan orang-orang yang sudah terbiasa dengan tindakan jahat manusia lain. Mereka tak akan tahu apa yang harus dilakukan tanpa kehadirannya.

Akan lebih baik kalau dia memikirkan cara untuk meloloskan mereka semua secara diam-diam. Dengan cara yang lebih baik dan lebih aman. Selain itu dia juga bisa mengambil senjata yang dimiliki orang-orang ini.

Seorang pria besar membuka pintu truk.

"Bangunkan dan turunkan mereka!" Katanya.

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang