Tubuh Jennie drop lagi setelah makan malam. Itu juga karena Seokjin terlalu memaksakan dirinya dan juga terlalu banyak memikirkan masalahnya. Taehyung tidak bisa tidak gelisah di kantornya mendengar Jennie kembali bed rest.
Mereka akan memulai perawatan setelah dokter yang dia datangkan dari Amerika baru bisa sampai ke Korea lusa. Jadi Taehyung akhirnya memutuskan pulang lebih awal. Bibi Han tidak ada hentinya menelfon Taehyung untuk memintanya datang.
Jennie demam dan tubuhnya berkeringat. Dia juga tidak mau membuka matanya, karena itu bibi Han sangat panik. Taehyung sudah mengirimkan seorang dokter untuk menangani Jennie sebelum sampai ke rumah.
"Apa perlu kita pergi ke rumah sakit?" tanya Taehyung kepada dokter yang datang ke mansion Jennie.
Dokter akan memberi Jennie waktu 24 jam sebelum akhirnya di rujuk ke rumah sakit jika keadaannya tidak membaik.
Taehyung berjaga selama Jennie sakit di rumah, berjaga-jaga jika ada satu hal yang gawat terjadi pada tubuh Jennie.
Namun, Jennie tidak bangun juga hampir tiga hari setelah itu.
.
.
.
Seokjin ingin membuka kedua matanya, dia berusaha keras untuk melakukannya. Tapi itu sulit sekali, tubuhnya seperti ditahan benda yang berat dan dia kesulitan mengerakannya. Sehingga Seokjin hanya bisa mendengar suara-suara. Awalnya hanya suara alat-alat medis di sekelilingnya yang anehnya cukup akrab di telinganya, suara langkah kaki dan kemudian tidak ada selain itu.
Seokjin mengingat hal terakhir yang dia lakukan di rumah Jennie dan kebiasaannya setiap hari. Yang Seokjin ingat, Seokjin bangun dan merasa tubuhnya tidak nyaman. Lalu dia memanggil bibi Han, dan setelah itu Seokjin tidak ingat apa yang terjadi.
Seokjin terkejut setelah dia akhirnya mendengar sebuah suara. Suara yang Seokjin rindukan begitu lama.
"Hai kak," itu suara pertama yang Seokjin dengar meski dia sendiri tidak bisa membuka matanya.
Eunchae.
Seokjin merasa tubuhnya bergetar seolah bereaksi karena panggilan itu.
"Kak, hari ini eomma dan appa tidak bisa datang, mereka akan pergi ke makam nenek. Kakak biasanya tidak pernah melewatkan perayaan kematian nenek kan? Aku tidak akan datang juga karena aku akan di sini sehari ini,"
Suara itu terdengar di telinga Seokjin dan membuat jantungnya berdegub sangat keras.
Jadi dia sudah kembali ke tubuhnya yang asli?
Hari itu akhirnya datang, dan Seokjin meneteskan air matanya. Dia sendiri bisa merasakan kehangatan air mata di pipinya.
"Kakak," suara isakan kemudian terdengar,
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch
FantasySeokjin tahu, orang-orang tidak boleh jatuh cinta padanya. Dia juga tahu, Seokjin harus menjaga jarak. Namun peran dengan tubuhnya yang sekarang, Seokjin tidak bisa menolak satu cinta di antara dua orang ini. Seokjin pasti akan melakukan segala cara...