03. A Movement

330 36 28
                                    

"Ya Tuhan!" Seokjin hampir jantungan saat dia menyadari kehadiran Kim Taehyung di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan!" Seokjin hampir jantungan saat dia menyadari kehadiran Kim Taehyung di kamarnya.

Taehyung akhirnya menampakan diri lagi.

"Aku jadi penasaran, apa yang orang tuamu ajarkan tentang etiket," Seokjin langsung menyerangnya dengan berkacak pinggang.

Seokjin sedang melakukan stretching karena tubuhnya pegal sedari tadi merajut tanpa istirahat. Tepat saat itu pintu kamarnya terbuka dan Taehyung melangkah masuk ke kamarnya, menatapnya remeh. Tanpa permisi atau mengetuk pintu kamar Jennie.

"Keluargaku adalah keluarga terkaya dan terhormat di Korea Selatan, tentu saja mereka sangat baik mengajarkan etika padaku," ujar Taehyung sombong,

Pernyataan Taehyung itu membuat Seokjin mengendus.

"Dan kau masuk ke dalam kamar orang tanpa mengetuk?! Jadi itu yang kau sebut sopan santun?"

Seokjin nampak sangat geram melihat tingkah Taehyung yang ternyata jauh lebih menyebalkan dari yang dia pikirkan selama ini.

"Ini kamarmu, kenapa juga aku harus menjaga sopan santun," jawab Taehyung santai, dia bahkan menjatuhkan tubuhnya di sofa tunggal warna pink kesukaan Seokjin selama di kamar ini.

Seokjin merotasikan matanya, dia tahu Taehyung memang laki-laki kurang ajar yang perlu di hajar sekali-kali olehnya. Seokjin tidak peduli bagaimana Jennie selama ini bersikap padanya, namun dia tahu apa yang harus dia tegaskan pada Taehyung. Eunchae mungkin memang manja dan seenaknya, tapi adiknya itu 100 kali lipat lebih baik dari sosok di depannya.

"Aku akan mengunci kamarku jadi tidak sembarang orang masuk tanpa permisi," ucap Seokjin dengan galak.

"Aku selalu punya serepnya," jawab Taehyung tidak pedulu.

Sinting kan orang ini?

"Ya Kim Taehyung!" Seokjin berteriak agak keras dengan mulut Jennie karena marah.

"Berisik!" balas Taehyung acuh, dia menekan kedua telingannya seolah ucapan Seokjin hanya gangguan kecil untuknya.

"Grrr..." Seokjin mengepalkan tangan Jennie,

Dia ingin sekali memukul wajah orang di depannya yang duduk dengan santai dan menyilangkan kakinya seakan ini kamar miliknya, belum lagi wajah tengilnya yang luar biasa memuakkan.

"Apa? Kau sepertinya akan meledak? Ayo pukul aku," tantang Taehyung, dia berdiri.

Dan sungguh, jika Seokjin berada di tubuh aslinya, tinggi mereka pasti hampir sama, atau bisa saja Seokjin yang lebih tinggi dari Taehyung. Namun tubuhnya seperti menyusut ditambah bahu serta tubuh Taehyung kini terlihat menjulang tinggi di depannya.

Nyali Seokjin ternyata ikut menciut.

"Mau apa kau ke sini?" Seokjin memalingkan wajahnya sebal, dia mengurungkan niat awalnya.

SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang