Chapter 43: Pertarungan Di Hutan (1)

15 4 0
                                    

Zombie wanita itu terus menoleh ke sekitar untuk menemukan apa yang ia inginkan. Akan tetapi ia belum juga melihat gadis itu datang meski sudah beberapa menit berlalu. Bukankah ini artinya ia hanya harus membunuh gadis berambut pendek yang berada di genggamannya saat ini?

Si zombie wanita menoleh dengan seringai mengerikan menghias wajah. Matanya menatap ke arah Chaewon yang terlihat tersiksa karena ia cekik.

"Temanmu itu adalah teman yang buruk," kata si zombie wanita. "Dia meninggalkanmu untuk mati di sini dan menyelamatkan dirinya."

Meski Chaewon tahu kalau hal itu tidak mungkin terjadi tapi ketika dia berhadapan dengan maut pikiran gadis itu jadi teracak dan tak menentu. Sebuah pemikiran tercipta, mungkin saja Yunjin dan Gaeul memang pergi meninggalkannya untuk menyelamatkan diri. 

Si zombie wanita tertawa. "Nasibmu sungguh malang gadis kecil. Yah, aku tak begitu peduli karena aku bisa mencarinya sendiri. Aku hanya menyanderamu untuk melihat seberapa tersiksanya dirimu saat ini." 

Air mata mulai turun dari mata Chaewon. 'Mungkin aku akan mati sekarang? Setelah semua yang aku lalui untuk bertahan hidup?' 

Kehidupannya tidak pernah mudah semenjak bencana ini terjadi dan mengubah semua orang jadi zombie buas. Chaewon harus membunuh kedua orang tuanya sendiri untuk bisa bertahan hidup dan sekarang ia harus mati hanya beberapa hari setelah itu. Bukankah itu artinya semua yang dia lakukan adalah hal yang sia-sia?

Aroma busuk dari mulut si zombie wanita itu menyeruak ke hidung Chaewon ketika ia mendekatkan wajahnya dan membuka mulutnya hendak menggigit wajah Chaewon. Ketakutan terpancar jelas di wajah Chaewon dan membuat seluruh tubuhnya lemas. Suara tangisannya terdengar sendu dan pelan, suasana hutan yang sepi dan gerimis yang mulai turun membuat pemandangan itu semakin memilukan. 

Zombie wanita itu membuka mulutnya yang dua kali lebih lebar daripada mulut manusia biasa. Chaewon bisa melihat tenggorokannya yang gelap seperti jurang tak berbatas, bersiap menelannya hidup-hidup.

Chaewon memejamkan matanya karena ketakutan. 

Tapi sebelum gigi-gigi itu menyentuh wajah Chaewon sebuah pisau menancap di kepala zombie wanita itu dari samping. 

"AARRRRRGHHHH!!!" 

Ia mengeluarkan suara teriakan lantang yang mengganggu dan menggetarkan dedaunan. Teriakan itu adalah gabungan dari rasa sakit dan amarah. Cengkeramannya di leher Chaewon jadi makin kuat, membuat gadis itu semakin menderita.

Zombie wanita itu menoleh ke sana kemari untuk melihat siapa orang yang berani-beraninya melemparkan pisau itu padanya. Kemudian, ia melihat Gaeul berjalan dari balik pepohonan.

Gaeul menekan kedua bibirnya bersamaan membentuk garis lurus untuk menahannya ketakutan. Jika ia tidak melakukannya maka dia hanya akan bergetar. Kedua tangannya pun tergenggam erat di samping tubuh.

"KAU!" Zombie wanita itu berteriak marah. 

"Kemari kalau kau berani, zombie sialan!" Gaeul berkata menantang dengan lantang. 

"GRRHHH!!!" Zombie itu menggeram kemudian melompat dari batu tinggi tempat ia berada. Chaewon yang masih ada di tangannya nampak menderita. 

Tatapan zombie wanita itu kini tertuju lurus ke arah Gaeul yang berdiri mencoba terlihat seberani mungkin. Chaewon di tangannya sudah pasrah dan hampir pingsan karena suplai oksigen ke kepalanya hampir habis. 

Karena tatapan zombie wanita itu terus tertuju ke arah Gaeul, ia tak menyadari Yujin yang datang menyelinap dari belakangnya. Yujin melompat dari tempatnya bersembunyi lalu menempelkan ujung shotgunnya ke arah lengan panjang si zombie yang mencengkeram Chaewon. 

*BANG!* 

*Cklek!* 

*BANG!* 

Yujin menembak lengan si zombie wanita, mengokang shotgun secepat kilat kemudian menembak lagi. Dua tembakan shotgun dari jarak yang sangat dekat langsung memutuskan lengan si zombie wanita. Chaewon jatuh ke tanah dan Yujin langsung memegangnya. 

Si zombie wanita mengayunkan tangannya yang lain berusaha untuk meraih Yujin namun Yujin sudah melompat mundur sambil membawa Chaewon.

*BANG!*

*BANG!*

*BANG!*

...

Tembakan demi tembakan menghujani si zombie wanita dari pistol di tangan Gaeul, dan Wonyoung. Semua peluru itu membuatnya kesulitan bergerak. 

Yujin membawa Chaewon menjauh ke tempat Eunchae dan Rei menunggu. Dia melepaskan tangan si zombie wanita dari leher Chaewon sehingga Chaewon kini bisa bernapas dengan mudah. 

"Bawa dia ke tempat yang aman. Dan berikan pisau kalian," kata Yujin. 

Rei, Yunjin dan Eunchae langsung memberikan pisau mereka. Yujin memakai satu pisau di pinggangnya lalu memegang pisau yang lain. Pisaunya sendiri sudah digunakan untuk menyerang kepala di zombie wanita tadi. 

Tanpa mengatakan apapun lagi Yujin langsung bergerak kembali ke arah si zombie wanita itu karena memikirkan tentang keadaan Gaeul dan Wonyoung. 

Yujin tahu kalau rencana ini sangat beresiko karena dia harus membiarkan Gaeul dan Wonyoung untuk mengalihkan perhatian si zombie wanita ketika dia menyelamatkan Chaewon. Tapi kalau tidak begitu nyawa Chaewon bisa lebih terancam lagi jika Yujin melakukan konfrontasi langsung dengannya. 

Sekarang setidaknya satu tahapan dari rencana mereka berhasil. Chaewon berhasil Yujin selamatkan dan tidak jadi meregang nyawa di tangan zombie wanita itu. 

~~~

Di sisi lain, si zombie wanita masih terus menerima tembakan dari Gaeul dan Wonyoung. Namun sayangnya peluru di pistol mereka bukannya tak terbatas. Setelah beberapa detik terus menembak, akhirnya mereka kehabisan peluru. 

Akan tetapi si zombie masih belum tumbang. Lubang peluru di sekujur tubuhnya mendadak tertutup dengan sendirinya dan tangannya yang terputus tumbuh kembali dan pisau yang menancap di samping kepalanya terjatuh ke tanah. Zombie itu punya kemampuan regenerasi. 

Wonyoung dan Gaeul yang melihat itu melebarkan mata mereka. 

"Sial!" Gaeul mengumpat. Kemudian langsung mengambil pisau dari pinggangnya. 

Namun Wonyoung tak bisa secepat itu mengendalikan diri, sehingga dia hanya bisa membeku dalam ketakutan. Melihat itu Gaeul langsung berdiri di depan Wonyoung. 

"Larilah, Wonyoung!" kata Gaeul.

Mata Wonyoung bergetar. "A-Aku tidak bisa-"

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya si zombie wanita sudah berlari ke arah mereka dengan mata merah terbakar amarah dan gigi menggertak. Kedua tangannya yang panjang berayun seperti pecut ke arah mereka. 

*CRAAT!!!*

*CRAAT!!!*

Darah terciprat ke udara setelah sesuatu tercabik.

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang