Chapter 45: Pertarungan Di Hutan (3)

13 4 0
                                    

Yujin melesat dan dalam sekejap mata sudah berada tepat di depan si zombie wanita. Dia bisa melihat kalau si zombie wanita juga melebarkan mata, terkejut melihat kecepatan Yujin. 

Tanpa memberikannya kesempatan untuk memikirkan langkah selanjutnya, Yujin langsung menebaskan kedua pisaunya secara bersamaan, Kilatan-kilatan cahaya yang bergerak cepat hasil dari pantulan sedikit sinar matahari yang tersisa menjadi tanda serangan Yujin. 

Darah terciprat ke tanah, udara, serta tanaman di sekitar. Semuanya merupakan darah si zombie wanita. 

Namun si zombie tidak hanya akan diam saja membiarkan Yujin menebasi tubuhnya. Ia menggerakkan kedua tangan yang sudah membengkak dua kali lipat ke arah Yujin. Bukan hanya kekuatannya bertambah tetapi kecepatan tangan itu juga bertambah. 

Yujin yang terlalu fokus menyerang tidak menyadari kedatangan tangan-tangan itu. 

*BAKK!* 

"Argh!" 

Tangan kiri si zombie berhasil mendaratkan pukulan di rusuk kanan Yujin, membuatnya mengerang kesakitan. 

Merasa kalau situasi mulai berbahaya, Yujin memutuskan untuk mengakhiri serangan dan melompat mundur dulu untuk sementara. Dia meringis merasakan denyutan sakit di rusuk kanannya. Tapi Yujin yakin pukulan itu tidak menyebabkan sampai rusuknya patah. 

Itu pasti karena dia memiliki Anugerah Sistem. Kalau dia tidak punya itu, maka dia tidak hanya akan mengalami rusuk yang patah sekarang tapi bahkan mungkin sudah mati. 

Si zombie wanita yang jadi musuhnya pun terlihat ragu untuk menerjang langsung setelah melihat bagaimana kecepatan dan kekuatan Yujin. Jadinya, mereka berdua hanya saling berhadapan dan menatap satu sama lain dengan mata penuh persiapan. 

'Dia kuat.' Yujin mulai merasa cemas. 'Tapi, aku masih punya 'itu' jika situasi memburuk.' 

"Grhhaaaaa!!!" si zombie wanita mengangkat sebuah batu besar yang berada di dekatnya dengan sangat mudah. Kemudian ia berlari ke arah Yujin dengan membawa batu itu. 

Yujin segera menghindar ke samping. Si zombie yang sudah menduga kalau Yujin akan menghindar ke arah itu langsung melemparkan batu tersebut ke arahnya. 

'Sial!' Yujin tahu dia tak bisa menghindar sekarang. Dia menyaksikan batu itu mengarah ke kepalanya dan akan menemukannya jika dia tidak melakukan sesuatu. 

Dalam momen berbahaya yang berlangsung selama beberapa saat itu Yujin mengingat kalau dia masih punya kartu as yang masih dia simpan. Jadi, tanpa berpikir lebih lama lagi Yujin segera menggunakan kartu as itu. Dia merentangkan ke depan dan menggunakan pikirannya untuk mendorong batu itu. 

Gelombaang energi berwarna kebiruan yang sangat samar terlihat keluar dari telapak tangan Yujin dan membentur batu tersebut, mendorongnya kembali ke arah ia datang. 

Si zombie wanita melebarkan mata terkejut karena tiba-tiba batu itu berbalik ke arahnya. Kemudian ia menggunakan tangan besarnya untuk menghantam tanah dan melontarkan tubuhnya ke atas pohon. 

'Apa yang terjadi?!' si zombie menatap ke arah Yujin yang masih berdiri sambil merentangkan tangan. Ia yakin kalau Yujin telah menggunakan semacam kekuatan untuk mendorong batu tersebut. 

Tiba-tiba tatapan Yujin tertuju pada si zombie. Mata Yujin terlihat seperti bilah tajam yang bisa menebasnya jadi potongan-potongan kecil. 

Yujin bergerak sangat cepat, dalam sekejap mata Yujin sudah berada di depan si zombie, dia langsung menebaskan pisaunya dari dua arah berbeda. 

Darah menyembur ke udara dan zombie itu terjatuh ke tanah. Yujin menyusul tanpa memberikan ia kesempatan kemudian menusukkan kedua pisau ke dada di zombie. 

"ARGHHH!!!" si zombie sekali lagi mengeluarkan teriakan pilu. 

"Aku akan mengakhiri penderitaan ini segera," kata Yujin diiringi senyuman kejam. 

Yujin menebas leher, menusuk jantung si zombie dan bagian tubuh lain dengan kecepatan luar biasa. Si zombie wanita bahkan tidak tahu bagian mana saja di tubuhnya yang terluka karena terlalu banyak dan rasa sakit yang ia rasakan tersebar di mana-mana. 

*CRAAT!*

*CRAAT!*

Yujin berhasil memisahkan kedua lengan besar si zombie dari tubuhnya. Kini si zombie sudah kehilangan sebagian besar kekuatan yang ia miliki. 

Yujin berhenti setelah merasa sudah menimbulkan cukup luka. Si zombie wanita juga sudah tidak lagi bisa bergerak dan hanya bisa melihat langit yang menurunkan hujan dengan tatapan putus asa. 

Yujin menempelkan bilah pisau di leher si zombie. "Katakan padaku siapa yang memerintahkanmu."

Mata si zombie menatap ke arah Yujin, lalu ia menyeringai. "Ternyata kau sangat kuat. Pantas saja, 'Dia' tidak salah menganggapmu sebagai ancaman." 

"Siapa 'Dia' yang kau maksud? Katakan padaku!" 

"Kau akan bertemu dengannya cepat atau lambat," kata si zombie. "Mungkin sekarang kau cukup kuat. Tapi 'Dia' jauh lebih kuat daripada kau." 

"KATAKAN SIAPA DIA!" Yujin mulai kesal. 

"Aku tidak akan mengatakannya. Bunuh saja aku." 

*CRAAAT!* 

Yujin yang sudah marah tidak menunggu lama lagi sebelum dia menyayat leher si zombie, memenggal kepalanya begitu saja. 

Yujin kemudian berdiri dan menatap langit, membiarkan hujan membasuh darah dari tubuhnya. 

Meski dia sudah berhasil membunuh zombie itu Yujin tidak merasa lega. Zombie itu hanya membawa kekhawatiran yang lebih besar untuknya. Siapa sosok yang memerintahkannya? Bagaimana 'Dia' bisa tahu kalau Yujin adalah seseorang yang kembali dari masa depan? Siapapun sosok itu tentunya bukan manusia biasa. Bahkan bisa jadi kalau 'Dia' lah yang menyebabkan bencana ini terjadi. 

"Yujin, kau baik-baik saja?" Wonyoung keluar dari balik semak dengan tatapan cemas. 

Yujin mengangguk diiringi senyuman tipis. "Ya."

Mendengar itu, Wonyoung menghela napas lega. "Syukurlah." 

Yujin. mengikuti Wonyoung ke arah mereka semua berteduh di dalam gua yang tadi dipakai oleh Rei, dan Eunchae berlindung dan memutuskan beristirahat setelah pertarungan yang melelahkan tadi. 

~~~

(IVE) Rebirth In ApocalypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang