Chapter 10: Gagasan Untuk Pulang

139 38 0
                                    

Yujin adalah yang pertama kali masuk ke dalam minimarket itu dengan parang di tangannya. Sambil menoleh ke kanan dan kiri Yujin bersiap untuk mengayunkan parangnya kepada apapun yang muncul dari balik rak makanan. 

Akan tetapi ternyata tak ada zombie yang menyambutnya. Hanya ada bagian tubuh dan mayat yang berserakan mengeluarkan aroma anyir darah. 

'Sudah kuduga.'

Yujin sudah menduga kalau hampir semua zombie itu memang tak ada disini. Tapi meski begitu dia tetap harus berhati-hati. 

"Aman," kata Yujin sambil menoleh ke belakang. 

Mendengar itu, teman-temannya bergegas masuk ke dalam. Begitu mereka ada di dalam minimarket itu, mereka langsung mencari berbagai makanan yang bisa bertahan cukup lama dan memasukkannya ke dalam tas ransel. 

Yujin, sebagai satu-satunya orang yang tahu apa yang akan terjadi, mengatakan pada mereka untuk cepat. 

Yujin menoleh ke arah jam dinding yang ada di minimarket itu dan melihat kalau waktu sudah menunjukkan pukul 10.00. 

Itu artinya tinggal dua jam lagi sampai para tentara dari pihak militer sampai ke kota ini. 

Akan tetapi, saat itu jugalah akan ada bencana yang datang. Sosok zombie level 2 yang telah berevolusi jadi zombie level 2,5 itu akan muncul dan menyerang para tentara. 

Lalu, kekacauan pun terjadi dan bertambah parah setiap detiknya. 

'Aku harus membawa mereka ke tempat aman sebelum itu terjadi.' 

Itulah rencana yang ingin Yujin lakukan. Begitu peristiwa itu terjadi, gedung olahraga Roselle tidak akan jadi tempat yang aman lagi. 

Jadi dia harus bergegas untuk mengemas makanan sebanyak mungkin dan pergi dari tempat itu. 

"Yujin." 

Pada saat Yujin sedang larut dalam pikirannya sendiri, Rei tiba-tiba sudah ada di sebelahnya. 

Yujin menoleh dan mendapati raut wajah Rei yang nampak gusar. 

"Ada apa, Rei?" Yujin bertanya. 

"Uhm... Kapan kita akan pulang?" 

Mendengar pertanyaan Rei, Yujin mengedipkan mata dengan cepat selama beberapa saat. 

Pulang. Kata itu rasanya sudah sangat lama tak dia dengar. Sebagai orang yang sudah bertahan lima tahun di kehidupan sebelumnya, Yujin sudah melupakan banyak hal karena fokus untuk bertahan hidup. 

Salah satu yang sudah dia lupakan karena hanya akan memberikan rasa sakit ketika mengingatnya adalah rumahnya.

Yujin bahkan tak sempat untuk pulang ke rumah ketika bencana ini terjadi karena dia terlalu takut untuk bergerak. Dan dia menyesali setiap detik hidupnya setelah itu. 

Tapi kini semua telah kembali ke awal. Jadi Yujin masih punya kesempatan untuk menemui dan menyelamatkan kedua orang tuanya. 

Meski kemungkinan itu kecil, dengan semua yang dia miliki sekarang Yujin punya peluang yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. 

Maka, Yujin memantapkan hatinya. 

"Kita akan pergi sebentar lagi!" Kata Yujin. 

Mereka harus naik bus untuk pulang dan pergi ke sekolah.  Sekarang tak mungkin ada bus yang beroperasi tapi Yujin sudah bisa mengemudikan mobil berdasarkan pengalamannya selama lima tahun di kehidupan yang lalu. 

Jadi itu bukan masalah. Mereka hanya harus menemukan mobil yang bisa berfungsi. 

Mendengar ucapan Yujin, ada raut lega pada wajah Rei. Yujin kemudian menyadari kalau ternyata Jiwon dan Wonyoung pun sedang menantikan jawaban akan pertanyaan itu dari Yujin. Mereka juga ingin kembali pulang. 

Namun Gaeul hanya menoleh singkat. Dia nampak tak terlalu peduli. 

Yujin memutuskan untuk tak mengganggunya karena mungkin ada alasan khusus kenapa Gaeul tidak khawatir tentang rumahnya. 

"Apa kau yakin kalian bisa pergi dari sini?" Baru setelah beberapa saat, Gaeul berbicara. "Kalian lihat apa yang terjadi di luar, kan? Bagaimana kalau monster zombie raksasa itu tiba-tiba muncul di tengah jalan?" 

Apa yang Gaeul katakan memang sangat mungkin terjadi. Kata-katanya membuat Rei, Wonyoung, dan Jiwon terdiam dengan wajah takut.

"Tidak usah khawatir soal itu," sahut Yujin. "Kita bisa mencari mobil yang cepat untuk pulang. Dengan begitu kita juga bisa lolos dengan mudah kalau ada zombie yang muncul."

Yujin merasa cukup percaya diri. Selain dia punya kemampuan menyetir yang baik, dia juga punya Anugerah Sistem. 

Wonyoung, Rei, dan Jiwon menatapnya dengan heran. 

"Kau bisa mengemudikan mobil?" Tanya Wonyoung. Di ingatannya, Wonyoung tak pernah tahu kalau Yujin bisa mengemudi. 

"Uhh..." Yujin berusaha mencari alasan. "Aku sudah belajar mengemudi." 

Mereka masih menatap Yujin dengan skeptis. Tapi Yujin segera membuyarkan tatapan itu dengan kata-katanya. 

"Sudahlah. Itu tak penting. Yang penting sekarang kita harus cepat bersiap untuk pulang. Kita harus bertemu orang tua kita, kan?" 

Karena dia menyebut tentang orang tua mereka Wonyoung, Rei, dan Jiwon langsung melupakan kebingungan mereka. 

Mereka kembali mengemasi makanan dan barang-barang lain yang mereka pikir akan berguna di perjalanan. 

Gaeul memutuskan untuk ikut bersama mereka dan keempat gadis itu langsung setuju. 

Setelah itu mereka keluar dari minimarket itu dengan ransel yang penuh. Setelah itu, Yujin melihat sebuah mobil SUV yang kuat dan cepat. 

Yujin sama sekali tak tahu tentang mobil sebelumnya. Tapi di kehidupan sebelumnya dia dipaksa harus tahu bagaimana memilih mobil yang benar untuk memaksimalkan kesempatan bertahan hidupnya. 

Wonyoung, Rei, Jiwon, dan Gaeul hanya menatap dengan kagum ketika Yujin menjebol kaca depan mobil dengan siku, kemudian masuk dan mengotak-atik dashboard sampai akhirnya mobil itu bisa menyala. 

"Nah, ayo masuk!" Kata Yujin. 

Keempat gadis itu terlepas dari kekaguman mereka dan masuk ke mobil. 

Mobil SUV yang sekarang jadi milik mereka itu bergerak membelah jalanan yang dipenuhi kehancuran. Dengan Yujin yang bertekad untuk membawa teman-temannya dengan selamat. 

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang