Layar laptop itu menyala menunjukkan sebuah dokumen di dalamnya. Yujin menatap setiap kalimat yang tertulis pada dokumen itu dan membaca dalam hati.
'Project Re:Evolution.'
Dalam dokumen itu banyak tulisan yang ditutupi oleh sesuatu berwarna hitam sehingga Yujin tak bisa membacanya. Dia merasa begitu kesal tapi karena tak bisa melakukan apapun tentang itu sekarang, dia memilih untuk membaca bagian-bagian yang terbaca saja.
'Project untuk mengembangkan... dengan begitu potensi manusia... pengorbanan perlu dilakukan untuk itu...
Subject mengalami gejala yang menunjukkan perubahan negatif. Meski begitu, eksperimen harus tetap dilakukan karena...'
*BRAAK!*
Yujin memukul meja karena dia tak bisa menahan rasa frustasi melihat potongan-potongan dokumen yang dipotong-potong itu. Tapi setidaknya dia bisa mendapatkan sesuatu.
Jadi, ada orang-orang yang berniat melakukan eksperimen pada manusia untuk membuat manusia mengalami semacam evolusi. Itu adalah apa yang Yujin bisa dapatkan dari semua potongan informasi itu.
Lalu, mereka mengalami kegagalan. Tapi tetap saja proyek eksperimen ini dilanjutkan untuk suatu alasan yang bernama pengorbanan.
'Jadi merekalah yang menyebabkan semua ini terjadi.'
Informasi ini tak bisa Yujin dapatkan di kehidupannya sebelum ini. Dulu dia hanya bisa terus bertanya-tanya tanpa memahami apa yang terjadi.
Tapi sekarang ketika dia sudah mendapatkan sesuatu, Yujin akhirnya merasa kalau dia sudah lolos dari lubang gelap ketidaktahuan tentang penyebab bencana ini.
*KNOCK!*
*KNOCK!*
*KNOCK!*
Suara ketukan di pintu mengejutkan Yujin. Dia menoleh ke arah pintu dengan wajah kaget. Namun secepat mungkin menenangkan hatinya.
Yujin mengambil pistol yang ada di atas meja dan mencabut belati yang menancap di kaki pria pirang itu.
"Sir, apa aku boleh masuk?" tanya seorang pria yang ada di balik pintu.
Yujin mendekat ke arah pintu dan memegang pegangan pintu dengan erat. Setelah beberapa saat dia menarik pintu itu untuk terbuka lebar.
Pria yang ada di balik pintu membelalak terkejut mendapati wajah Yujin. Tapi dia tak sempat melakukan apapun sebelum belati menancap di tenggorokannya.
Yujin segera menarik pria itu masuk dan membaringkan dia di sebelah mayat kedua pria yang lain. Setelah itu dia mengambil kunci - yang seharusnya merupakan kunci ruangan yang mengurung para tahanan itu - dan keluar dari sana.
Yujin masih berjalan dengan penuh kehati-hatian. Dia kemudian mulai membuka beberapa pintu ruangan yang menahan orang-orang itu setelah membunuh orang yang menjaganya.
Yujin mendapatkan ucapan terimakasih dari orang-orang itu. Tapi Yujin tak hanya mendapatkan itu saja. Dia juga mendapatkan permohonan agar dia membawa dan menyelamatkan mereka.
Orang-orang ini pasti merasa takut dengan apa yang terjadi di luar. Bahkan ketika mereka sudah bebas dari tempat ini, mereka harus menghadapi para zombie.
Sayangnya, Yujin tak mengatakan apapun kalau dia berniat menyelamatkan mereka. Lagipula dia tak bisa menjanjikan apapun di dunia yang sudah hancur ini.
Di kehidupan sebelumnya, pada awal perjalanannya, Yujin selalu ingin menyelamatkan orang-orang kesusahan yang dia temui.
Namun setiap kali dia melakukannya, Yujin hanya melihat lebih banyak orang yang mati di dekatnya. Pada akhirnya Yujin sadar kalau dia tak bisa menyelamatkan banyak orang.
Dia hanya bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan beberapa orang yang ada di dekatnya.
"Maafkan aku. Kalian harus berusaha bertahan hidup sendiri," kata Yujin dengan wajah datar menjawab permohonan mereka. Meski wajah dan suaranya datar, tapi di dalam hatinya Yujin sedang menahan kesedihan.
"Kau bisa membunuh mereka. Apa kau tak bisa melindungi kami juga? Aku harus mengunjungi ibuku secepat mungkin!"
"Ya! Kalau kau mau melindungi kami, kami akan memberikanmu uang sebanyak yang kau mau!"
Ada dua wanita yang sepertinya adalah kakak adik yang memohon padanya bahkan menawarkan uang. Tapi Yujin tahu kalau di dunia yang sudah berubah ini, uang sama sekali tidak berarti.
"Maaf," balas Yujin. "Aku akan mengatasi orang-orang yang menjaga tempat ini. Tapi untuk selanjutnya kalian harus berusaha sendiri."
Setelah itu Yujin langsung memutar tubuh dan berjalan menjauh. Kedua kakak adik itu hendak memohon lagi tapi usaha mereka dihentikan oleh suara tembakan yang berasa dari depan.
"BAJ*NG*N! KALIAN MENCOBA KABUR?!"
Seorang pria yang mengetahui beberapa pintu ruang tahanan itu terbuka dan beberapa tahanan mereka sudah keluar berteriak marah dan mengangkat senapan ke arah mereka.
Pria itu mulai menembak. Suara tembakannya menggema di dalam gedung ini sehingga semua penjaga yang sedang tidur terbangun.
'Sialan!'
Yujin yang tahu kalau situasi sudah jadi kacau lebih cepat daripada yang dia perkirakan mengumpat dalam hati. Dia kemudian melompat ke samping dan berlindung di balik dinding.
Sayangnya, kedua kakak beradik itu tak sempat melakukannya. Mereka terkena tembakan senapan itu dan jatuh ke lantai dengan tubuh penuh lubang.
Yujin meringis menatap tubuh tak bernyawa mereka berdua. Baru beberapa saat tadi dia berbicara dengan mereka tapi kini semuanya sirna.
'Karena itulah aku tak bisa memberikan janji apapun!'
Yujin menggertakkan gigi. Amarah dalam hatinya membuncah sampai rasanya dadanya ingin meledak.
Dia menunggu dalam diam selama beberapa saat. Pria itu terus menembaki tembok tempatnya berlindung dan melemparkan semua serpihan dinding ke sekitar. Tapi Yujin tetap mempertahankan ketenangannya.
Hingga akhirnya, tembakan itu berhenti secara tiba-tiba. Yujin sudah menanti saat ini. Akhirnya pria itu kehabisan peluru.
Yujin segera keluar dari balik dinding dan membidikkan pistolnya.
*BANG!*
*BANG!*
*BANG!*
...
Yujin menembak pria itu dengan akurat. Setelah beberapa tembakan pria itu jatuh dengan kondisi yang sama dengan kedua bersaudara itu.
Setelah tembakan-tembakan yang menyadarkan penghuninya, gedung itu mulai berubah menjadi medan perang.
~~~
AN: Akhirnya tamat juga season 1. :')
Bisa baca di Karyakarsa yg udar versi tamatnya. Terimakasih. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
(IVE) Rebirth In Apocalypse
FanfictionAhn Yujin kembali ke lima tahun setelah kematiannya yang menyakitkan. Pada saat itu, bencana zombie itu baru saja dimulai. Yujin tidak hanya kembali sendirian. Tapi dia juga kembali membawa sebuah kekuatan misterius yang membuat perubahan besar dal...