Hari itu akhirnya tiba. Yoongi mengabari sehari dan datang ke rumah Seokjin untuk memberitahu kalau Taehyung bersedia untuk datang ke rumah Seokjin. Seokjin senang dan juga bersemangat, dia menyiapkan banyak bahan makanan untuk di masak dan di bantu Eunchae dan ibunya.
Sebenarnya mereka sudah melarang Seokjin untuk banyak bergerak karena kakinya masih sakit dan masih mengenakan kruk untuk membantunya berjalan. Namun bukan Seokjin kalau tidak keras kepala. Dia ingin menyiapkan makanan yang khusus dia sajikan pada Taehyung seperti dulu dia biasa lakukan. Seokjin tidak sabar menantikan kedatangan Taehyung ke rumah sederhananya dan melihat reaksinya saat bertemu Taehyung dalam versi ini.
"Kak, Yoongi-ssi menelfon," Eunchae memberikan ponselnya pada Seokjin di tengah dia memasak.
Seokjin sebelumnya memberikan nomor Eunchae untuk menghubunginya jika perlu menghubunginya, Seokjin belum punya waktu untuk membeli ponsel baru.
"Ya, Yoongi-ssi," sapa Seokjin ramah,
Dia melepas apron dan mendudukan dirinya di kursi ruang makan.
"Ah itu, saya hanya mau memberitahukan kalau tuan Taehyung tidak jadi datang malam ini karena sesuatu terjadi,"
Seokjin mencelos, kemungkinan seperti ini memang bisa terjadi jika dia terlalu bersemangat dan berharap banyak, namun hal lain membuat Seokjin mengabaikan perasaannya sendiri.
"Apa sesuatu yang buruk terjadi pada tuan Taehyung?" tanya Seokjin khawatir.
"Semua baik, hanya saja, dia ada sesuatu yang mendesak, maafkan kami tuan Seokjin," suara Yoongi terdengar tulus mengucapkan maaf untuk Seokjin.
"Tidak masalah, terpenting semua baik-baik saja," kata Seokjin akhirnya.
Eunchae menatap kakaknya selesai menelfon Yoongi. Dia membaca ekspresi kakaknya yang nampak terlihat rumit setelah menerima telefon dari Yoongi.
"Tidak jadi ya?" tanyanya hati-hati, Eunchae cukup bisa mendengar obrolan keduanya.
Meski Seokjin mengatakan tidak apa-apa, namun Eunchae bisa melihat tersirat ekspresi kekecewaan Seokjin pada saat Yoongi memberitahunya kalau Taehyung tidak jadi datang. Tapi Seokjin menutupinya dengan senyuman masa bodoh.
"Ayo lanjutkan masak, malam ini kita makan enak,"
.
.
.
"Ibumu akhir-akhir ini banyak diam, dan ayah tidak bisa mengerti apa yang dia inginkan. Jadi dia sering marah-marah dan akhirnya sakit," jelas ayah Taehyung.
Taehyung yang dalam perjalanan menuju undangan ke rumah korban tabrakan Jennie terpaksa membatalkannya karena mendengar ibunya sakit. Taehyung tanpa pikir panjang menuju ke rumahnya yang beberapa waktu ini jarang di kunjungi. Padahal nyonya Kim jarang sekali sakit dan itu membuat Taehyung cemas. Sepertinya ibunya kini tengah merajuk dan menginginkan banyak perhatian dari semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...