Yujin menatap zombie raksasa di bawah dari balkon apartemen Wonyoung di lantai lima. Wajahnya tak setenang seperti biasa menandakan kalau ada sesuatu yang cukup mengganggu di benaknya.
Dari dalam apartemen Wonyoung, Rei, Jiwon, dan Gaeul menatap ke arah Yujin dengan pandangan cemas, gelisah dan takut; mereka sangat mengkhawatirkan jika ada sesuatu yang akan terjadi kepadanya.
Meski mereka sudah melihat bagaimana kemampuan Yujin yang sudah menjaga mereka tetap hidup sampai saat ini, tetap saja mereka akan merasa cemas setiap kali melihat Yujin berniat menghadapi zombie seorang diri.
Yujin tiba-tiba berbalik dan masuk kembali ke dalam apartemen. Tanpa kata-kata dia mengambil sebuah shotgun dan beberapa peluru lalu memasang belati di pinggangnya. Untungnya mereka sempat membawa beberapa senjata ke sini untuk berjaga-jaga.
"Tetap di dalam," kata Yujin dengan nada tegas. "Aku akan membereskannya dan kita bisa pergi dari sini sebentar lagi."
"Hati-hati, Yujin," kata Jiwon dengan nada cemas yang terdengar begitu kental.
Yujin menoleh ke arahnya dan tersenyum. Senyumannya terlihat kecil namun tegas, seolah ia yakin kalau apapun yang terjadi dia akan membunuh zombie raksasa itu dan benar-benar membawa mereka keluar dari sini dengan aman.
Zombie level 2,5 itu berteriak dan menggeram sambil mengunyah zombie-zombie kecil level 1 di sekitarnya untuk memulihkan diri.
Yujin tahu jenis zombie yang ini. Dia bisa menyembuhkan diri hanya dengan memakan atau meminum darah zombie lain. Itu bisa jadi masalah jadi Yujin harus menyerangnya dengan cepat tanpa memberikan kesempatan untuk zombie itu menyembuhkan diri.
Yujin meletakkan tangannya di tepi balkon, menggenggamnya erat. Ia menghela nafas seolah untuk mempersiapkan diri; kemudian mendorong tubuhnya dengan tangan itu.
Dia melompat lalu mendarat di atas tanah dengan suara debum yang cukup untuk membuat zombie raksasa level 2,5 itu menyadari keberadaannya.
Si zombie menoleh, dengan mata merah darahnya ia menatap Yujin. "Grhh..."
Si zombie mengerang lalu merentangkan satu tangan ke arah Yujin. Namun Yujin - yang sudah tahu apa yang akan zombie itu lakukan dan punya kekuatan empat kali manusia normal - tidak merasa khawatir.
Sebuah tulang berbentuk runcing sepanjang 30 cm melesat dari telapak tangan zombie itu ke arah Yujin dengan kecepatan tinggi. Namun Yujin segera menghindar ke samping dengan menelengkan kepala karena dengan kekuatannya saat ini dia bisa melihat dengan jelas jalur dari tulang tajam itu sehingga bisa menghindar dengan mudah.
Tulang itu melesat di samping pipinya dan menancap pada sebuah pohon di belakang Yujin. Yujin berlari ke arah zombie itu sambil mengokang shotgun.
*CKLEK!*
Merasa tertantang, si zombie level 2,5 menerjang ke arah Yujin. Tulang-tulang tajam keluar dan menyelimuti tangannya. Ketika jarak mereka sudah dekat zombie itu langsung mengayunkan tinju berbalut tulang ke arah Yujin.
Namun sekali lagi, Yujin bisa melihat serangan itu dengan mudah dan melompat ke samping untuk menghindar.
*BOOM!*
Tinju si zombie pun menghantam tanah dan menyebarkan serpihan tanah ke sekitar. Di sisi lain, Yujin mendapat celah untuk menggunakan shotgunnya.
Ia membidik tengkuk si zombie yang merupakan kelemahannya; akan tetapi insting si zombie ternyata cukup bagus. Ia mengangkat tangan yang berlapis tulang sebelum Yujin menembak.
*BANG!*
Alhasil, tembakan Yujin hanya mengenai tangan itu; menghancurkan tulang pelapis dan sebagian dagingnya. Si zombie menoleh, menatap Yujin dengan mata yang nampak marah lalu mengayunkan tangannya yang satu lagi.
Yujin melompat mundur sambil mendecakkan lidah. 'Brengsek! Padahal sedikit lagi!'
"GRRUAAAHHH!!!" Si zombie berteriak begitu keras; suaranya menjadi gema mengerikan di sekitar gedung apartemen. Lalu semua zombie kecil level 1 yang ada di sekitar berlari dari tempat mereka kembali ke arahnya.
Yujin menoleh ke sekitar dan menyadari kalau dia sekarang berada di situasi yang gawat. Di apartemennya Wonyoung, Rei, Jiwon, dan Gaeul yang melihat keadaan Yujin yang terkepung oleh zombie tersentak ketakutan; mereka merasa seolah napas mereka telah terhenti.
Namun, meski terlihat terjebak di dalam situasi itu Yujin tidak merasa ketakutan atau panik. Dia tetap tenang, mengokang shotgun di tangannya kemudian melesat ke arah zombie level 2,5 itu.
Para zombie level 1 itu bukan masalah. Yujin bisa membereskan mereka dengan mudah meski jumlah mereka ada puluhan. Yang jadi masalah sekarang adalah si zombie level 2,5 itu karena dia bisa mengendalikan yang lain dan bisa menyembuhkan diri.
Jadi, Yujin tetap berpaku pada rencananya sejak awal yaitu membunuh si zombie level 2,5 secepat mungkin.
Yujin kini menggunakan segenap kekuatan dan kecepatannya untuk mendekati si zombie level 2.5. Zombie itu mengeluarkan tulang-tulang tajam untuk menutupi tangannya dan menggunakannya untuk menyerang Yujin.
*BOOM!*
*BOOM!*
*BOOM!*
*BOOM!*
*BOOM!*
Pukulan si zombie level 2,5 menghantam tanah, pohon, dan dinding namun tak ada yang bisa mengenai Yujin.
Yujin meliuk dan menghindar hingga akhirnya dia melihat adanya kesempatan; dia menempelkan ujung shotgunnya ke lengan si zombie yang tak terbungkus tulang lalu menembak.
*BANG!*
Tembakan shotgunnya menghancurkan daging lengan kiri si zombie raksasa dan menjatuhkan lengannya.
*CKLEK!*
Yujin segera mengokang shotgun kemudian menembak lagi.
*BANG!*
"UAARRGHH!"
Kali ini dia menghancurkan setengah dari wajah zombie itu, membuatnya mengeluarkan suara teriakan penuh derita.
Namun, karena terlalu fokus untuk menyerang si zombie level 2,5 Yujin tak menyadari kalau para zombie level 1 sudah sangat dekat dengannya.
Tiba-tiba saja salah satu zombie;memegang kakinya sehingga membuatnya terjatuh. Shotgunnya terlepas dari genggaman dan terguling di tanah.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
(IVE) Rebirth In Apocalypse
FanficAhn Yujin kembali ke lima tahun setelah kematiannya yang menyakitkan. Pada saat itu, bencana zombie itu baru saja dimulai. Yujin tidak hanya kembali sendirian. Tapi dia juga kembali membawa sebuah kekuatan misterius yang membuat perubahan besar dal...