"Kau berisik!" Jungkook berkacak pinggang di depan pintu mendengar keributan yang Eunchae buat.
Bahkan Seokjin dan Mingyu terlihat tidak bisa menenangkan gadis itu yang lebih bar-bar dari kelihatannya.
"Tugasku mana?" katanya menghadap Jungkook dengan mengembungkan pipinya. Sepertinya adik Seokjin ini terlihat begitu marah.
"Ini tugas kelompok jadi ini tugasku juga," kata Jungkook melambaikan amplop di tangannya.
"Lagian, ada banyak kesalahan penulisan. Aku sudah mengingatkan untuk hati-hati," tambah Jungkook mencela Eunchae.
Eunchae yang tidak terima maju dan berusaha merebut amplop itu, namun Jungkook segera menarik amplop tugas itu tinggi-tinggi sehingga Eunchae kesulitan meraihnya.
"Ya!!! Kau sialan,"
Seokjin akan maju namun Mingyu menahannya, takut kaki Seokjin terluka karena Mingyu cukup peduli dengan keadaan tubuh Seokjin saat ini. Lagian mereka berdua sudah biasa seperti itu, kapanpun dan di manapun, mereka di satukan.
Setelah adegan rebutan amplop itu terjadi, mereka mendengar suara isi perut yang cukup keras.
Semua perhatian menuju ke arah Jungkook.
"Ups!" Eunchae hampir tersendak dengan tawanya sendiri mendengar suara perut Jungkook yang terlalu keras dan membuyarkan perkelahian mereka.
"Sepertinya ini sudah waktunya makan siang," Mingyu nyengir lebar, dia juga ikut malu, apalagi wajah Jungkook sudah seperti udang rebus karena kelakuan perut babinya.
"Tidak ada waktu untuk keluar," Jungkook menurunkan amplop dan segera di sambar Eunchae tanpa ragu.
Jungkook mengelus perutnya dengan sayang dan wajahnya cemberut, itu di tangkap oleh Seokjin dan membuat Seokjin menahan senyumnya. Jungkook memang tidak pernah berubah, sikap polosnya selalu membuat hatinya luluh.
Jungkook memang kelaparan karena tugas yang berjibun akhir-akhir ini, tapi kalau mereka pergi ke kantin kemungkinan kantin akan sangat penuh dan dia mungkin akan terlambat di kelas selanjutnya, belum dia harus merevisi beberapa tugas bagian Eunchae.
"Makan bersama saja, aku membawa makan siang untuk kalian," kata Seokjin mencari kesempatan.
Dia masih berharap bisa lebih punya banyak waktu untuk bersama Jungkook. Mungkin saja tidak ada kesempatan seperti ini lagi.
.
.
.
Jungkook hanya fokus memperhatikan satu orang yang baru pertama dilihatnya hari ini, yakni kakak dari Kim Eunchae, yang sedang membuka bekal makan siang yang di bawanya di ruang organisasi yang mereka masuki. Mereka berempat duduk melingkar dengan sofa yang tersedia di ruangan itu. Dia dan Mingyu memang aktif di organisasi BEM dan mereka biasa di sana saat jam kosong. Jungkook sering mengunakan tempat itu untuk istirahat atau mengunakan komputer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...